perekonomian sedang berada dalam keadaan normal Brigham dan Houston, 2001:103.
Dalam perusahaan ada istilah perpanjangan waktu pembayaran hutang dagang, dimana hal ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Kemampuan untuk dapat memperpanjang waktu pembayaran hutang dagang akan semakin besar apabila supplier sangat tergantung kepada perusahaan, yang dalam
hal ini berarti perusahaan merupakan pembeli terbesar atau pembeli utama dari produknya. Selain itu juga dapat terjadi karena supplier menyadari bahwa
perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang baru bertumbuh dan sedang berkembang sehingga dengan penundaan waktu pembayaran hutangnya
diharapkan perusahaan dapat berkembang dengan lebih baik pada masa-masa yang akan datang.
D. Analisis Rasio Keuangan
Agar dapat mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya, analisis keuangan perlu melakukan pemeriksaan atas berbagai aspek kesehatan
keuangan perusahaan. Alat yang sering kali dipakai selama pemeriksaan tersebut adalah rasio keuangan financial ratio , atau indeks yang menghubungkan 2
angka akun dan dapat dibagi dengan membagi 1 angka dengan angka lainnya. Karena dengan rasio kita bisa mendapatkan perbandingan yang mungkin terbukti
lebih berguna daripada angka-angka aslinya sendiri Warsono, 2003: 36 Analisis rasio keuangan melibatkan 2 jenis perbandingan. Pertama,
analisis dapat membandingkan rasio sekarang dengan rasio dahulu dan perkiraan di masa mendatang untuk perusahaan yang sama. Pada umumnya rasio tidak
banyak diperhatikan pada satu periode waktu saja tapi suatu rasio untuk beberapa
periode. Metode kedua dari perbandingan melibatkan perbandingan antara rasio sebuah perusahaan dengan berbagai perusahaan lainnya yang hampir sama atau
dengan rata-rata industry pada sebuah periode. Perbandingan semacam ini memberikan pandangan ke dalam mengenai kondisi keuangan dan kinerja relatif
perusahaan. Analis juga harus menghindari penggunaan “aturan-aturan umum” rules
of thumb begitu saja untuk semua industri. Kriteria bahwa semua perusahaan
seharusnya memiliki paling tidak rasio lancar sebesar 15 hingga 1 tidaklah tepat. Analisis harus dilakukan sehubungan dengan jenis bisnis yang diberlakukan
perusahaan dan atas perusahaan itu sendiri. Rasio keuangan umumnya digunakan pada dasarnya terdiri dari 2 jenis. Jenis pertama meringkas beberapa aspek dari
kondisi keuangan perusahaan untuk sebuah periode dengan neraca yang telah dibuat. Rasio ini disebut rasio neraca balance sheet ratio. Jenis kedua meringkas
beberapa aspek kinerj perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam 1 tahun. Rasio ini disebut rasio laba rugineraca.
Adapun rasio-rasio neraca dibagi ke dalam 6 kelompok dasar, yakni: 1. Rasio Likuiditas Liquidity ratio, rasio yang digunakan untuk mengukur
kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari Current Ratio, Acid-Test Quick Ratio, Cash Ratio,
dan Networking Capital Ratio .
2. Rasio Cakupan Coverage Ratio, rasio cakupan didesain untuk
menghubungkan berbagai beban keuangan perusahaan dengan kemampuannya untuk melayani atau membayarnya, rasio cakupan
didesain untuk menghubungkan berbagai beban keuangan perusahaan
dengan kemampuannya untuk melayani atau membayarnya. Rasio ini terdiri dari rasio cakupan bunga Interest coverage Ratio.
3. Rasio Aktivitas Activity Ratio, atau rasio efisiensi atau perputaran, mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya.
Rasio ini terhadap rasio perputaran piutang Receivable Turnover-RT, rasio perputaran utang Payable Turnover-PT Ratio, rasio perputaran
persediaan Inventory Turnover-IT, receivable turnover in days – RID, payable turnover in days – PTD, inventory turnover in days-ITD
, perputaran total aktivamodal.
4. Rasio Profitabilitas, rasio ini menghubungkan laba dari penjualan dan
investasi. Terdiri dari 2 jenis rasio, yaitu margin laba kotor, ROA, ROE, ROI, Return on common Stock, Operating Profit Margin, Net Profit
Margin, Total Asset Turnover. 5.
Rasio Penilaian Pasar, rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam meciptakan nilai pasar yang melampaui pengeluaran biayainvestasi. Rasio
ini terdiri dari EPS, Divident per Share, Divident Payout Ratio, PER, BVPS, dan PTBV.
6. Rasio Leverage Hutang, rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan
dibiayai oleh hutang. Rasio ini terdiri dari Debt to Total Asset ratio, Debt to equity Ratio, Long Term Debt to Equtiy Ratio, Long term Debt to
Capitalization Ratio, times Interest Earning, Cash Flow Interest Coverage, dan cash Return on Sales.
E. Debt to Total Asset Ratio DAR