parsial uji t menunjukkan bahwa tiap variabel DAR dan DER berpengaruh terhadap EPS. Pada sektor manufaktur, hasil uji serempak uji f menunjukkan
bahwa semua variabel independen DAR dan DER berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu EPS. Hasil uji secara parsial uji t menunjukkan bahwa
variabel DAR berpengaruh negatif terhadap EPS dan variabel DER berpengaruh positif terhadap EPS.
B. Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang diperjualbelikan oleh perusahaan untuk dana dari pihak luar. Saham merupakan
tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam satu perusahaan. Dengan memiliki saham akan memberikan manfaat, yaitu:
1. dividen,bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemilik saham.
2.capital gain, bagian dari keuntungan yang diperoleh daris elisih antara harg jual
harga saham dengan harga belinya. 3.
manfaat non-finansial, yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menetukan jalannya perusahaan.
Ada 2 jenis saham perusahaan yaitu saham biasa dan saham preferen. Pemilik saham biasa memiliki hak dividen dan hak atas kekayaan yang paling
kecil pada saat perusahaan dilikuidasi. Sedangkan saham prefern adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan dari obligasi dan saham
C. Hutang
Ketika sebuah perusahaan berekspansi, perusahaan akan membutuhkan modal, dan modal tersebut dapat berasal dari hutang maupun ekuitas. Hutang
memiliki dua keunggulan penting: Pertama, bunga yang dibayarkan dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya akan menurunkan biaya efektif hutang
tersebut. Kedua, kreditur akan mendapatkan pengembalian dalam jumlah tetap, sehingga pemegang saham tidak harus membagi keuntungannya jika bisnis
berjalan dengan sangat baik. Hutang juga memiliki kelemahan, yaitu semakin tinggi rasio hutang maka
perusahaan tersebut akan semakin berisiko, sehingga semakin tinggi pula biaya dari baik hutang maupun ekuitasnya. Kedua, jika perusahaan mengalami masa-
masa sulit dan laba operasi tidak cukup untuk menutupi beban bunga, para pemegang sahamnya akan harus menutupi kekurangan tersebut, dan jika mereka
tidak dapat melakukannya, maka akan terjadi kebangkrutan. Perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang lebih kecil dan arus kas operasi yang lebih stabil dapat
menanggung lebih banyak hutang. Risiko yang muncul akibat hutang digolongkan menjadi risiko bisnis dan
risiko keuangan. Warsono, 2003:204. Jika hal-hal lain dianggap konstan, semakin tinggi leverage operasi sebuah perusahaan, semakin tinggi returnnya
tetapi risiko bisnisnya juga akan semakin tinggi. Brigham, 2001;10. Risiko keuangan financial risk adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada para
pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui hutang Sundjaja, 2003:244. Sebagian besar leverage operasi
ditentukan oleh teknologi yang artinya, pada perusahaan-perusahaan besar yang menggunakan alat dan perlengkapan aktiva yang berteknologi tinggi, harus
memiliki investasi yang besar pada aktiva tetap yang akan mengakibatkan biaya tetap dan leverage operasi yang tinggi.
Perhitungan hutang menimbulkan kebingungan karena banyak defenisi tentang hutang. Dalam penelitian ini hutang yang didefenisikan secara luas yaitu
terdiri dari kewajiban jangka panjang dan kewajiban lancar. Karena dari sudut pandang perusahaan , hutang kepada pemasok merupakan hutang riil dan sama
pentingnya dengan hutang kepada bank. Karena itu adaargumen yang tepat untuk memasukkan seluruh hutang ke dalam kalkulasi rasio hutang terhadap aktiva dan
ekuitas Walsh, 2004:120 Jika memasukkan unsur pajak, kebanyakan pakar keuangan setuju bahwa
penggunaan leverage keuangan secara hati-hati dapat memiliki dampak positif atas penilaian total perusahaan. Keuntungan dari hutang dalam hal pajak adalah
bahwa pembayaran bunga hutang merupakan biaya yang boleh dikurangkan dari pajak bagi perusahaan yang menerbitkan hutang, sehingga akan meningkatkan
laba bersih bagi pemegang saham. Tetapi dengan semakin tingginya leverage keuangan, peningkatan ketidakpastian di sekitar keuntungan perlindungan pajak
perlahan akan mengurangi pertambahan nilai yang terjadi. Hutang digunakan dengan harapan dapat meningkatkan pengembalian ke
para pemegang saham biasa. Jika laba operasi yang dinyatakan sebagai persentase dari aktiva nyata ternyata melebihi tingkat bunga atas pinjaman, seperti yang
biasanya terjadi, maka sebuah perusahaan dapat menggunakan hutang untuk memperoleh aktiva, membayar bunga atas hutang dan masih memiliki sisa sebagai
bonus bagi pemegang sahamnya Van Horne dan Wachowicz, 2005; 193. Dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio hutang relatif tinggi
akan memiliki ekspektasi pengembalian yang juga lebih tinggi ketika
perekonomian sedang berada dalam keadaan normal Brigham dan Houston, 2001:103.
Dalam perusahaan ada istilah perpanjangan waktu pembayaran hutang dagang, dimana hal ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Kemampuan untuk dapat memperpanjang waktu pembayaran hutang dagang akan semakin besar apabila supplier sangat tergantung kepada perusahaan, yang dalam
hal ini berarti perusahaan merupakan pembeli terbesar atau pembeli utama dari produknya. Selain itu juga dapat terjadi karena supplier menyadari bahwa
perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang baru bertumbuh dan sedang berkembang sehingga dengan penundaan waktu pembayaran hutangnya
diharapkan perusahaan dapat berkembang dengan lebih baik pada masa-masa yang akan datang.
D. Analisis Rasio Keuangan