III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat pengambilan contoh tanah yaitu pengambilan contoh tanah hutan periode 1 tahun terbakar dan sebagai
pembandingnya juga diambil contoh tanah hutan normal kedua daerah tersebut terletak di Desa Halaban Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat. Analisa tanah
dilakukan di Laboratorium Biologi Tanah Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Juli 2008 sampai dengan selesai.
B. Bahan dan Alat B. 1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah contoh tanah dari hutan pasca kebakaran dan tidak terjadi kebakaran di areal Hutan Taman Nasional
Gunung Leuser TNGL yang diambil secara komposit dan bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian di laboratorium terlampir.
B. 2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah : ring sample, kantong plastik, kertas label, meteran, parang, cangkul, gunting, alat tulis dan peralatan
lain yang digunakan di laboratorium terlampir.
Universitas Sumatera Utara
C. Metode Penelitian Pengambilan Contoh Tanah
Tanah diambil dari lahan terbakar seluas ± 10 Ha dan hutan normal yang menjadi pembanding seluas ± 10 Ha. Pengambilan contoh tanah diambil sebanyak 15 titik
secara zigzag pada masing-masing wilayah. Pada setiap titik diambil ± 1 kg tanah pada kedalaman 0 - 20 cm setelah dibersihkan tumbuhan di atasnya, sedangkan
pengambilan contoh tanah utuh diambil dengan menggunakan ring sample. Pengambilan contoh tanah utuh diambil sebanyak 3 titik secara zigzag dari lahan
yang terbakar maupun hutan normal. Contoh tanah dari hutan terbakar yang diambil dari setiap titik tersebut dicampurkan secara merata dan ditempatkan pada
wadahgoni yang bersih sedangkan contoh tanah dari hutan normal diletakkan pada wadahgoni yang terpisah dan dicampur secara merata. Perlakuan
selanjutnya adalah mengeringudarakan tanah-tanah tersebut sebelum dilakukan analisa tanah di laboratorium.
D. Parameter Pengamatan D. 1. Sifat Fisik Tanah