Tabel 3.9 Skor Kopling Lanjutan Kopling Skor
Keterangan
Kurang baik 2
Pegangan tangan tidak sesuai walaupun mungkin Tidak dapat diterima
3 Kaku, pegangan tidak nyaman, tidak ada pegangan
atau kopling tidak sesuai dengan bagian tubuh
Tabel 3.10 Skor Aktivitas Aktivitas Skor
Keterangan
Postur Statik +1
1 atau lebih bagian tubuh statisdiam, contoh: memegang lebih dari 1 menit
Pengulangan +1 Tindakan berulang-ulang, contoh: mengulangi 4 kali
per menit tidak termasuk berjalan Kestabilan +1
Tindakan menyebabkan jarak yang besar dan cepat pada postur tidak stabil
Tabel 3.11 Level Tindakan REBA Skor REBA
Level Resiko Level Tindakan
Tindakan
1 Dapat diabaikan
Tidak diperlukan 2-3 Kecil
1 Mungkin
diperlukan 4-7 Sedang
2 Perlu
8-10 Tinggi 3
Segera 11-15
Sangat Tinggi 4
Sekarang juga
3.5 Kelelahan Akibat Kerja
7
3.5.1 Pengertian Kelelahan
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.
Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang timbul karena adanya perubahan- perubahan fisiologis dalam tubuh Sutalaksana, 1979. Kelelahan diatur secara
sentral ke otak. Pada susunan syaraf pusat terdapat sistem aktivasi bersifat simpatis dan inhibisi bersifat parasimpatis. Istilah kelelahan biasanya
7
Tarwaka, Solichul dkk. Op.Cit. h: 107-109
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta
ketahanan tubuh. Kelelahan diklasifikasikan dalam 2 jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada ototperasaan
nyeri pada otot. Sedangkan kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena monotoni,
intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi. Secara umum gejala kelelahan dapat dimulai dari
yang sangat ringan sampai perasaan yang sangat melelahkan. Kelelahan subjektif biasanya terjadi pada akhir jam kerja, apabila rata-rata beban keja melebihi 30-
40 dari tenaga aerobik. Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot yaitu teori
kimia dan teori syaraf pusat terjadinya kelelahan. Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan
energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab
skunder. Sedangkan pada teori syaraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan
dihantarkannya rangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat-pusat otak
dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi tersebut akan menurunkan
kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan
Universitas Sumatera Utara
menjadi lambat. Dengan demikian semakin lambat gerakan seseorang akan menunjukkan semakin lelah kondisi otot seseorang.
3.5.2 Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja