60
6. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan
materi muatan rancangan peraturan daerah melalui koordinasi dengan komisi danatau panitia khusus;
7. Memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas rancangan peraturan
daerah yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah; 8.
Membuat laporan kinerja pada masa akhir keanggotaan DPRD baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat digunakan sebagai bahan
oleh komisi pada masa keanggotaan berikutnya.
4.6 Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Karo
Badan Kehormatan dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap. Pembentukan Badan Kehormatan DPRD ditetapkan
dengan keputusan DPRD. Anggota Badan kehormatan dipilih dari dan oleh anggota DPRD berjumlah 5 lima orang. Pimpinan Badan Kehormatan terdiri
atas 1 satu orang ketua dan 1 satu orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Kehormatan.
Anggota Badan Kehormatan dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD berdasarkan usul dari masing-masing fraksi. Untuk memilih anggota
Badan Kehormatan, masing-masing fraksi berhak mengusulkan 1 satu orang calon anggota Badan Kehormatan. Dalam hal di DPRD hanya terdapat 2 dua
fraksi, fraksi yang memiliki jumlah kursi lebih banyak berhak mengusulkan 2 dua orang calon anggota Badan Kehormatan. Masa tugas anggota Badan
Kehormatan paling lama 2½ dua setengah tahun.
61
Badan Kehormatan DPRD mempunyai tugas: 1.
Memantau dan mengevaluasi disiplin danatau kepatuhan terhadap moral, kode etik, danatau peraturan tata tertib DPRD dalam rangka menjaga
martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas DPRD; 2.
Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD terhadap peraturan tata tertib danatau kode etik DPRD;
3. Melakukan penyeledikan, verifikasi, dan klarifikasi atas pengaduan pimpinan
DPRD, anggota DPRD, danatau masyarakat; dan 4.
Melaporkan keputusan Badan Kehormatan atas hasil penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi atas pengaduan pimpinan DPRD, anggota DPRD, danatau
masyarakat kepada Rapat Paripurna DPRD. Dalam melaksanakan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi, Badan Kehormatan dapat meminta
bantuan dari ahli independen.
4.7 Fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Karo
Fraksi bukan merupakan alat kelengkapan dewan. Fraksi dibentuk sebagai wadah berhimpun anggota DPRD untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi,
tugas dan wewenang DPRD serta hak dan kewajiban anggota DPRD. Setiap anggota DPRD wajib menjadi anggota salah satu fraksi. Setiap
fraksi di DPRD beranggotakan paling sedikit sama dengan jumlah komisi di DPRD. Partai politik yang jumlah anggotanya di DPRD mencapai ketentuan atau
lebih dapat membentuk 1 satu fraksi. Dalam hal partai politik yang jumlah anggotanya tidak memenuhi ketentuan, dapat bergabung dengan fraksi yang ada
62
atau membentuk fraksi gabungan. Pembentukan fraksi dilaporkan kepada pimpinan DPRD untuk diumumkan dalam Rapat Paripurna DPRD.
Tabel 2.4 Susunan fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Karo periode 2009-2014
Fraksi Ketua Fraksi
Kursi
Fraksi PDI Perjuangan Effendy Sinukaban, SE
7 Fraksi Partai Golkar
Ferianta Purba, SE 4
Fraksi Indonesia Sejahtera Bersatu Onasis Sitepu, ST
7 Fraksi Partai Amanat Nasional
Harison Sitepu, SP 3
Fraksi Partai Karya Peduli Bangsa Harapan Sitepu
3 Fraksi Pijer Podi
Dra. Remita br Sembiring 5
Fraksi Karo Bersatu Saut Gurning
6
Jumlah 35
Sumber: Bagian Persidangan DPRD Kabupaten Karo, 2014
Sesuai dengan Pasal 29 Peraturan dan Tata Tertib DPRD Kabupaten Karo, fraksi mempunyai tugas menentukan dan mengatur segala sesuatu yang
menyangkut urusan fraksi masing-masing, meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektifitas anggotanya, memberikan usul dan saran kepada pimpinan DPRD
mengenai hal-hal yang dianggap perlu berkenaan dengan bidang tugas DPRD, diminta atau tidak diminta.
63
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Proses Penyusunan dan Perumusan Peraturan Daerah Perda