2. Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Erosi

makanan untuk tumbuhan menjadi tersedia dalam jumlah yang besar. Bagaimanapun juga, ini menyebabkan kerugian berupa rusaknya struktur tanah. Dengan luasnya kerugiankerusakan yang terjadi tergantung dari penambahan bahan organik pada kebakaran yang terjadi selanjutnya. Hal itu, menyebabkan kerusakan lingkungan berupa kekeringan dimana lambatnya proses bahan organik untuk saling melengkapi. 4. Pemanasan di atas 460 C, pergerakan dari kumpulan hidroxil OH mati pada kondisi tanah liat dan hingga mengacaukan struktur dari karbonat. Sifat irreversible ini merubah produksi dari tanah menjadi lebih kurang menyerap air, kuran plastis dan kurang elastis serta lebih mudah terjadi erosi. Respon-respon terhadap tanah yang digambarkan di atas dapat digunakan untuk menghasilkan daftar dari sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah dan juga mengenai ambang batas temperatur tanah Tabel. 2 terlampir. Ambang batas temperatur adalah temperatur dimana nutrisi-nutrisi tervolatilisasi atau kandungan-kandungan tanah berubah menjadi irreversible De Bano et all, 1998. Daftar ini berisi mengenai kandungan tanah yang berubah bila suhu melebihi 460 C tidak sensitif, antara 100 – 400 C agak sensitif atau kurang dari 100 C sensitif.

D. 2. Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Erosi

Erosi adalah peristiwa terkikisnya atau terangkutnya bagian tanah dari suatu tempat ketempat lain oleh media alami air, angin atau es. Erosi meliputi proses pelepasan, penghanyutan dan pengendapan partikel tanah Arsyad, 1989. Secara alami erosi ditentukan oleh faktor-faktor iklim, topografi, vegetasi dan Universitas Sumatera Utara tanah. Akan tetapi dengan adanya aktivitas manusia di alam, maka manusia menjadi faktor penting dalam mempengaruhi erosi Sinukaban, 1986. Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi menurut Hardjowigeno 2003 adalah: • Curah hujan Jumlah hujan rata-rata tahunan yang tinggi tidak akan menyebabkan erosi yang berat apabila hujan tersebut terjadi merata, sedikit demi sedikit intensitas hujan rendah, sepanjang tahun. Sebaliknya curah hujan rata-rata tahunan yang rendah mungkin dapat menyebabkan erosi berat bila hujan tersebut jatuh sangat deras intensitas hujan tinggi meskipun hanya sekali-sekali. • Sifat-sifat tanah Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah:  Tekstur tanah Tanah-tanah dengan teksyur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi karena butiran-butiran yang besar kasartersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Demikian pula dengan tanah-tanah dengan tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya kohesi yang kuat dari liat tersebut sehingga gumpalan-gumpalan sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir sangat halus. Oleh karena itu, makin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah makin peka terhadap erosi.  Bentuk dan kemantapan tingkat perkembangan struktur tanah Bentuk sturktur tanah yang membulat granuler, remah, gumpal membulat, menghasilkan tanah dengan porositas tinggi sehingga air Universitas Sumatera Utara mudah meresap kedalam tanah, dan aliran permukaan menjadi kecil, sehingga erosi juga kecil. Demikian pula dengan tanah-tanah yang mempunyai struktur tanah mantap kuat, yang berarti tidak mudah hancur oleh pukulan-pukulan air hujan, akan tahan terhadap erosi. Sebaliknya struktur tanah yang tidak mantap, sangat mudah hancur oleh pukulan- pukulan air hujan, menjadi butir-butir halus sehingga menutupi pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dan aliran permukaan meningkat yang berarti erosi juga akan meningkat.  Daya infiltrasi atau permebilitas tanah Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap kedalam tanah, sehingga aliran permukaan kecil. Akibatnya erosi yang terjadi juga kecil.  Kandungan bahan organik Kandungan bahan organik tanah menentukan kepekaan tanah terhadap erosi karena bahan organik mempengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah-tanah yang cukup mengandung bahan organik umumnya menyebabkan struktur tanah menjadi mentap sehingga tahan terhadap erosi. Tanah dengan kandungan bahan organikkurang dari 2 pada umumnya peka terhadap erosi • Lereng Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng semakin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut meningkat pula. Lereng yang semakin panjang menebabkan volume air yang mengalir semakin besar. Universitas Sumatera Utara Apabila dalamnya air menjadi dua kali lipat, maka kecepatan aliran menjadi 4 kali lebih besar, akibatnya maka besar benda ataupun berat benda yang dapat diangkut jga dapat berlipat ganda. • Vegetasi Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah:  Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung dipermukaan tanah, sehingga kekuatan untuk menghancurkan tanah sangat dikurangi. Hal ini tergantung dari kerapatan dan tingginya vegetasi tersebut. Makin rapat vegetasi yang ada, makin efektif terjadinya pencegahan erosi. Pohon- pohon yang terlalu tinggi kadang-kadang kurang efektif karena air yang tertahan dipohon apabila jatuh kembali dari ketinggian lebih dari 7 m, tenaganya akan kembali menjadi besar memperoleh 90 dari tenaga semula. Disamping itu butir-butir air yang tertahan di daun-daun akan saling terkumpul membentuk butir-butir air yang lebih besar, sehingga kalau jatuh ke tanah mempunyai tenaga yang lebih besar pula  Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi.  Penyerapan air ke dalam tanah diperkuat oleh transpirasi penguapan air melalui vegetasi. • Manusia Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau lebih buruk. Pembuatan teras-teras pada tanah yang berlerengcuram merupakan pengaruh baik menusia karena dapat mencegah erosi. Sebaliknya pengundulan hutan di daerah yang berlereng curam merupakan pengaruh manusia yang jelek karena dapat erosi dan banjir. Universitas Sumatera Utara III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian