2. Sifat Kimia Tanah 3. Sifat Biologi Tanah 4. Erosi Prosedur Penelitian 1. Sifat Fisik Tanah

5. Kadar Air Tanah Kapasitas Lapang, Titik Layu Permanen, Kadar Air tersedia. 6. Permeabilitas pengambilan sampel dengan menggunakan ring sample

D. 2. Sifat Kimia Tanah

Parameter yang diamati untuk sifat kimia tanah yaitu : 1. Nitrogen N 2. Fosfat F 3. Kalium K 4. C – Organik 5. Al 6. Kapasitas Tukar Kation KTK 7. pH tanah

D. 3. Sifat Biologi Tanah

Parameter yang diamati untuk sifat biologi tanah yaitu total mikroorganisme tanah makro dan mikro organisme dengan metode cawan agar.

D. 4. Erosi

Parameter yang diamati untuk erosi yaitu jumlah tanah yang terosi E. Prosedur Penelitian E. 1. Sifat Fisik Tanah a. Tekstur Tanah 1. Ditimbang 25 g tanah kering udara yang telah diayak dengan ayakan 10 mesh, kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml Universitas Sumatera Utara 2. Ditambahkan 50 ml larutan natrium pirofosfat, kocok sampai rata, lalu biarkan selama 24 jam 3. Goncang pada alat penggoncang shaker selama 15 menit 4. Selanjutnya pindahkan ke dalam silinder gelas ukur volume 500 ml dan tambahkan aquades sampai tanda garis 5. Kocok 20 kali sebelum pembacaan, bila perlu dapat ditambahkan amil alkohol untuk menghilangkan buih yang dapat mengganggu pembacaan 6. Dimasukkan hydrometer ke dalam silinder dengan hati-hati untuk pembacaan pertama setelah 40 detik dari saat pengocokan 7. Setelah 3 jam masukkan lagi hydrometer untuk pembacaan yang kedua, untuk mendapatkan jumlah liat 8. Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut : Liat + debu = 100 x Tanah Contoh Berat I hydrometer Pembacaan liat = 100 x Tanah Contoh Berat II hydrometer Pembacaan debu = liat + debu - liat pasir = 100 - liat + debu b. Kerapatan Lindak 1. Diambil contoh tanah dari lapang yang dilakukan dengan tabung besi ring sample 2. Ditimbang contoh tanah dengan tabungnya x gram 3. Diketahui bobot tabung sebelumnya y gram Universitas Sumatera Utara 4. Bobot tanah basah BB = x – y gram 5. Berat kering tanah BKM = gram BB x KA + 100 100 KA ditetapkan dengan mengambil sebagian contoh tanah dari ring, yaitu : KA = 100 x BK BK B − B = Bobot contoh tanah BK = Bobot contoh kering KA = Kadar air - Kerapatan Lindak = 3 cm gr Tanah Isi BKM c. Kadar Air Tanah 1. Ditimbang sebanyak 10 g tanah kering udara dan dimasukkan ke dalam botol timbang atau cawan timbang yang telah diketahui beratnya 2. Dimasukkan cawan timbang ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 C 3. Setelah 24 jam, dikeluarkan cawan yang berisi tanah dari dalam oven lalu dimasukkan ke eksikator sebentar, kemudian ditimbang 4. Kadar air tanah dapat dihitung sebagai berikut : 100 ker ker x ing Berat ing Berat Basah Berat Air Kadar − = • Kadar Air Kapasitas Lapang 1. Dimasukkan pasir ke dalam beker gelas dengan hati-hati sejumlah 13 dari tinggi gelas Universitas Sumatera Utara 2. Diletakkan pipa kaca ditengah-tengahnya, kemudian tuangkan contoh kering udara setinggi 23 dari beker gelas, pipa kaca berfungsi untuk mengalirkan udara 3. Disiramkan air dengan hati-hati menggunakan botol semprot pada permukaan tanah sampai air merembes ke pasir 4. Ditutup dengan plastik untuk mencegah penguapan air dan diletakkan di tempat sejuk selam 24 jam 5. Setelah 24 jam, dipindahkan sejumlah tanah dari beker gelas ke cawan timbang yang telah diketahui beratnya. Sebaiknya tanah yang diambil adalah tanah yang terletak agak ke tengah, sisihkan terlebih dahulu tanah yang dipermukaan 6. Ditimbang contoh tanah beserta cawan timbangnya 7. Dimasukkan kedalam oven selama 24 jam pada suhu 105 C 8. Setelah 24 jam cawan yang berisi tanah dikeluarkan dari oven, masukkan ke eksikator sebentar, lalu ditimbang 9. Maka kadar air kapasitas lapang dapat dihitung sebagi berikut : 100 x BTKO BTKO BTKL Air Kadar KL − = Dimana : BTKL : Berat Tanah Kapasitas Lapang BTKO : Berat Tanah Kering Oven • Kadar Air Titik Layu Permanen Penentuan nilai pada titik layu permanen dengan menggunakan kurva pF dengan ketentuan nilai pF yang digunakan sebesar 4,2 dan pF untuk kapasitas lapang sebesar 2,54 Universitas Sumatera Utara • Kadar Air Tersedia Selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dan titik layu permanen. Kadar Air Tersedia = Kadar Air KL - Kadar Air TLP d. Ruang Pori 1. Isi gelas ukur 100 ml dengan air sampai tanda 70 ml 2. Masukkan perlahan-lahan contoh tanah hasil dari percobaan bulk densiti ke dalam gelas ukur yang telah berisi air tersebut 3. Aduk dengan pengaduk dan biarkan selama 5 menit agar udara keluar 4. Lakukan perhitungan : Volume Ruang Pori = volume tanah + volume air – volume air tanah Total Ruang Pori = 100 × Tanah Volume Pori Ruang Volume Partikel Densiti = Pori Ruang Volume Tanah Volume Tanah Berat − e. Permeabilitas 1. Diambil tanah dari lapangan denga ring sampel 2. Dimasukkan ring sampel 3. Dimasukken kedalam alat permeabilitas 4. Direndam sampai air memenuhi alat selam 24 jam 5. Dialirkan air kealat tersebut 6. Dilakukan pengukuran dengan beaker 7. Dihitung permeabilitas dengan rumus K = t Q x n L x A I cmjam Universitas Sumatera Utara Dimana : Q : banyaknya air yang mengalir mL T : waktu L : tebal contoh tanah h : tinggi permukaan air A : luas permukaan contoh tanah Sarief, 1988.

E. 2. Sifat Kimia Tanah