merusak lingkungan.tipe kebakara ini didominasi oleh proses smoldering, biasanya bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dengan kecepatan
penjalaran sekitar 1,5 gm²jam atau 0,025 cmjam. 2. Kebakaran Permukaan Surface Fire
Api pada kebakaran ini membakar serasah, tumbuhan bawah, bekas limbah pembakaran dan bahan bakar lainya yang terdapat dilantai hutan. Energi
kebakaran dapat rendah sampai tinggi. Dalam penjalarannya, dipengaruhi oleh angin permukaan sehingga dapat membakar tumbuhan yang lebih tinggi hingga ke
tajuk pohon crowing out. Tipe ini merupakan tipe kebakaran yang paling umum terjadi di hampir semua tegakan hutan.
3. Kebakaran Tajuk Crown Fire Pada tipe ini, api menjalar dari tajuk pohon satu ke tajuk pohon
berikutnya. Arah dan kecepatan penjalaran api sangat dipengaruhi oleh angin, sehingga api menjalah dengan sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan. Biasanya
terjadi pada tegakan conifer dan api berasal dari kebakaran permukaan, yaitu ranting atau bagian pohon yang terbakar yang terbawa angin. Disamping itu
kebakaran tipe ini juga dapat menghasilkan api loncat spot fire, yaitu ranting atau bagian pohon yang terbakar yang terbawa angin dan menimbulkan
kebakaran baru di tempat lain. De Bano et al, 1998.
C. Faktor Penyebab Timbulnya Kebakaran Hutan
Kebakaran biasa terjadi karena tiga hal. Pertama, kedatangan musim kemarau. Pada musim ini Koran, televisi dan radio penuh berita peristiwa
Universitas Sumatera Utara
kebakaran. Betul, tetapi kedatangan musim kemarau tidak boleh dijadikan alasan atau kambing hitam. Bukankah kedatangan musim kemarau itu telah diketahui
jauh sebelumnya. Seharusnya segala sesuatu telah dipersiapkan Sagala, 1994. Kedua, karena ada sumber api buatan manusia. Pada dasarnya 99
kejadian kebakaran akibat ulah manusia dan untuk itu diperlukan penyuluhan mengenai api lahan. Tetapi perlu diingat, di lapangan banyak sekali orang, ada
peladang, anak sekolah, pengembala, orang rekreasi, dan lain-lain. Diantara orang banyak itu tentu ada saja yang alpa menggunakan api. Sampai saat ini api
merupakan alat yang efektif dan murah untuk pembersihan tapak penanaman. Kenyataan di berbagai tempat menunjukkan, dengan adanya penyuluhan api
jumlah kejadian api dapat berkurang drastis. Tapi apa yang terjadi, luas areal terbakar justru semakin luas dan kerugian lebih besar. Kenapa? Sebab luas areal
terbakar tidak tergantung pada jumlah kejadian api. Penyuluhan penting, tetapi bukan berarti otomatis akan mengurangi luas areal terbakar. Ketiga, karena ada
bahan bakar. Inilah jawaban akurat. Sebab kalau tidak ada bahan bakar, sekalipun datang musim kemarau dan ada yang melakukan penyulutan, kebakaran tidak
akan terjadi. Oleh karena itu supaya menghilangkan atau mereduksi manipulasi bahan bakar merupakan kegiatan utama.
Faktor-faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan meliputi bahan bakar, cuaca, waktu dan topografi. Faktor bahan bakar yang mempengaruhi kebakaran
hutan dan lahan terdiri atas ukuran, susunan, volume, jenis dan kandungan kadar airnya. Kelima hal tersebut memiliki pengaruh yang saling mempengaruhi,
sehingga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan Purbowaseso, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Faktor cuaca merupakan faktor penting kedua yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan, meliputi : angin, suhu, curah hujan, keadaan air tanah
dan kelembaban relatif. Waktu juga mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan, karena waktu sangat terkait dengan kondisi cuaca yang menyertainya. Waktu
dipisahkan atas waktu siang dan malam hari. Terdapat hubungan antara waktu dengan kondisi kebakaran hutan dan lahan. Faktor topografi yang mempengaruhi
kebakaran hutan dan lahan mencakup tiga hal yaitu kemiringan, arah lereng dan medan. Masing-masing faktor tersebut sangat mempengaruhi perilaku api
kebakaran hutan dan lahan.
D. 1. Dampak Kebakaran Hutan terhadap Tanah