Kekerasan Vickers Vickers Hardness Kekuatan Tarik Tensile Strength

Nilai kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas berada pada interval 69 – 77 MPa, hal ini terlihat pada gambar 4.3. Nilai kuat tekan komposisi 1, yaitu 69,886 MPa. Pada komposisi 2 dan 3 nilai kuat tekan semakin meningkat, yaitu 72,14 Mpa dan 76,623 MPa. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 4 mm dan 6 mm yang dapat meningkatkan nilai kuat tekan resin akrilik polimerisasi panas. Namun, pada penambahan serat kaca ukuran 8 mm nilai kuat tekannya menurun, yaitu 73,167 MPa. Komposisi 3 memiliki nilai kuat tekan paling tinggi dari komposisi yang lain. Hal ini disebabkan karena pada resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca ukuran 6 mm merupakan ukuran optimum dimana struktur atom dari komposisi 3 memiliki struktur yang baik yaitu kerapatannya tinggi yang membuat ikatan antaratomnya sangat erat sedangkan komposisi 4 memiliki nilai kuat tekan yang lebih rendah dibandingkan komposisi 3, walaupun ukuran serat kaca yang digunakan lebih panjang, sehingga jika resin akrilik ditambahkan dengan serat kaca yang ukurannya lebih besar lagi, maka kuat tekannya akan menurun, dan diketahui bahwa nilai kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas adalah 75 MPa. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai kekuatan tekan berbanding terbalik dengan nilai porositasnya. Semakin besar nilai kuat tekan pada resin akrilik polimerisasi panas, maka semakin kecil pula porositasnya sehingga mempengaruhi sifat mekaniknya. Nilai kuat tekan maksimum terdapat pada komposisi 3 penambahan serat kaca ukuran 6 mm sedangkan nilai porositasnya minimum. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 6 mm pada komposisi 3 yang lebih mudah menyatu dengan matriks polimernya. Hal ini sesuai dengan penelitian Rohani 2011 menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dengan serat kaca berbentuk potongan kecil akan meningkatkan sifat mekanis resin akrilik. Dan nilai kuat tekan minimum terdapat pada komposisi 1kontrol sedangkan nilai porositasnya maksimum.

4.4 Kekerasan Vickers Vickers Hardness

Kekerasan Vickers resin akrilik polimerisasi panas komposisi 1, komposisi 2, komposisi 3 dan komposisi 4 dapat dilihat pada Gambar 4.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Grafik hubungan kekerasan Vickers terhadap panjang serat yang ditambahkan ke dalam resin akrilik polimerisasi panas. Nilai kekerasan resin akrilik polimerisasi panas berada pada interval 16,17 - 16,997 kgmm 2 , hal ini terlihat pada gambar 4.4. Nilai kekerasan komposisi 1, yaitu 16,17 kgmm 2 158,573 MPa. Pada komposisi 2 dan 3 nilai kekarasan semakin meningkat, yaitu 16,28 kgmm 2 159,652 MPa dan 16,997 kgmm 2 166,683 MPa.. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 4 mm dan 6 mm yang dapat meningkatkan nilai kekerasan resin akrilik. Namun, pada penambahan serat kaca yang lebih besar, yaitu 8 mm, nilai kekerasannya menurun yaitu 16,51 kgmm 2 161,907 MPa. Komposisi 3 yang memiliki nilai kekerasan paling tinggi diantara komposisi yang lain yaitu 16,997 kgmm 2 166,683 MPa, ini dikarenakan struktur atom yang baik pada komposisi 3 dimana ikatan antaratom yang sangat kuat sehingga krapatannya baik yang membuat komposisi 3 merupakan ukuran optimum dari bahan gigi tiruan ini, sedangkan komposisi 4 memiliki nilai kekerasan lebih rendah dibandingkan dengan komposisi 3 yaitu 16,51 kgmm 2 161,907 MPa, hal ini disebabkan karena pada resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca ukuran 6 mm merupakan ukuran optimum, sehingga jika resin akrilik ditambahkan dengan serat kaca yang ukurannya lebih panjang daripada 6 mm 16,170 16,280 16,997 16,510 16.100 16.200 16.300 16.400 16.500 16.600 16.700 16.800 16.900 17.000 17.100 2 4 6 8 10 K ek era sa n V ick ers k g mm 2 Panjang Serat mm Universitas Sumatera Utara maka kekerasannya akan menurun, dan diketahui bahwa nilai kekerasan dari resin akrilik polimerisasi panas adalah 15 kgmm 2 148 MPa.

4.5 Kekuatan Tarik Tensile Strength

Kekuatan tarik resin akrilik polimerisasi panas komposisi 1, komposisi 2, komposisi 3 dan komposisi 4 dapat dilihat pada Gambar 4.5 di bawah ini. Gambar 4.5 Grafik hubungaan antara kekuatan tarik terhadap komposisi Nilai kekuatan tarik resin akrilik polimerisasi panas berada pada interval 53,01 - 71,207 MPa, hal ini terlihat pada gambar 4.5. Nilai kuat tarik komposisi 1 yaitu 53,01 MPa. Pada komposisi 2 dan 3, nilai kuat tarik semakin meningkat yaitu 62,608 MPa dan 71,207 MPa. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 4 mm dan 6 mm, yang dapat meningkatkan kekuatan tarik resin akrilik. Namun pada penambahan serat kaca yang lebih besar, yaitu 8 mm nilai kuat tariknya menurun menjadi 68,55 MPa. Komposisi 3 memiliki nilai kuat tarik paling tinggi dari komposisi yang lain, sedangkan komposisi 4 memiliki nilai kuat tarik yang lebih rendah dibandingkan komposisi 3, walaupun ukuran seratnya lebih panjang. Hal ini disebabkan karena pada resin akriliki polimerisasi panas penambahan serat kaca 53,010 62,608 71,207 68,550 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 2 4 6 8 10 K ua t T a r ik M P a Panjang Serat mm Universitas Sumatera Utara ukuran 6 mm merupakan ukuran optimum, hal ini disebabkan karena ikatan antaratomnya sangat baik yang membuat struktur atom dari gigi tiruan ini sangat rapat sehingga jika resin akrilik ditambahkan dengan serat kaca yang ukurannya lebih panjang dari 6 mm, maka kuat tariknya akan menurun. Dari referensi ISO 527 diketahui bahwa nilai kuat tarik resin akrilik adalah 36 – 77 MPa dan dari referensi Polyzois 1996 nilai kekuatan tarik resin akrilik polimerisasi panas adalah sekitar 55 MPa. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan