Kekuatan tekan Compressive Strength

rongga yang terbentuk semakin sedikit dengan kepadatan bahan yang lebih besar yang terlihat dari nilai densitas yang dihasilkan. Komposisi 4 memiliki nilai porositas lebih besar dibandingkan dengan komposisi 3, yaitu 2,316 . Hal ini disebabkan karena pada penambahan serat kaca ukuran 6 mm merupakan ukuran optimum, sehingga jika resin akrilik ditambahkan serat kaca dengan ukuran yang lebih besar, yaitu ukuran 8 mm, ternyata rongga yang terbentuk lebih banyak dan kepadatan bahannya lebih rendah dari komposisi 3. Sehingga kesimpulannya, nilai persentase porositas minimum berada di komposisi 3. Hubungan porositas dan densitas terhadap komposisi resin akrilik adalah nilai densitas berbanding terbalik dengan nilai porositasnya. Semakin besar nilai densitas pada resin akrilik maka semakin sedikit terbentuknya rongga atau poros sehingga mempengaruhi sifat mekaniknya.

4.3 Kekuatan tekan Compressive Strength

Kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas komposisi 1, komposisi 2, komposisi 3, dan komposisi 4 dapat dilihat dari Gambar 4.3. Gambar 4.3 Grafik hubungan Kekuatan tekan terhadap panjang serat kaca yang ditambahkan ke dalam resin akrilik polimerisasi panas. 69,886 72,140 76,623 73,167 69.000 70.000 71.000 72.000 73.000 74.000 75.000 76.000 77.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 K ua t T e ka n M P a Panjang Serat mm Universitas Sumatera Utara Nilai kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas berada pada interval 69 – 77 MPa, hal ini terlihat pada gambar 4.3. Nilai kuat tekan komposisi 1, yaitu 69,886 MPa. Pada komposisi 2 dan 3 nilai kuat tekan semakin meningkat, yaitu 72,14 Mpa dan 76,623 MPa. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 4 mm dan 6 mm yang dapat meningkatkan nilai kuat tekan resin akrilik polimerisasi panas. Namun, pada penambahan serat kaca ukuran 8 mm nilai kuat tekannya menurun, yaitu 73,167 MPa. Komposisi 3 memiliki nilai kuat tekan paling tinggi dari komposisi yang lain. Hal ini disebabkan karena pada resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca ukuran 6 mm merupakan ukuran optimum dimana struktur atom dari komposisi 3 memiliki struktur yang baik yaitu kerapatannya tinggi yang membuat ikatan antaratomnya sangat erat sedangkan komposisi 4 memiliki nilai kuat tekan yang lebih rendah dibandingkan komposisi 3, walaupun ukuran serat kaca yang digunakan lebih panjang, sehingga jika resin akrilik ditambahkan dengan serat kaca yang ukurannya lebih besar lagi, maka kuat tekannya akan menurun, dan diketahui bahwa nilai kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas adalah 75 MPa. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai kekuatan tekan berbanding terbalik dengan nilai porositasnya. Semakin besar nilai kuat tekan pada resin akrilik polimerisasi panas, maka semakin kecil pula porositasnya sehingga mempengaruhi sifat mekaniknya. Nilai kuat tekan maksimum terdapat pada komposisi 3 penambahan serat kaca ukuran 6 mm sedangkan nilai porositasnya minimum. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 6 mm pada komposisi 3 yang lebih mudah menyatu dengan matriks polimernya. Hal ini sesuai dengan penelitian Rohani 2011 menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dengan serat kaca berbentuk potongan kecil akan meningkatkan sifat mekanis resin akrilik. Dan nilai kuat tekan minimum terdapat pada komposisi 1kontrol sedangkan nilai porositasnya maksimum.

4.4 Kekerasan Vickers Vickers Hardness