4 : Perang Khaibar

Bab IV-4 : Perang Khaibar

Walaupun Rasul Allah s. a. w. t elah mengadakan perj anj ian perdamaian dengan musyrikin Qureiys (Perj anj ian Hudaibiyah), namun beliau berf ikir, bahwa keamanan dan keselamat an kaum muslimin belum t erj amin, selama masih ada kekuat an-kekuat an ant i Islam yang bercokol di ut ara Madinah. Kekuat an it u ialah kaum Yahudi yang mempunyai beberapa bent eng di

Khaibar.

Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, orang-orang Yahudi memang t idak dapat dipercaya kej uj urannya dalam melaksanakan perj anj ian perdamaian. Perist iwa pengkhianat an it u t elah t erj adi beberapa kali dilakukan oleh orang-orang Yahudi dari Banu Quraidah, Bani Qainuqa' dan Bani Nadhir.

Sekarang t ibalah saat nya unt uk memat ahkan kekuat an t erakhir kaum Yahudi, yang selama ini dirasakan sebagai duri di dalam daging. Tanpa membuang-buang wakt u, Rasul Allah mempersiapkan pasukan sebanyak 1600 orang dan 100 pasukan berkuda guna diberangkat kan ke Khaibar. Set elah berj alan t iga hari t ibalah pasukan muslimin di depan perbent engan Khaibar. Mereka t elah berada di depan bent eng Nat at .

Esok paginya pert empuran mat i-mat ian mulai berkobar. 50 orang dari pasukan muslimin gugur dan dari f ihak Yahudi lebih banyak lagi, t ermasuk pemimpin Yahudi Khaibar, yait u Salam bin Misykam. Set elah Salam t erbunuh pimpinan Yahudi dipegang oleh Harit s bin Abi Zainab. Ia keluar dari bent eng Na'im bersama sej umlah pasukan dengan maksud hendak menggempur kaum muslimin.

Pasukan Muslimin yang t erdiri dari orang-orang Khazraj berhasil memukul mundur pasukan Harit s sampai mereka masuk ke dalam bent eng. Pasukan muslimin makin memperket at pengepungan at as beberapa bent eng Khaibar. Pihak Yahudi bert ahan mat i-mat ian. Bagi mereka, j ika kali ini kalah, berart i penumpasan t erakhir Bani Israil di negeri Arab.

Pengepungan it u berlangsung selama beberapa hari. Unt uk melancarkan serangan, Rasul Allah s. a. w. menyerahkan panj i peperangan kepada Abu Bakar As Shiddiq r. a. Dengan t ugas supaya menyerbu dan merebut bent eng Na'im. Set elah t erj adi pert empuran, Abu bakar r. a. kembali t anpa berhasil mendobrak bent eng t ersebut . Keesokan harinya, Rasul Allah s. a. w. menugaskan Umar Ibnul Khat t ab r. a. Iapun mengalami nasib yang sama sepert i Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. Sekarang Imam Ali r. a. dipanggi l oleh Rasul Allah s. a. w. seraya berkat a: "Pegang panj i ini dan bawa t erus sampai Allah memberikan kemenangan kepadamu! "

Imam Ali r. a. berangkat membawa panj i Rasul Allah s. a. w. Set ibanya dekat bent eng, penghuni bent eng it u keluar serent ak menghadapinya. Ket ika it u j uga t erj adi pert empuran. Salah seorang Yahudi berhasil memukul Imam Ali r. a. sampai perisai yang ada di t angannya t erpent al. Tet api dengan gerakan kilat Imam Ali r. a. segera menj ebol salah sebuah daun pint u yang ada di bent eng dan dengan berperisaikan daun pint u it u t erus menerj ang dan menggempur. Akhirnya bent eng it u dapat didobrak, dan daun pint u yang dipegangnya dij adikan j embat an. Dengan j embat an it u kaum muslimin menyeberang serent ak dan menyerbu ke dalam bent eng.

Kaum Yahudi bert ahan mat i-mat ian. Bent eng Na'im it u baru j at uh sepenuhnya, set elah komandan pasukan Yahudi, Harit s bin Abi Zainab mat i t erbunuh.

Perist iwa pert empuran it u menunj ukkan bet apa ulet nya kaum Yahudi bert ahan, dan menunj ukan pula t ingginya semangat j uang kaum muslimin dalam perang Khaibar. Dengan j at uhnva bent eng Na'im, prakt is t idak banyak lagi kesukaran bagi kaum muslimin unt uk menj ebol dan mengobrak-abrik bent eng-bent eng Khaibar lainnya yang masih t inggal, sepert i bent eng Qamus, bent eng Sha'b dan lain-lain yang t idak seberapa kokoh.

Dengan j at uhnya semua bent eng Yahudi di Khaibar, perasaan put us asa merayap di dalam hat i mereka, kemudian mereka mint a damai. Semua hart a benda yang ada di dalam perbent engan diserahkan kepada Rasul Allah s. a. w. sebagai barang ghanimah, dengan syarat mereka diselamat kan. Rasul Allah s. a. w. menerima usul dan menyet uj ui permint aan mereka it u. Mereka dibiarkan t et ap t inggal di kampung-halaman mereka, mengerj akan t anah yang kini menj adi milik kaum muslimin. Sebagai imbalan mereka mendapat upah separuh dari hasil Dengan j at uhnya semua bent eng Yahudi di Khaibar, perasaan put us asa merayap di dalam hat i mereka, kemudian mereka mint a damai. Semua hart a benda yang ada di dalam perbent engan diserahkan kepada Rasul Allah s. a. w. sebagai barang ghanimah, dengan syarat mereka diselamat kan. Rasul Allah s. a. w. menerima usul dan menyet uj ui permint aan mereka it u. Mereka dibiarkan t et ap t inggal di kampung-halaman mereka, mengerj akan t anah yang kini menj adi milik kaum muslimin. Sebagai imbalan mereka mendapat upah separuh dari hasil

Jat uhnya Makkah Belum sampai set ahun Perj anj ian Hudaibiyah berl aku, t erj adi bent rokan senj at a ant ara Bani Khuza'ah yang bersekut u dengan Rasul Allah s. a. w. dan Banu Bakr yang bersekut u dengan f ihak Qureiys. Bent rokan it u t erj adi akibat adanya seorang dari Banu Bakr yang mengej ek-ej ek Rasul Allah s. a. w. di depan seorang dari Banu Khuza'ah. Oleh orang dari Banu Khuza'ah, orang dari Banu Bakr it u dipukul. Gara-gara pemukulan it u, bergeraklah orang-orang Banu Bakr menyerang orang-orang Banu Khuza'ah. Permusuhan lama di ant ara dua qabilah it u memang sudah ada. Dalam serangan it u, Banu Bakr dibant u langsung oleh musyrikin Qureiys, hingga j at uh korban t idak sedikit di kalangan Banu Khuza'ah.

Unt uk menanggulangi serangan Banu Bakr yang mendapat bant uan Qureiys, Banu Khuza'ah mint a bant uan Rasul Allah s. a. w. Beliau menyat akan kesediaannya unt uk membant u Banu Khuza'ah.

Mendengar ket egasan sikap Rasul Allah s. a. w. yang akan membant u Banu Khuza'ah, orang-orang Qureiys di Makkah cemas dan t akut . Mereka mengirim Abu Suf yan ke Madinah unt uk menghadap Rasul Allah s. a. w. Tuj uan Abu Suf yan ialah unt uk memperbaiki keadaan dan mengokohkan perj anj ian Hudaibiyah.

Wakt u Abu Suf yan menyampaikan permint aan unt uk memperkokoh dan memperpanj ang wakt u berlaku perj anj ian, Rasul Allah s. a. w. menolak. Abu Suf yan belum put us harapan. Ia menemui Abu Bakar r. a. , kemudian Umar r. a. Dua-duanya j uga menolak unt uk membant u Abu Suf yan. Abu Suf yan mencoba membuj uk anak perempuannya sendiri, yang sudah menj adi ist eri Nabi Muhammad s. a. w. Baru saj a Abu Suf yan masuk dan belum sempat duduk, t ikar segera digulung oleh Ummu Habibah, sambil berkat a: "Ini t ikar kepunyaan Rasul Allah. Ayah t idak boleh duduk di at asnya, sebab ayah orang musyrik dan kot or…"

Abu Suf yan belum put us asa. Dicobanya menemui Sit t i Fat imah r. a. , ist eri Imam Ali r. a. Sit t i Fat imah r. a. j uga menolak unt uk membant u Abu Suf yan. Persoalan dat angnya Abu Suf yan it u disampaikan Sit t i Fat imah r. a. kepada suaminya. Wakt u bert emu dengan Abu Suf yan, Imam Ali r. a. berkat a: "Mengenai persoalan it u Rasul Allah sudah mengambil pendirian t egas. Kami t idak dapat mengaj aknya berbicara t ent ang it u. . . "

Sekarang habislah harapan Abu Suf yan. Ia pulang ke Makkah dengan t angan kosong.

Di Madinah, Rasul Allah s. a. w. mempersiapkan kaum muslimin unt uk siaga menghadapi peperangan. Set elah semua persiapan selesai, beliau berangkat memimpin pasukan muslimin berkekuat an 10. 000 orang. Set ibanya dekat Makkah kaum muslimin diperint ahkan supaya set iap orang menyalakan obor, sehingga wakt u malam di t engah gurun pasir t erang benderang sepert i siang.

Pada malam it u j uga Abu Suf yan bersama sej umlah orang Qureiys berangkat ke luar kot a Makkah unt uk mencari inf ormasi t ent ang keadaan kaum muslimin. Sej ak beberapa wakt u yang lalu ia t idak mendengarnya lagi , karena Rasul Allah s. a. w. dan para sahabat nya benar-benar merahasiakan rencana keberangkat an, agar j angan sampai diket ahui oleh Qureiys sebelum t iba di Makkah.

Melihat ribuan obor menyala-nyala dari kej auhan, Abu Suf yan ket akut an. Ia berniat hendak kembali masuk kot a sambil mempercakapkan ribuan obor dengan t eman-t emannya. Mereka sama sekali t idak mengert i maksudnya.

Pada malam hari it u j uga Abbas bin Abdul Mut t halib keluar dari pemusat an pasukan muslimin mencari orang-orang dari kaum musyrikin Qureiys, unt uk diberi t ahu t ent ang kedat angan kaum Pada malam hari it u j uga Abbas bin Abdul Mut t halib keluar dari pemusat an pasukan muslimin mencari orang-orang dari kaum musyrikin Qureiys, unt uk diberi t ahu t ent ang kedat angan kaum

Wakt u it u dari kej auhan Abbas mendengar sayup-sayup suara Abu Suf yan sedang bercakap- cakap dengan t eman-t emannya t ent ang obor yang ribuan j umlahnya. Ia mengenal baik suara Abu Suf yan. Dengan t eriakan keras sekali Abbas memanggil-manggil: "Hai Abu Handhalah ! "

Terdengar suara Abu Suf yan menyahut dengan t eriakan bert anya: "Abu Fadhl…?"

"Ya, " j awab Abbas.

"Demi ayah dan ibuku. . . . , ada kabar apa? Tanya Abu Suf yan yang t ampak agak t erkej ut bercampur t akut .

"Inilah Rasul Allah dat ang membawa pasukan yang t ak mungkin dapat kalian hadapi! " Jawab Abbas menakut -nakut i Abu Suf yan.

"Lant as apa yang kau perint ahkan kepadaku . . . ?" Abu Suf yan bert anya unt uk mencari t ahu apa yang diinginkan kaum muslimin. "Ayolah t urut naik unt aku! " t eriak Abbas menghimbau.

Terdorong oleh ket akut annya, t anpa banyak berf ikir lagi Abu Suf yan segera mendekat i Abbas, lalu naik ke at as unt a, duduk di belakang Abbas. Set ibanya di depan Rasul Allah s. a. w. , Abbas mint a supaya beliau memberi j aminan keselamat an Abu Suf yan. Nabi Muhammad menj awab: "Pergilah. Dia kuj amin keselamat annya sampai dat ang lagi besok pagi! "

Pagi-pagi Abbas dat ang rnembawa Abu Suf yan menghadap Rasul Allah. Kepada Abu Suf yan beliau bert anya set engah menegor dengan t andas: "Celakalah engkau, hai Abu Suf yan! Apakah belum j uga engkau mengert i bahwa t idak ada t uhan selain Allah! "

"Demi ayah-ibuku", j awab Abu Suf yan. " It u samasekali t idak ada dalam f ikiranku! "

Mendengar j awaban sepert i it u Abbas membent ak Abu Suf yan: "Celaka sekali engkau! Ucapkan syahadat sebelum lehermu dipenggal! "

Melihat sikap Abbas sekeras it u barulah Abu Suf yan mengucapkan dua kalimat syahadat . Ia mengucapkan dua kalimat syahadat pada saat kaum musyrikin Qureiys t idak berdaya lagi melawan kaum muslimin. Ucapan yang keluar dari hat i yang t idak t ulus.

Meskipun begit u Rasul Allah s. a. w. t et ap bi j aksana. Beliau memerint ahkan Abbas pergi membawa Abu Suf yan, dan dit ahan di sebuah lembah yang akan dilalui pasukan muslimin dalam gerakan memasuki kot a Makkah.

Gelombang demi gelombang, kelompok demi kelompok pasukan muslimin bergerak masuk ke Makkah. Dengan suara gemuruh mereka mengumandangkan t akbir, bert ahlil dan bersyukur ke hadirat Allah Tabaraka wa Ta'ala. Wakt u Abu Suf yan melihat pasukan yang langsung dipimpin Nabi Muhammad s. a. w. lewat , yang t erdiri dari kaum Muhaj irin dan Anshar, ia bert anya kepada Abbas t ent ang kelompok it u. Abbas menj elaskan: "It u kelompok pasukan Rasul Allah. . . . . It ulah beliau, Rasul Allah s. a. w… dan it ulah mereka kaum Muhaj irin dan Anshar…! "

"Hai Abu Fadl", kat a Abu Suf yan yang nampak kagum t erhadap kelompok pasukan it u, "put era saudaramu sudah menj adi raj a yang hebat sekali! "

"It u kenabian . . . . bukan keraj aan! " bent ak Abbas menj elaskan.

"Oh . . . ya", sahut Abu Suf yan.

Pada saat it u ada dua orang dari kaum musyrikin Qureiys, Hakim bin Hizam dan Badil bin Warqa, dat ang menj umpai Rasul Allah s. a. w. unt uk menyat akan diri masuk Islam. Kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat di depan beliau.

Pada saat mulai masuk kot a Makkah, Rasul Allah s. a. w. mengeluarkan pernyat aan yang berisi j aminan keselamat an bagi kaum Qureiys. Ant ara lain dikat akan: "Barang siapa masuk ke rumah Abu Suf yan (t erlet ak di bagian at as kot a Makkah), ia t erj amin keselamat annya! Barang siapa masuk ke rumah Hakim bin Hizam (t erlet ak di bagian bawah kot a Makkah), ia t erj amin keselamat annya. Barang siapa menut up pint u rumahnya dan t idak mengangkat senj at a, ia t erj amin keselamat annya…! "

Unt uk menyebar-luaskan pernyat aan it u kepada orang-orang Qureiys, Rasul Allah mengut us Abu Suf yan dan Hakim.

Set elah it u Rasul Allah s. a. w. masuk ke dalam kot a Makkah. Semua pasukan muslimin yang dat ang melalui berbagai j urusan dipusat kan dalam kot a, guna menghindari t erj adinya konf lik senj at a dengan kelompok-kelompok musyrikin. Rasul Allah s. a. w. bert ekad keras unt uk j angan sampai ada set et es darah pun yang mengal ir. Oleh karena it u beliau cepat -cepat memberhent ikan Sa'ad bin Ubadah dari j abat annya sebagai komandan pasukan karena diket ahui Sa'ad t elah mengeluarkan pernyat aan hendak menumpas orang-orang Qureiys; "Hari ini hari pert arungan. Hari ini wanit a-wanit a Qureiys boleh dirampas dan diperbudak! "

Sebagai gant inya, Rasul Allah s. a. w. mengangkat Imam Ali r. a. menj adi komandan pasukan. Set ibanya dekat Ka'bah Rasul Allah s. a. w. berdiri di depan pint u sambil berseru kepada orang orang Qureiys:

"Tiada Tuhan selain Allah t anpa sekut u apa pun j uga. Dia t elah memenuhi j anj i-Nya. Dia t elah memenangkan hamba-Nya, dan Dia sendirilah yang t elah mengalahkan pasukan Ahzab. Ket ahuilah, bahwa kemuliaan ket urunan dan kekayaan t erlet ak di bawah t elapak kakiku. Demikian pula pengurusan Ka'bah dan penyediaan air unt uk j ema'ah haj i! "

"Hai orang Qureiys", kat a Nabi Muhammad s. a. w. selanj ut nya, "sesungguhnya Allah hendak menghapuskan adat j ahiliyah dari kalian t ermasuk kebiasaan mengagung-agungkan nenek- moyang. Semua manusia berasal dari Adam dan Adam t erbuat dari t anah. "

"Hai manusia, Kami mencipt akan kalian dari seorang laki-laki dan seorang wanit a, kemudian kalian Kami j adikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kalian saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bert aqwa di ant ara kalian. Sesungguhnya bahwa Allah Maha Menget ahui lagi Maha Mengenal…" (S. Alhuj urat : 13).

Selesai mengucapkan ayat t ersebut , Rasul Allah s. a. w. bert anya: "Hai orang-orang Qureiys, apakah yang hendak kalian kat akan? Apa yang kalian duga akan kuperbuat ?"

Mereka menj awab serent ak: "Kami harap kebaikan akan diperbuat oleh saudara yang mulia, put era dari saudara yang mulia. "

Menanggapi j awaban mereka, Rasul Allah s. a. w. berkat a lagi: "Yang kukat akan sama sepert i yang dikat akan oleh saudaraku, Yusuf a. s. : Tak ada marabahaya menimpa kalian. Semoga Allah megampuni kalian, karena Dia adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Pergilah, kalian semua bebas merdeka! "

Dengan kebij aksanaan sepert i it u Rasul Allah s. a. w. menget uk hat i manusia unt uk berbondong- bondong memeluk agama Islam.

Kemudian Nabi Muhammad s. a. w. menghancur kan berhala-berhala, dan menghapuskan dua buah gambar yang ada pada dinding Ka'bah dengan baj u beliau sendiri. Kepada orang-orang Qureiys yang ada di sekit ar t empat it u, beli au memerint ahkan supaya menghancurkan berhala mereka masing-masing. Saat it u beliau mengucapkan sebuah ayat Al Qur'an, yang art inya: "Bilamana kebenaran t elah t iba, musnahlah kebat ilan. Sesungguhnya kebat ilan it u past i musnah. " (S. Al Isra: 81).

Dalam pekerj aan menghancurkan berhala-berhala it u, Imam Ali r. a. menyert ai beliau. Ket ika melihat sebuah berhala milik Banu Khuza'ah masih t erlet ak di at as Ka'bah, Rasul Allah s. a. w. memerint ahkan Imam Ali r. a. supaya menghancurkannya. Unt uk dapat naik ke at as, Imam Ali r. a. beliau angkat . Kemudian berhala t ersebut oleh Imam Ali r. a. dij ebol dan dibant ing ke t anah sampai hancur berkeping-keping.

Tengah hari berbondong-bondong kaum pria dan wanit a Qureiys menghadap Rasul Allah s. a. w. unt uk menyat akan diri memeluk Islam, dan berj anj i akan t aat dan set ia kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dengan j at uhnya kot a Makkah ke t angan Rasul Allah s. a. w. , berart i hancurlah sudah bent eng t erkuat kaum musyrikin. Bent eng yang paling keras dan paling gigih melancarkan seranganserangan t erhadap Islam dan kaum Musl imin. Dengan j at uhnya Makkah, kini kot a it u t elah masuk ke dalam pangkuan kaum muslimin.

Di Makkah, Rasul Ailah s. a. w. t inggal selama 15 hari unt uk mengat ur urusan pemerint ahan set empat . Beliau mengangkat Hubairah bin Asy Syibl sebagai kepala daerah Makkah. Sedangkan Mu'adz bin Jabal dit ugaskan mengaj arkan A1 Qur'an dan hukumhukum Islam. Set elah selesai semuanya, beliau bersama pasukan menuj u ke Taif unt uk menghabisi kant ong t erakhir pert ahanan kaum Musyrikin.