Perekonomian Daerah GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARO

37 dan 65 tahun ke atas. beban tanggungan anak bagi usia produktif sebesar 51 dan beban tanggungan lanjut usia begi penduduk usia produktif sebesar 8. Ditinjau dari segi etnis, penduduk Kabupaten Karo mayoritas adalah suku Karo, sedangkan suku lainnya seperti suku Batak Toba, Mandailing, Jawa, Simalungun dan suku lainnya hanya sedikit jumlahnya. Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dianut memperlihatkan bahwa penganut agama Kristen merupakan yang terbanyak disusul oleh pemeluk agama Islam dan lainnya.

1.3 Perekonomian Daerah

Pembangunan ekonomi daerah dapat menumbuhkan kegiatan-kegiatan sektor lapangan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor-sektor usaha formal maupun informal. Pada prinsipnya pembangunan ekonomi itu sendiri merupakan rangkaian usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan masyarakat dan peningkatan hubungan ekonomi regional dalam peningkatan investasi daerah sehingga dapat menggairahkan lapangan usaha dengan sektor-sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Karo. Jika dilihat dari kontribusi Kabupaten Karo terhadap perkembangan PDRB Sumatera Utara, diketahui bahwa rata-rata kontribusi Kabupaten Karo dari tahun 2004-2007 adalah sebesar 2,93. Sebagaimana diketahui bahwa PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang dapat memberikan petunjuk 38 sejauhmana perkembangan ekonomi dan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur ekonomi suatu wilayah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari masing- masing sektor. Struktur ekonomi suatu wilayah akan menentukan arah pengembangan wilayah tersebut. Struktur perekonomian dapat memberikan karakteristik yang berbeda pada wilayah tersebut. Sektor pertanian merupakan bagian terpenting dalam perekonomian Kabupaten Karo. Peranan sektor ini terhadap PDRB Karo pada tahun 2012 sekitar 60,98 persen untuk harga berlaku. Sektor pertanian dikelompokkan menurut sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan sektor kehutanan. Sementara sektor listrik, gas dan air bersih serta pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi yang sangat kecil. PDRB Kabupaten Karo menurut lapangan usaha atas harga konstan pada tahun 2008 sebesar Rp. 3.019,38 milyar. Dari PDRB tersebut diketahui bahwa sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Karo adalah sektor pertanian. sebesar Rp. 1.770,60 milyar pada tahun 2008. Sedangkan persentase kontribusi yang terkecil adalah sektor listrik, gas dan air minum sebesar Rp. 9,12 milyar. Kontribusi PDRB Kabupaten Karo tahun 2000-2008 setiap sektor selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahun, terkadang mengalami penurunan namun di tahun berikutnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap struktur ekonomi Kabupaten 39 Karo. Sektor yang mengalami penurunan secara signifikan adalah sektor pertanian dimana pada tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar 58,64. Kontribusi sektor pertanian selalu mengalami penurunan setiap tahun yaitu dari 66,20 pada tahun 2000 menjadi 58,64 pada tahun 2008. Sebaliknya sektor perdagangan, hotel dan restoran, jasa-jasa serta pengangkutan dan komunikasi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Meskipun sektor pertanian merupakan sektor pemberi kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Karo, akan tetapi kontribusi yang diberikan dari tahun ke tahun semakin rendah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi tren penurunan dalam sektor pertanian ini. Kondisi ini diakibatkan oleh berbagai faktor antara lain disebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian dan berkurangnya minat masyarakat untuk berusaha di sektor pertanian dan juga terjadinya alih profesi, dan lain-lain. Di sisi lain, sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan sebesar 14,25 pada tahun 2008, disusul sektor jasa-jasa sebesar 11,11 pada tahun 2008.

1.4 Pemerintahan Daerah