5 : Perang Hunain

Bab IV-5 : Perang Hunain

Perang ini merupakan salah sat u peperangan t erbesar dan t erpent ing bagi kaum muslimin. Set elah berhasil menguasai kot a Makkah, pasukan muslimin yang sekarang sudah menj adi sangat kuat , masih harus menyel esaikan t ugas besar. Yait u menghancurkan pasukan Malik bin Auf yang t erdiri dari qabilah Hawazin dan Tsaqif .

Unt uk menumpas perlawanan Malik dan kawan-kawannya, Rasul Allah s. a. w. memimpin pasukan t erdiri dari 12. 000 orang. 2000 diant aranya adalah orang-orang Qureiys yang baru masuk Islam set elah j at uhnya kot a Makkah. Pasukan ini merupakan pasukan t erbesar yang pernah dikerahkan oleh Rasul Allah s. a. w. ke medan perang. Di ant ara komandan-komandan pasukan banyak yang baru saj a memeluk agama lslam, t ermasuk Khalid bin Al-Walid.

Unt uk menghadapi serangan kaum muslimin, Malik bin Auf menempat kan pasukannya pada posisi yang sangat st rat egis, yait u di lambung kiri dan kanan lembah Hunain yang merupakan j alur lalu lint as sempit . Pada wakt u pasukan Muslimin lewat lembah t ersebut pasukan Malik akan menghuj ani mereka dengan anak panah. Siasat it u nampak berhasil baik.

Di kala f aj ar mulai menyingsing, pasukan Islam yang berada di baris depan, di bawah komando Khalid bin Al-Walid, benar-benar masuk perangkap Malik bin Auf . Dengan gencar dan t ak hent i- hent inya pasukan Malik menghuj ani pasukan musl imin dengan anak panah dan t ombak. Karena kalah posisi dan diserang secara mendadak dan besar-besaran, pasukan muslimin menj adi kacau balau. Mereka lari t erbirit -birit dan mundur t anpa t erat ur.

Rasul Allah s. a. w. sendiri yang wakt u it u masih berada di barisan belakang t idak dapat mencegah pasukan yang panik dan berusaha menyelamat kan diri. Jerih payah Rasul Allah s. a. w. yang selama ini dicurahkan unt uk membina pasukan muslimin, hampir saj a hancur berant akan di lembah Hunain ini. Orang-orang munaf ik sej enis Abu Suf yan bin Harb, yang secara resmi Rasul Allah s. a. w. sendiri yang wakt u it u masih berada di barisan belakang t idak dapat mencegah pasukan yang panik dan berusaha menyelamat kan diri. Jerih payah Rasul Allah s. a. w. yang selama ini dicurahkan unt uk membina pasukan muslimin, hampir saj a hancur berant akan di lembah Hunain ini. Orang-orang munaf ik sej enis Abu Suf yan bin Harb, yang secara resmi

Pasukan Malik bergerak t erus mengej ar pasukan muslimin yang lari mundur dalam keadaan kacau dan berpencar-pencar. Keadaan menj adi gawat dan mengkhawat irkan. Rasul Allah s. a. w. merasa sukar sekali mengendali kan pasukan yang sudah kehilangan pamor sama sekali. Namun beliau t et ap t enang dan t abah mengenderai kuda baghalnya yang berwarna put ih. Orang-orang yang t et ap mant ap menyert ai beliau ant ara lain t erdapat Imam Ali r. a. , Abbas bin Abdul Mut t halib r. a. , Abu Bakar r. a. dan Umar r. a.

Berkat kegigihan dan ket angguhan para sahabat , berkat keberanian Imam Ali r. a. dan para sahabat lainnya dalam memukul t iap serangan yang dit uj ukan t erhadap Rasul Allah s. a. w. , akhirnya kaum muslimin dapat dikendalikan dan diarahkan unt uk melancarkan serangan balasan. Berangsur-angsur sit uasi berubah dan berbalik, sehingga kemenangan yang sangat mengesankan akhirnya dapat diraih oleh kaum muslimin.

Dari perist iwa-perist iwa di at as dapat dilihat dengan j elas peranan kepahlawanan Imam Ali r. a. Tiap keadaan gawat dan gent ing ia selalu berada di samping Rasul Allah s. a. w.