25 PT Bristol-Myers Tbk SQBI
26 PT Darya-Varia L Tbk √
DVLA
27 PT Indofarma Tbk √
INAF
28 PT Kalbe Farma Tbk √
KLBF
29 PT Kimia Farma Tbk √
KAEF
30 PT Merck Tbk √
MERK
31 PT Pyridam Farma Tbk √
√ √
PYFA Sampel 6
32 PT Schering Plough I. Tbk √
SCPI
33 PT Tempo Scan P. Tbk √
TSPC
34 PT Mandom Indonesia Tbk √
√ √
TCDI Sampel 7
35 PT Mustika Ratu Tbk √
MRAT
36 PT Sara Lee B. C. I. Tbk √
PROD
37 PT Unilever Indonesia Tbk √
UNVR
38 PT Kedaung Indah C. Tbk √
√ √
KICI Sampel 8
39 PT Kedawung Setia. Tbk √
KDSI
40 PT Langgeng Makmur I. Tbk √
√ √
LMPI Sampel 9
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
C. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data” Erlina, 2008:24. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia
BEI, dengan mendownload melalui situs www.idx.co.id. Menurut sifatnya data dalam penelitian ini termasuk data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang
berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mendownload melalui www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan
keuangan yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinyaterpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah konservatisme akuntansi yang merupakan reaksi hati- hati terhadap ketidakpastian yang melekat dalam perusahaan untuk mencoba
memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko yang inheren dalam lingkungan bisnis sudah cukup dipertimbangkan. Secara lebih spesifik, prinsip tersebut
mengimplikasikan bahwa nilai terendah dari aktiva dan pendapatan serta nilai tertinggi dari kewajiban dan beban yang sebaiknya dipilih untuk dilaporkan.
Pengukuran tingkat konservatisme akuntansi yang sering digunakan adalah akrual, yaitu selisih antara net income dan cash flow from operation.
Apabila akrual bernilai negatif, maka laba dapat digolongkan konservatif. Rumus untuk menghitung akrual :
C
it
= NI
it
– CF
it
Dimana :
C
it
: Konservatisme perusahaan i pada tahun t
NI
it
: Laba bersih perusahaan i pada tahun t
CF
it
: Arus kas kegiatan operasi perusahaan i pada tahun t
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas
laba, khususnya kualitas akrual. Kualitas laba menurut Gumanti, 2001 dalam Tanumihardjo, 2006 salah satunya dapat diukur melalui discretionary
accruals DACit yang akan mengindikasikan ada atau tidaknya manajemen laba. Nilai discretionary accruals yang positif mengindikasikan kualitas laba
yang rendah, sedangkan nilai discrenationary accrual yang negatif mengindikasikan kualitas laba yang tinggi.
Model perhitungannya adalah sebagai berikut :
TAC
it
= NI
it
– CF
it
Dimana :
TAC
it
: Total accruals perusahaan i pada tahun t
NI
it
: Laba bersih perusahaan i pada tahun t
CF
it
: Arus kas kegiatan operasi perusahaan i pada tahun t
DAC
it
= TAC
it
SALES
it
– TAC
it-1
SALES
it-1
Dimana :
DAC
it
: Dicretionary accruals perusahaan i pada tahun t
TAC
it
: Total Accruals perusahaan i pada tahun t
Universitas Sumatera Utara
SALES
it
: Penjualan perusahaan i pada tahun t
t : Periode tes
t-1 : Periode sebelumnya
3. Variabel Pemoderasi
Variabel pemoderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance GCG, yang berkaitan dengan mekanisme internal
spesifik perusahaan. Mekanisme internal spesifik perusahaan tersebut terdiri dari struktur kepemilikan, yang menggunakan variabel kepemilikan
manajerial, dan struktur pengelolaan, yang menggunakan variabel jumlah komisaris independen.
a. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial dapat dihitung dengan besarnya persentase saham yang dimiliki oleh pihak manajemen prusahaan. Pemilik
manajerial adalah pemegang saham yang berasal dari pihak manajemen, yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan. Informasi mengenai
besarnya kepemilikan manajerial ini akan diperoleh dari laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan.
Rumus yang digunakan adalah :
Jumlah saham yang dimiliki direktur dan komisaris
X 100 Jumlah Saham
Universitas Sumatera Utara
b. Komposisi Komisaris Independen
Komisaris independen adalah komisaris yang tidak mempunyai kepentingan internal di perusahaan. Informasi mengenai jumlah komisaris
independen ini akan diperoleh dari laporan tahunan masing-masing perusahaan. Komposisi komisaris independen dapat dihitung dengan :
Tabel 3.2
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Jenis Variabel Defenisi
Indikator Pengukuran
Independen Konservatisme
X
Metode akuntansi
berterima umum yang melaporkan
aktiva dengan nilai terendah,
kewajiban dengan nilai
tertinggi, menunda
pengakuan pendapatan, serta
mempercepat pengakuan biaya.
C
it
=N
it
-CF
it
Rasio
Dependen Kualitas Laba
Akrual Y
Laba yang menunjukkan
kondisi yang sebenarnya dan
dapat digunakan stakeholders
sebagai dasar pengambilan
keputusan yang baik.
DAC
it
=TAC
it
SALES
t
- TAC
it-1
SALES
it-1
Rasio
Jumlah komisaris independen X 100
Jumlah komisaris
Universitas Sumatera Utara
Moderasi 1 Kepemilikan
Manajerial X2
Pihak manajemen yang
ikut serta dalam kepemilikan
saham. Jumlah saham yang
dimiliki pihak manajemen dibagi total
saham dikali 100 Rasio
Moderasi 2 Komposisi
Komisaris Independen
X3
Komisaris yang tidak mempunyai
kepentingan internal.
Jumlah komisaris independen dibagi
jumlah total komisaris dikali 100
Rasio
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
F. Metode Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda dengan bantuan
software SPSS versi 15. Penggunaan metode analisis dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi
klasik atau tidak. Pengujian asumsi tersebut meliputi :
a. Uji Normalitas Data
Menurut Nugroho 2005:18, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal.
Pada uji normalitas, data dikatakan berdistribusi normal jika residual nilai pengganggu mendekati nol. Pengujian normalitas ini dilakukan
dengan uji one sample Kolmogorov-smirnov . Dengan α = 5, bila sig
α , maka data mempunyai distribusi normal. Dan sebaliknya, jika sig α, maka data mempunyai distribusi yang tidak normal.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Nugroho 2008 : 58, uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan
dengan variabel independen lain dalam satu model. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel lainnya.
c. Uji Autokorelasi
Menurut Nugroho 2005:59, uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan penganggu
pada periode satu dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik, seharusnya tidak terdapat autokorelasi. Uji ini dapat dilakukan dengan
menhitung nilai Durbin-Watson. Beberapa kriteria untuk mendeteksi autokorelasi :
• Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
• Angka D-W diantara -2 sampai 2 berarti tidak ada autokorelasi
• Angka D-W diatas 2 berarti ada autokorelasi.
d. Uji Heterokedastisitas
Menurut Nugroho 2005:62, uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians antar satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi ada
tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu. Jika membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala
heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan uji-t. Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat, atau dengan kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial.
Persamaannya adalah sebagai berikut:
Y =
α + β1X1 + ε.........................................................1 Y
= α + β1X1 + β2X2 + β3X1X2 + ε..........................2
Y =
α + β1X1 + β2X3 + β3X1X3 + ε..........................3
Keterangan :
Y = Discretionary accruals
X1 = Konservatisme akuntansi
X2 = Kepemilikan manajerial
X3 = Komposisi komisaris independen
X1X2 =Pengaruh konservatisme akuntansi dan kepemilikan manajerial X1X3 = Pengaruh konservatisme akuntansi dan komposisi komisaris
independen. α
= Konstanta
ε
= Error
Universitas Sumatera Utara
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu sebagaimana tertera pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
November 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februari 2010
Maret 2010
April 2010
Pencarian Data awal
Pengajuan Proposal
Bimbingan Proposal
Seminar Proposal
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pelaporan Akhir
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan regresi linear sederhana dan regresi linear
berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel
penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, didapat sembilan perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2004-2008.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan sampel perusahaan
manufaktur dari tahun 2004 sampai tahun 2008 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel dari peneltian ini terdiri dari konservatisme akuntansi
sebagai variabel bebas independent variable, discretionary accruals ukuran kualitas laba akrual sebagai variabel terikat dependent variable, dan
kepemilikan manajerial dan komposisi komisaris independen sebagai variabel
Universitas Sumatera Utara