5. Kadar Air Tanah Kapasitas Lapang, Titik Layu Permanen, Kadar Air tersedia.
6. Permeabilitas pengambilan sampel dengan menggunakan ring sample
D. 2. Sifat Kimia Tanah
Parameter yang diamati untuk sifat kimia tanah yaitu : 1. Nitrogen N
2. Fosfat F 3. Kalium K
4. C – Organik 5. Al
6. Kapasitas Tukar Kation KTK 7. pH tanah
D. 3. Sifat Biologi Tanah
Parameter yang diamati untuk sifat biologi tanah yaitu total mikroorganisme tanah makro dan mikro organisme dengan metode cawan agar.
D. 4. Erosi
Parameter yang diamati untuk erosi yaitu jumlah tanah yang terosi
E. Prosedur Penelitian E. 1. Sifat Fisik Tanah
a. Tekstur Tanah 1. Ditimbang 25 g tanah kering udara yang telah diayak dengan ayakan
10 mesh, kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
Universitas Sumatera Utara
2. Ditambahkan 50 ml larutan natrium pirofosfat, kocok sampai rata, lalu biarkan selama 24 jam
3. Goncang pada alat penggoncang shaker selama 15 menit 4. Selanjutnya pindahkan ke dalam silinder gelas ukur volume 500 ml
dan tambahkan aquades sampai tanda garis 5. Kocok 20 kali sebelum pembacaan, bila perlu dapat ditambahkan amil
alkohol untuk menghilangkan buih yang dapat mengganggu pembacaan
6. Dimasukkan hydrometer ke dalam silinder dengan hati-hati untuk pembacaan pertama setelah 40 detik dari saat pengocokan
7. Setelah 3 jam masukkan lagi hydrometer untuk pembacaan yang kedua, untuk mendapatkan jumlah liat
8. Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut : Liat + debu =
100 x
Tanah Contoh
Berat I
hydrometer Pembacaan
liat =
100 x
Tanah Contoh
Berat II
hydrometer Pembacaan
debu = liat + debu - liat
pasir = 100 - liat + debu
b. Kerapatan Lindak 1. Diambil contoh tanah dari lapang yang dilakukan dengan tabung besi
ring sample 2. Ditimbang contoh tanah dengan tabungnya x gram
3. Diketahui bobot tabung sebelumnya y gram
Universitas Sumatera Utara
4. Bobot tanah basah BB = x – y gram 5. Berat kering tanah BKM
=
gram BB
x KA
+ 100
100
KA ditetapkan dengan mengambil sebagian contoh tanah dari ring, yaitu : KA
=
100 x
BK BK
B −
B = Bobot contoh tanah
BK = Bobot contoh kering
KA = Kadar air
- Kerapatan Lindak
=
3
cm gr
Tanah Isi
BKM
c. Kadar Air Tanah 1. Ditimbang sebanyak 10 g tanah kering udara dan dimasukkan ke
dalam botol timbang atau cawan timbang yang telah diketahui beratnya
2. Dimasukkan cawan timbang ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105
C 3. Setelah 24 jam, dikeluarkan cawan yang berisi tanah dari dalam oven
lalu dimasukkan ke eksikator sebentar, kemudian ditimbang 4. Kadar air tanah dapat dihitung sebagai berikut :
100 ker
ker x
ing Berat
ing Berat
Basah Berat
Air Kadar
− =
• Kadar Air Kapasitas Lapang 1. Dimasukkan pasir ke dalam beker gelas dengan hati-hati sejumlah 13
dari tinggi gelas
Universitas Sumatera Utara
2. Diletakkan pipa kaca ditengah-tengahnya, kemudian tuangkan contoh kering udara setinggi 23 dari beker gelas, pipa kaca berfungsi untuk
mengalirkan udara 3. Disiramkan air dengan hati-hati menggunakan botol semprot pada
permukaan tanah sampai air merembes ke pasir 4. Ditutup dengan plastik untuk mencegah penguapan air dan diletakkan
di tempat sejuk selam 24 jam 5. Setelah 24 jam, dipindahkan sejumlah tanah dari beker gelas ke cawan
timbang yang telah diketahui beratnya. Sebaiknya tanah yang diambil adalah tanah yang terletak agak ke tengah, sisihkan terlebih dahulu
tanah yang dipermukaan 6. Ditimbang contoh tanah beserta cawan timbangnya
7. Dimasukkan kedalam oven selama 24 jam pada suhu 105 C
8. Setelah 24 jam cawan yang berisi tanah dikeluarkan dari oven, masukkan ke eksikator sebentar, lalu ditimbang
9. Maka kadar air kapasitas lapang dapat dihitung sebagi berikut :
100 x
BTKO BTKO
BTKL Air
Kadar
KL
− =
Dimana : BTKL : Berat Tanah Kapasitas Lapang
BTKO : Berat Tanah Kering Oven • Kadar Air Titik Layu Permanen
Penentuan nilai pada titik layu permanen dengan menggunakan kurva pF dengan ketentuan nilai pF yang digunakan sebesar 4,2 dan pF untuk kapasitas
lapang sebesar 2,54
Universitas Sumatera Utara
• Kadar Air Tersedia Selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dan titik layu permanen.
Kadar Air Tersedia = Kadar Air
KL
- Kadar Air
TLP
d. Ruang Pori 1. Isi gelas ukur 100 ml dengan air sampai tanda 70 ml
2. Masukkan perlahan-lahan contoh tanah hasil dari percobaan bulk densiti ke dalam gelas ukur yang telah berisi air tersebut
3. Aduk dengan pengaduk dan biarkan selama 5 menit agar udara keluar 4. Lakukan perhitungan :
Volume Ruang Pori = volume tanah + volume air – volume air tanah
Total Ruang Pori = 100
× Tanah
Volume Pori
Ruang Volume
Partikel Densiti = Pori
Ruang Volume
Tanah Volume
Tanah Berat
− e. Permeabilitas
1. Diambil tanah dari lapangan denga ring sampel 2. Dimasukkan ring sampel
3. Dimasukken kedalam alat permeabilitas 4. Direndam sampai air memenuhi alat selam 24 jam
5. Dialirkan air kealat tersebut 6. Dilakukan pengukuran dengan beaker
7. Dihitung permeabilitas dengan rumus K =
t Q
x
n L
x
A I
cmjam
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Q : banyaknya air yang mengalir mL
T : waktu L : tebal contoh tanah
h : tinggi permukaan air A : luas permukaan contoh tanah
Sarief, 1988.
E. 2. Sifat Kimia Tanah