: GERAKAN KHAWARIJ

Bab XII : GERAKAN KHAWARIJ

Imam Ali r. a. adalah seorang yang t idak pernah berbuat sesuat u yang berlainan ant ara ucapan dan perbuat an. Ia menolak keras hasil perundingan ant ara Abu Musa dengan Amr, t et api karena ia t elah menyat akan kesediaan menerima "t ahki m" --walaupun hanya karena ia dit ekan oleh pengikut nya-- prinsip it u dipert ahankan dengan konsekuen, selama f ihak lawan benar-benar hendak mencari penyelesaian berdasarkan hukum Al-Qur'an.

Hal ini dapat dibukt ikan dengan penj elasan-penj elasan yang diberikan kepada beberapa orang pengikut nya yang mengaj ukan pert anyaan. Dalam penj elasannya it u Imam Ali r. a. mengat akan:

"Kami menerima t ahkim. Oleh karena it u t ahkim harus didasarkan kepada Kit ab Allah, Al- Qur'an. Al Qur'an it u t ert ulis pada lembaran-l embaran. Al-Qur'an t idak berbicara dengan lisan dan t idak bisa t idak memerlukan penaf siran. Penaf siran it u sudah t ent u keluar dari ucapan orang. Set elah mereka mint a kepada kami supaya kami mengadakan penyelesaian berdasarkan t ahkim Al-Qur'an, kami t idak mau menj adi f ihak yang berdiri di luar Al-Qur'an. Sebab Allah 'Azaa wa Jalla t elah berf iman, art inya: "Jika kalian bert engkar mengenai sesuat u, maka kembalikanlah hal it u kepada Allah dan Rasul-Nya. " (S. An Nisa: 59).

"Mengembalikan persoalan kepada Allah, " kat a Imam Ali r. a. set erusnya, "berart i kami harus mencari penyelesaian hukum di dalam Kit ab Allah. Dan mengembalikan persoalan kepada Rasul-Nya, berart i kami harus mengambil sunnah Rasul Allah. Jika persoalan benar-benar hendak diselesaikan berdasar hukum yang ada dalam Kit ab Allah, sesungguhnyalah kami lebih berhak berbuat daripada orang lain. Dan kalau hendak diselesaikan berdasarkan sunnah Rasul Allah, pun kami j ugalah yang lebih berhak daripada orang lain. "

"Adapun ucapan mereka yang mengat akan: 'mengapa diadakan t enggang wakt u (gencat an senj at a) dalam menempuh j alan t ahkim?' Kat a Imam Ali r. a. lebih lanj ut , hal it u kami lakukan agar menj adi j elas bagi orang yang t idak mengert i, dan agar menj adi mant ap bagi orang yang "Adapun ucapan mereka yang mengat akan: 'mengapa diadakan t enggang wakt u (gencat an senj at a) dalam menempuh j alan t ahkim?' Kat a Imam Ali r. a. lebih lanj ut , hal it u kami lakukan agar menj adi j elas bagi orang yang t idak mengert i, dan agar menj adi mant ap bagi orang yang

"Sesungguhnya yang paling af dhal di sisi Allah, " kat a Imam Ali r. a. pula, "ialah orang yang lebih menyukai berbuat kebenaran walau kebenaran it u mendat angkan kesukaran dan kerugian baginya. Yait u orang yang pant ang berbuat kebat ilan, walau kebat ilan it u akan mendat angkan kemudahan dan keunt ungan baginya. Jadi, bagaimanakah kalian sampai menj adi bingung, dan dari manakah keraguan yang menghinggapi f ikiran kalian?"

Imam Ali r. a. Digugat Sekarang, set elah t ernyat a poli t ik t ahkim it u benar-benar hanya t ipu muslihat Muawiyah, kelompok kont ra t ahkim yang t erdapat dalam pasukan Imam Al i r. a. menggugat , mengungkit dan melemparkan segala kesalahan kepada pundak Imam Ali r. a. Lebih aneh lagi karena banyak yang t adinya pro t ahkim, set elah kelompok kont ra t ahkim bergerak, mereka ikut -ikut an menent ang Imam Ali r. a. dan bergabung dengan kelompok kont ra t ahkim.

Kelompok kont ra t ahkim it u dalam sej arah dikenal dengan nama Khawarij (orang-orang yang keluar meninggalkan barisan Imam Ali r. a. ). Pada suat u hari kelompok ini berkumpul di rumah Abdullah bin Wahb Ar Rasibiy. Di t empat pert emuan ini t ampil t okoh-t okoh mereka bergant ian beragit asi membakar semangat perlawanan t erhadap Imam Ali r. a.

Abdullah Ar Rasibiy dalam pidat onya mengat akan: "Saudara-saudara, bagi kaum yang beriman kepada Allah Ar Rahman, yang pat uh kepada hukum Al-Qur'an, kehidupan dunia ini harus diisi dengan amr ma'ruf dan nahi mungkar, sert a dengan perkat aan yang benar walau pahit dan berbahaya. Sekalipun pahit dan berbahaya, t et api pada hari kiyamat kelak orang akan memperoleh keridhoan Allah dan kekal menikmat i kehidupan sorga. Oleh karena it u marilah kit a keluar meninggalkan negeri yang penduduknya sudah menj adi dzalim ini dan pergi ke daerah lain! Kit a harus menolak bid'ah yang sesat ini (yakni: t ahkim) dan menent ang hukum yang durhaka! "

Sedang Hurqush bin Zuhair berkat a: "Saudara-saudara, kesenangan di dunia ini sungguh amat sedikit . Tidak ayal lagi, kit a ini past i akan berpisah dengan dunia. Oleh karena it u kalian j angan sampai merasa t erikat oleh keindahan dan kegemerlapannya, at au ingin t et ap hidup selama- lamanya! Janganlah kalian lengah dari kewaj iban menunt ut kebenaran dan menent ang kebat ilan. Sesungguhnya Allah senant iasa besert a orang yang bert awa dan orang-orang yang berbuat kebaj ikan. Hai saudara-saudara, kit a sudah bersepakat bulat mengenai kebenaran it u. Sekarang angkat lah salah seorang dari kalian sebagai pemimpin. Sebab bagaimana pun j uga kalian t et ap memerlukan t iang unt uk bersandar, dan membut uhkan adanya suat u lambang di mana kalian akan berhimpun di sekit arnya dan kembali kepadanya. "

Habis berkumpul di rumah Abdullah Ar Rasibiy, mereka pergi bersama-sama ke rumah Zaf r bin Hushn At Tha'iy. Di rumah ini Zaf r beragit asi dengan hebat nya: "Hai saudara-saudara, sebenarnya kit a ini t elah berj anj i set ia kepada Allah s. w. t . unt uk berbuat amr ma'ruf dan nahi mungkar, berkat a benar dan berj uang menegakkan j alan yang lurus. Allah sudah memerint ahkan kepada Rasul-Nya, Daud: "Hai Daud, engkau t elah kami j adikan Khalif ah di bumi, maka laksanakanlah hukum dengan adil di ant ara sesama manusia, dan j anganlah engkau menurut i hawa naf su, sebab hal it u akan menyesat kan engkau dari j alan Allah. Orang-orang yang sesat dari j alan Allah akan memperoleh siksa amat berat " (As Shad: 26).

"Juga Allah t elah berf irman, " kat a Zaf r: "Barang siapa t idak menet apkan hukum menurut apa yang t elah dit urunkan Allah, mereka it u adalah orang-orang kaf ir. " (Al-Ma'idah: 44).

"Oleh karena it u", kat a Zaf r selanj ut nya, "ber sumpahlah kalian unt uk melawan orang yang dulu kit a dukung aj arannya. Orang it u sekarang sudah mengikut i hawa naf su, mengabaikan hukum Allah, berlaku dzalim dalam menet apkan hukum dan melaksanakannya. Oleh karena it u "Oleh karena it u", kat a Zaf r selanj ut nya, "ber sumpahlah kalian unt uk melawan orang yang dulu kit a dukung aj arannya. Orang it u sekarang sudah mengikut i hawa naf su, mengabaikan hukum Allah, berlaku dzalim dalam menet apkan hukum dan melaksanakannya. Oleh karena it u

"Aku bersumpah, demi Allah, seandainya t ak ada seorang pun yang mau berj uang menghapus kemungkaran it u, at au t idak ada orang yang mau membant u perj uangan melawan orang-orang bat hil dan durhaka it u, aku akan memerangi mereka seorang diri sampai aku berj umpa dengan Allah s. w. t . Biarlah Allah sendiri yang menj adi saksi, dengan lidah aku t elah berj uang memperbaiki keadaan sesuai dengan kehendak-Nya dan menurut keridhoan-Nya. "

"Saudara-saudara, hant amlah muka dan kepala mereka dengan pedang, sampai Allah 'Azaa wa Jalla dit aat i oleh mereka. Jika orang it u sudah mau t aat kepada Allah sebagaimana yang kalian inginkan, Allah akan mengaruniakan pahala kepada kalian sebagai orang-orang yang t elah membukt ikan ket aat an dan t elah melaksanakan perint ah-Nya. Jika kalian mat i t erbunuh, apakah yang lebih pent ing daripada berj al an menuj u keridhoan Allah dan sorga-Nya?

"Ket ahuilah saudara-saudara, mereka sekarang sudah siap unt uk mempert ahankan hukum yang sesat . Marilah kit a semua keluar menuj u ke sebuah daerah yang t elah kit a sepakat i dalam pert emuan kit a ini. Kalian t elah menj adi pembela-pembela kebenaran di t engah-t engah ummat manusia. Sebab kalian sudah mengumandangkan kebenaran dan t et ap bert ekad hendak berkat a benar. "

"Marilah kit a pergi ke Madain yang t elah kit a sepakat i it u, kit a buka pi nt unya dan kit a kerahkan penduduknya, kemudian kit a kirimkan ut usan kepada saudara-saudara kit a di Bashrah, agar mereka mau bergabung dengan kit a! "

Sesudah agit asi Zaf r ini, t ampil Zaid bin Hushn At Tha'iy, saudara Zaf r, dengan kat a-kat a: "Di daerah it u nant i akan ada orang-orang yang merint angi kalian masuk, dan mereka pun akan mencegah kalian menduduki daerah it u. Oleh karena it u sebaiknya kit a segera menulis surat kepada saudara-saudara kit a di Bahsrah. Berit ahukan mereka t ent ang keluarnya kalian sekarang ini. Set ibanya di sana, berhent ilah kalian di Nehrawan! "

Semua pidat o it u mendapat sambut an hangat dan yang hadir menyat akan perset uj uan bulat . Kemudian dit ulislah sepucuk surat kepada t eman-t eman mereka di Bashrah. Isinya sebagai berikut : "…Orang-orang yang dulu kami dukung seruannya (yakni Imam Ali) sekarang sudah mengangkat orang unt uk menet apkan t ahkim t erhadap agama Allah. Mereka membiarkan orang-orang durhaka menguasai hamba-hamba Allah. Oleh sebab it u kami sekarang menent ang mereka dan sudah meninggalkan mereka. Dengan cara it u kami hendak mendekat kan diri kepada Allah, dan sekarang kami sudah berada di j embat an Nehrawan. Kami ingin memberi t ahukan kalian, agar kalian dapat ikut ambil bagian unt uk memperoleh pahala. Wassalaam. "

Jawaban dari t eman-t eman mereka di Bashrah mengat akan, bahwa mereka mendukung dan membenarkan t ekad mereka, sert a siap menj alankan perint ah Allah dan bersedia ambil bagian dalam perj uangan melawan Imam Ali r. a. dan pendukungnya. Surat it u diakhiri dengan kat a- kat a: "Kami sudah bersepakat unt uk segera berangkat guna bergabung dengan kalian. "

Menurut rencana, mereka hendak berangkat pada malam Kamis. Sebelum berangkat mereka berkumpul sekali lagi di rumah Hurqush bin Zuhair. Set elah mengadakan pembicaraan sej enak, akhirnya mereka sepakat mengundurkan wakt u keberangkat an menj adi malam Jum'at . Kesepakat an it u berubah lagi berdasarkan saran Hurqush: "Malam Jum'at sebaiknya kalian t inggal di sini saj a dulu unt uk banyak-banyak beribadah kepada Allah, dan pergunakanlah sebagai kesempat an unt uk meninggalkan wasiyat -wasiyat . Malam Sabt u barulah kalian berangkat , seorang-seorang at au dua-dua, agar j angan sampai menyolok mat a orang banyak. "

Ke Nehrawan Unt uk berusaha menginsyaf kan kaum Khawarij yang sudah mulai berangkat ke Nehrawan guna Ke Nehrawan Unt uk berusaha menginsyaf kan kaum Khawarij yang sudah mulai berangkat ke Nehrawan guna

Surat Imam Ali r. a. it u cepat dij awab oleh kaum Khawarij dengan penuh ej ekan dan t uduhan t ak semena-mena: "Engkau marah bukan karena Allah. Engkau marah hanya karena dirimu sendiri! Allah t idak akan menyelamat kan t ipu-daya orang-orang yang berkhianat ! "

Set elah membaca surat j awaban Khawarij yang sepert i it u, Imam Ali r. a. put us harapan mengaj ak mereka bersat u kembali. Tadinya ia berniat hendak berangkat menghadapi pasukan Muawiyah di Shif f in, t et api sekarang. . . , apa boleh buat ! Daripada t ert usuk dari belakang, lebih baik kaum Khawarij "dibenahi" lebih dahulu. Usaha memberi pengert ian sudah dit empuh. Mengaj ak bersat u kembali t elah dicoba. Aj akan unt uk berj uang lagi melawan pasukan Syam sudah dit olak. Bahkan mereka sekarang siap mengacungkan pedang. Bahaya harus dit anggulangi sat u demi sat u. Yang lebih ringan perlu disingkirkan lebih dulu.

Sekarang Imam Ali r. a. merobah niat semula. Menangguhkan perlawanan t erhadap pasukan Syam dan menumpas kaum Khawarij lebih dulu. Pasukan disiapkan unt uk berangkat mengej ar kaum Khawarij . Lalu Imam Ali r. a. mengucapkan amanat yang berisi pet unj uk dan komando:

"Barang siapa meninggalkan perj uangan dan menj auhi perint ah Allah, ia berada di t epi j urang bahaya, sampai Allah sendiri menyelamat kan dengan rahmat -Nya. Oleh karena it u, hai para hamba Allah, bert aqwalah kalian semua kepada-Nya. Perangilah orangorang yang bert indak memerangi kaum pengemban Amanat Allah. Perangilah mereka yang mengubah agama Allah, orang-orang yang t idak mau mengert i Kit ab Allah, dan t idak mau mengert i isyarat -isyarat Al- Qur'an, yait u mereka yang t idak mau melihat persoalan dari sudut agama. Mereka it u sesungguhnya orang-orang yang belum begit u lama memeluk agama Islam. "

"Demi Allah, " kat a Imam Ali r. a. set erusnya, "seandainya mereka it u sampai dapat menguasai kalian, mereka past i akan berbuat sepert i Kisra dan Kaisar (raj a-raj a Persia dan Romawi). Berangkat lah sekarang dan siap bert empur. Aku sudah mengirim ut usan ke Bashrah agar saudara-saudara yang ada di sana bergabung dengan kalian. Insya Allah, mereka akan segera dat ang! "

Wakt u Imam Ali r. a. bersama sej umlah pasukan pengej ar berangkat , kaum Khawarij sudah sampai di sebuah pedusunan yang bernama Harura. Walaupun segalanya t elah siap unt uk menumpas pemberont akan bersenj at a, t et api Imam Ali r. a. masih t et ap ingin supaya orang- orang Khawarij it u dapat diaj ak bersat u kembali dan berj uang bersama-sama melawan pasukan Syam.

Orang-orang yang t ergabung dalam kelompok Khawarij it u banyak berasal dari praj urit -praj urit berpengalaman. Mereka mempunyai keyakinan yang sangat t eguh dan keras sekali t erhadap lawan. Lebih-lebih karena mereka semua adalah bekas pengikut Imam Ali r. a. sendiri. Dengan ket angguhan luar biasa mereka t elah menyumbangkan andil besar dalam perj uangan memat ahkan pemberont akan Thalhah dan Zubair . Dalam menghadapi pemberont akan Muawiyah mereka pun t elah memberikan j asanya, walau belum sepenuhnya.

Sudah menj adi kepribadian Imam Ali r. a. , bahwa ia t idak melihat orang hanya dari segi kekurangan dan kesalahannya saj a, t et api j uga t idak melupakan kebaikan dan kebenarannya. Selain it u, walau kelompok Khawarij sekarang berbalik menent ang Imam Ali r. a. , namun mereka it u t idak menyeberang at au berf ihak kepada Muawiyah. Harus disayangkan, dalam keadaan sedang gent ing-gent ingnya menghadapi lawan yang kuat , Syam, kelompok yang sangat Sudah menj adi kepribadian Imam Ali r. a. , bahwa ia t idak melihat orang hanya dari segi kekurangan dan kesalahannya saj a, t et api j uga t idak melupakan kebaikan dan kebenarannya. Selain it u, walau kelompok Khawarij sekarang berbalik menent ang Imam Ali r. a. , namun mereka it u t idak menyeberang at au berf ihak kepada Muawiyah. Harus disayangkan, dalam keadaan sedang gent ing-gent ingnya menghadapi lawan yang kuat , Syam, kelompok yang sangat

Dengan berbagai perasaan yang serba resah sepert i it u, Imam Ali r. a. masih ingin mencoba sekali lagi mengembalikan mereka t anpa kekerasan. Mereka hendak diaj ak bert ukar-f ikiran mengenai masalah gawat yang sedang mencekam perhat ian mereka, yait u "t ahkim". Lewat seorang kurir Imam Ali r. a. mint a supaya kaum Khawarij mengirimkan seorang wakil unt uk diaj ak bert ukar-f ikiran, dengan j aminan bahwa wakil it u akan dilindungi keamanan dan keselamat annya.

Dalam permint aannya it u Imam Ali r. a. menyat akan j anj i, j ika huj j ah (argument asi) yang dikemukakan oleh wakil mereka it u kuat dan benar, Imam Ali r. a. bersedia mohon pengampunan kepada Allah dan bert aubat at as kesalahannya menerima "t ahkim". Sebaliknya, j ika t ernyat a huj j ah Imam Ali r. a. yang kuat dan benar, mereka pun harus bersedia mohon pengampunan dan bert aubat kepada Allah s. w. t .

Permint aan Imam Ali r. a. dapat diset uj ui kaum Khawarij . Mereka mengirim Ibnul Kawwa sebagai wakil. Berlangsunglah diskusi panj ang lebar. Masing-masing mengemukakan alasan dan huj j ah unt uk memperkuat dan membenarkan pendiriannya sendiri-sendiri. Tet api akhirnya dengan mengadu huj j ah berdasar Kit ab Allah dan sunnah Rasul-Nya, Ibnul Kawwa t ergiring ke sudut sampai t idak dapat lagi menemukan al asan unt uk menyanggah huj j ah-huj j ah yang dikemukakan Imam Ali r. a. secara t erperinci.

Selesai diskussi, Ibnul Kawwa kembali kepada kaumnya. Dengan j uj ur Ibnul Kawwa mengat akan, bahwa berdasar huj j ah-huj j ah yang di kemukakan, Imam Ali r. a. berada di f ihak yang benar menurut hukum Allah dan sunnah Rasul-Nya. Semua huj j ah Imam Ali r. a. waj ib dit erima oleh mereka. Demikian kat a Ibnul Kawwa kepada kaumnya.

Kaum Khawarij t ak dapat menerima hasil diskusi yang t elah berlangsung ant ara Imam Ali r. a. dengan Ibnul Kawwa. Ibnul Kawwa dikat akan bukan imbangannya unt uk berdiskusi dengan Imam Ali r. a. Ibnul Kawwa t idak boleh diberi kesempat an lagi unt uk menghadapi diskusi dengan Imam Ali r. a. , karena ia t idak akan mampu menghadapi huj j ah, logika dan kesanggupan berf ikir Imam Ali r. a. Mereka menunt ut pert ukaran-f ikiran sepert i it u dihent ikan saj a.

Kaum Khawarij bersikeras unt uk t et ap melancarkan pemberont akan bersenj at a dan t idak mau menerima apa yang dat ang dari Imam Ali r. a. Mereka t et ap memandang Imam Ali r. a. sebagai orang yang sudah murt ad dan menj adi kaf ir karena menerima "t ahkim". Oleh karena it u mereka memandang Imam Ali sebagai orang yang t elah keluar dari rel agama dan harus diperlakukan sebagai musuh Allah! Begit ulah pendirian kaum Khawarij yang sudah t idak dapat berubah lagi.

Bet apa pilu hat i Imam Ali r. a. menghadapi pendirian orang-orang yang kemarin masih menj adi pendukung dan pembelanya, t et api hari ini sudah berbalik menj adi lawan yang sangat keras kepala. Ia sangat menyesal karena mereka sekarang sudah dikuasai oleh f ikiran kacau, sampai mereka but a melihat kebenaran.

Jalan Kekerasan Akhirnya Imam Ali r. a. yakin t ak ada j alan lain lagi yang bisa dit empuh, selain t erpaksa harus menghadapi kekerasan dengan kekerasan. Lebi h-lebih set elah ada kenyat aan bahwa mereka ket ika meninggalkan Kuf ah t elah banyak merenggut nyawa kaum muslimin yang t idak berdosa. Tiap orang yang t idak sependapat dengan mereka dicap "kaf ir". Set iap orang yang sudah t erkena cap it u, oleh mereka dihalalkan darahnya, hart a bendanya dan keluarganya.

Abdullah bin Khabbab bersama ist erinya yang sedang hamil t ua mereka bant ai di t epi sungai bersama seekor babi, hanya karena wakt u dit anya t ent ang sebuah hadit s menj awab: "Ayahku menyampaikan sebuah hadit s berasal dari Rasul Allah s. a. w. : 'Sepeninggalku akan t erj adi suat u

f it nah (bencana). Dalam f it nah it u hat i orang akan menj adi mat i, sama sepert i t ubuhnya yang f it nah (bencana). Dalam f it nah it u hat i orang akan menj adi mat i, sama sepert i t ubuhnya yang

Sebelum membant ai dua orang suami ist eri it u mereka sudah membant ai lebih dulu 3 orang wanit a, hanya karena t idak sependapat dengan mereka. Salah seorang di ant ara t iga wanit a it u ialah: Ummu Saman, yang pada masa hidupnya Rasul Allah s. a. w. pernah menj adi sahabat set ia.

Sekalipun sudah sej auh it u t indakan kaum Khawarij , Imam Ali r. a. t idak meninggalkan kebiasaannya, yait u lebih suka bersikap baik sebelum diserang. Kepada para sahabat dan pasukannya ia berpesan: "Janganlah kalian menyerang lebih dulu sebelum kalian diserang! "

Kini Imam Ali r. a. dan pasukannya t elah t iba di Nehrawan. Sebelum pasukan Imam Ali r. a. dat ang, kaum Khawarij sudah t iba lebih dahulu dan t erus siaga unt uk mengangkat senj at a. Jumlah anggot a pasukan Khawarij lebih kurang 1. 500 orang, t ermasuk anggot a-anggot a pasukan penunggang kuda. Orang-orang yang sekarang menj adi komandan mereka sej ak dulu t erkenal cekat an, pemberani, gigih dan pant ang mundur dalam pert empuran.

Imam Ali r. a. t elah mengat ur pasukannya. Pimpinan sayap kanan diserahkan kepada Huj ur bin Addiy, sedang pimpinan sayap kiri diserahkan kepada Syabat ah bin Rab'iy. Pimpinan pasukan berkuda diserahkan kepada Ayyub Al Anshariy, sedang pasukan inf ant ri (pej alan kaki) pimpinannya diserahkan kepada Abu Qat adah. Pengikut lainnya pimpinannya diserahkan kepada Qeis bin Sa'ad bin Ubadah. Imam Ali r. a. sendiri berada di bagian t engah memimpin pasukan Bani Mudhar.

Bendera t anda-aman kemudian dit ancapkan t iangnya oleh Ayyub Al Anshariy sambil berseru kepada pasukan Khawarij yang sudah berada di hadapan pasukan Imam Ali r. a. : "Barang siapa dari kalian yang mendekat i bendera ini, dij amin keselamat annya. Barang siapa pergi masuk kot a at au berangkat ke Iraq (Kuf ah) dan keluar dari gerombolan, akan dij amin keselamat annya! Kami dilarang menumpahkan darah kalian, selama kalian t idak menumpahkan darah kami! "

Pasukan berkuda Imam Ali r. a. kemudian maj u menj adi barisan t erdepan. Sedang pasukan pej alan kaki memecah diri menj adi dua barisan, berj alan di belakang pasukan berkuda. Pasukan panah mengat ur barisannya sendiri secara berlapis. Imam Ali r. a. masih t et ap mengingat kan perint ahnya: "Jangan menyerang sebelum kalian diserang! "

Pasukan Khawarij mulai bergerak maj u. Set elah agak dekat dengan pasukan Imam Ali r. a. , pasukan Khawarij bert eriak-t eriaka: "Tidak ada hukum selain Allah. " Sahut menyahut , silih bergant i sampai sedemikian hiruk pikuk dan gaduh.

Mendengar t eriakan-t eriakan it u Imam Ali r. a. berkat a kepada beberapa orang sahabat : "Kat a- kat a benar diart ikan secara bat hil. Yang mereka maksud sebenarnya t idak perlu ada imarah. Imarah (pemerint ahan) t idak bisa t idak harus ada. Soalnya apakah imarah it u baik at au t idak! "

Pasukan Khawarij bergant i t eriakan. Sekarang yang sat u bert eriak kepada yang lain: "Mari berangkat ke sorga! Mari berangkat ke sorga! "

Di t engah-t engah gemuruhnya t eriakan it u mereka serent ak bergerak menyerang pasukan Imam Ali r. a. Mereka j uga menempat kan pasukan berkuda di barisan depan dan di belakangnya pasukan pej alan kaki. Serangan serempak mereka it u disambut dengan huj an anak panah yang dilepaskan pasukan pemanah Imam Ali r. a. yang diat ur secara berlapis. Pasukan Khawarij t erpaksa mundur meninggalkan banyak korban.

Menurut At s Tsa'labiy, ket ika ia mencerit akan pengalamannya sendiri mengat akan: "Wakt u kulihat Khawarij dihuj ani anak panah, mereka kelihat an sepert i iring-iringan kambing yang berusaha menghalangi huj an dengan t anduk. Pasukan berkuda Imam Ali kemudian menikung Menurut At s Tsa'labiy, ket ika ia mencerit akan pengalamannya sendiri mengat akan: "Wakt u kulihat Khawarij dihuj ani anak panah, mereka kelihat an sepert i iring-iringan kambing yang berusaha menghalangi huj an dengan t anduk. Pasukan berkuda Imam Ali kemudian menikung

Masing-masing f ihak bert empur mat i-mat ian. Ket angguhan ment al kaum Khawarij t ernyat a memang t inggi. Sungguhpun demikian t idak sanggup menangkis serangan pasukan Imam Ali r. a. Peperangan ini berakhir dengan kemenangan di f ihak pasukan Imam Ali r. a. Kurang lebih pasukan Khawarij yang masih hidup sebanyak 400 orang. Semuanya dalam keadaan luka parah. Mereka it u orang-orang yang sangat keras dan berpendirian t eguh. Semboyan "Menang at au Mat i" sudah menj adi perhiasan mereka sehari-hari.

Imam Ali r. a. t idak sampai hat i membiarkan mereka dalam keadaan luka parah dan t idak berdaya. Ia memerint ahkan anggot a-anggot a pasukannya, supaya semua mereka it u diserahkan kepada sanak f amili at au handai t olannya, agar cepat memperoleh pengobat an dan perawat an. Semua yang dit inggalkan oleh kaum Khawarij diambil oleh pasukan Imam Ali r. a. Senj at a- senj at a dan hewan t unggangan dibagi-bagi, sedang barang-barang lain yang j elas dirampas oleh kaum Khawarij pada wakt u lari dari Kuf ah, dikembalikan kepada para pemiliknya semula.