1 : Perang Badr

Bab IV-1 : Perang Badr

Perang Badr merupakan perang pert ama yang t erpaksa diarungi oleh kaum muslimin menghadapi musuh yang j auh lebih besar j uml ahnya. Perang ini merupakan demonst rasi pert ama dari ket angguhan kaum muslimin melawan serangan kaum musyrikin Qureiys. Unt uk pert ama kalinya panj i perang Rasul Allah s. a. w. berkibar di medan laga. Dan yang diberi kepercayaan memegang panj i yang melambangkan t ekad perj uangan menegakkan agama Allah s. w. t . it u, ialah Imam Ali bin Abi Thalib r. a.

Tanpa pengalaman perang sama sekali dan dengan kekuat an pasukan yang hanya sepert iga kekuat an musuh, pasukan muslimin dengan kebulat an iman yang t eguh berhasil menancapkan t onggak sej arah yang sangat menent ukan perkembangan Islam lebih lanj ut . Perlengkapan dan persenj at aan kaum muslimin wakt u it u boleh dibilang nol. Pasukan berkuda dan penunggang unt a, yait u pasukan yang dipandang paling ampuh dan "modern" pada masa it u, prakt is t idak dipunyai oleh kaum muslimin. Demikian langkanya kuda dan unt a dibanding dengan j umlah pasukan yang ada, sampai-sampai seekor unt a dikendarai oleh dua hingga empat orang secara bergant ian. Hanya ada seekor kuda yang t ersedia, yait u yang dikendarai oleh Al Miqdad bin Al Aswad Al Kindiy. It ulah kekuat an "kavaleri" Rasul Allah s. a. w. di dalam perang Badr.

Dalam perang Badr it u pasukan muslimin t idak sedikit yang menerj ang musuh hanya dengan senj at a-senj at a t aj am yang sangat sederhana. Sedangkan musuh yang dilawan mempunyai persenj at aan lengkap dengan kuda-kuda t unggang dan unt a-unt a. Tet api sebenarnya kaum muslimin mempunyai senj at a yang lebih ampuh dibanding dengan lawannya, yait u kepemimpinan Rasul Allah s. a. w. dan kepercayaan kuat bahwa Allah past i akan memberikan pert olongan-Nya. Allahu Akbar.

Perang Badr sebenarnya t erj adi di luar rencana. Pada mulanya kaum muslimin di bawah pimpinan Rasul Allah s. a. w. bermaksud hendak mencegat kaf ilah Abu Suf yan bin Harb yang t elah meninggalkan Makkah berangkat menuj u negeri Syam, dan akan kembali ke Makkah lewat sebuah t empat bernama 'Usyaira. Di t empat it ulah kaum muslimin siap menghadang, t et api t ernyat a kaf ilah Abu Suf yan sudah lolos lebih dulu.

Ket ika peperangan mulai berkobar, Imam Ali bersama Hamzah bin Abdul Mut t halib dan beberapa orang lainnya, berada di barisan t erdepan. Pada t angan Imam Ali r. a. berkibar panj i perang Rasul Allah s. a. w. Ia t erj un ke medan laga menerj ang pasukan musuh yang j auh lebih besar dan kuat . Dalam perang ini unt uk pert ama kalinya kalimat "Allahu Akbar" berkumandang membaj akan t ekad pasukan muslimin.

Saat it u t erdengar suara musuh menant ang: "Hai Muhammad suruhlah orang-orang yang berwibawa dari asal Qureiys supaya t ampil! "

Mendengar t ant angan it u, laksana singa lapar Imam Ali r. a. meloncat maj u ke depan mendekat i suara yang menant ang-nant ang. Terj adilah perang t anding (duel) ant ara Imam Ali r. a. dengan Al Walid bin Ut bah, saudara Hindun ist eri Abu Suf yan. Dalam pert empuran yang seru it u, Al

Walid mat i di uj ung pedang Imam Ali r. a.

Dalam perang Badr ini 70 orang pasukan kaf ir Qureiys mat i t erbunuh, dan hampir separonya mat i di uj ung pedang Imam Ali r. a. Kecuali it u lebih dari 70 orang pemuka Qureiys berhasil dit awan dan digiring ke Madinah. Perang Badr yang berakhir dengan kemenangan kaum muslimin it u merupakan f aj ar pagi yang menandai pesat nya kemaj uan agama Allah s. w. t .