c. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk melihat apakah koefisien regresi yang diperoleh signifikan. Jenis koefisien regresi yang digunakan adalah :
1. Uji F Uji Siginikansi Simultan Uji ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel independen
memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen dan dapat diterima sebagai model penelitian.
Bentuk pengujiannya adalah: H0 :
= = 0, artinya secara simultan variabel DAR, DER tidak memenuhi
model penelitian. Ha :
sama dengan 0 artinya secara simultan variabel DAR, DER berpengaruh signifikan terhadap EPS. Maka dianggap variabel independen telah
memenuhi model penelitian. Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika F hitung
≤ F tabel pada α = 5 Ha diterima jika F hitung f tabel pada
α = 5 2. Uji-t Uji Parsial
Uji ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual. Uji untuk melihat apakah secara parsial variabel independen memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Setelah nilai t hitung didapat maka selanjutnya nilai t hitung dan t tabel dibandingkan.
Bentuk pengujiannya adalah : Ho :
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel DAR secara parsial terhadap variabel EPS
Ha : ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel DAR secara parsial
terhadap variabel EPS Ho :
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel DER secara parsial terhadap variabel EPS
Ha : ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel DER secara parsial
terhadap variabel EPS Pada penelitian ini t hitung dan t tabel akan dibandingka dengan
α = 5 Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima jika ≤
pada α = 5
Ha diterima jika atau
≤ pada
α = 5 3. Uji Koefisien Determinan
Uji koefisien determinan bertujuan untuk melihat seberapa besar
pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
terhadap variabel dependen Earning Per Share pada perusahaan properti pada periode tahun 2006-2009. Koefisien determinan
berkisar antara nol sampai dengan satu 0
. Bila mendekati nol, maka pengaruh dari
variabel bebas yaitu variabel Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap variabel Earning Per Share adlah kecil. Bila
mendekati 1, maka pengaruh dari variabel bebas yaitu variabel Debt to Total Asset Ratio dan Debt to
Equity Ratio adalah besar.
BAB II URAIAN TEORITIS
A.Penelitian Terdahulu
Pancawati, dkk 2004 melakukan penelitian dengan judul ”analisis variabel yang mempengaruhi earning per share EPS pada perusahaan
manufaktur yang tercatat di bursa efek jakarta” perbandingan sebelum dan sesudah krisis selama periode 1997-2000. Pada penelitian tersebut variabel
independen yang digunakan adalah net sales, debt to equity ratio, current ratio, inventory turnover, total asset turnover, net profit margin, dan book value
growth. Hasil uji signifikansi simultan uji f menunjukkan bahwa semua variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh secara simultan terhadap EPS sebelum krisis moneter dan pada saat krisis moneter. Sedangkan uji secara parsial uji t
menunjukkan variabel yang berpengaruh pada masa krisis moneter adalah debt to equity ratio, net profit margin, dan book value growth;
variabel yang berpengaruh sebelum krisis moneter adalah net sales, current ratio, net profit margin,
inventory turnover, total asset turnover, dan book value growth terhadap EPS.
Hasil uji beda menunjukkan nilai EPS dan varibel yang mempengaruhinya tidak terdapat perbedaan pengaruh pada dua periode yang berbeda.
Sibarani, Putri 2009 melakukan penelitan yang berjudul ” analisis pengaruh debt to total asset ratio dan debt to equity ratio terhadap earning per
share EPS pada perusahaan sektor properti dan sektor manufaktur yang go public di BEI”. Penelitian ini mendapat kesimpulan bahwa pada sektor properti,
hasil uji serempak uji f menunjukkan bahwa semua variabel independen DAR dan DER berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu EPS. Hasil uji secara