Effectiveness and Efficiency Efektifitas dan Efisiensi

76 dimaksudkan sebagai mekanisme public consultation untuk mendengarkan dan menerima masukan dari masyarakat atas kebijakan yang akan diputuskan oleh DPRD. Melalui public hearing, masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam memberikan masukan, baik dalam bentuk saran maupun kritik kepada DPRD dan pemerintah daerah. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan nantinya tidak bertentangan dengan kondisi objektif di lapangan dan tidak menjadi kendala dan hambatan dalam proses penyusunan Ranperda tersebut.

2.4. Effectiveness and Efficiency Efektifitas dan Efisiensi

Proses penyusunan ranperda Kabupaten Karo seharusnya megutamakan prinsip keterbukaan dimana peraturan daerah tersebut tidak hanya sebatas prosedural semata. Artinya, dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, anggota DPRD Kabupaten Karo senantiasa berpedoman pada Peraturan Daerah dan Tata Tertib DPRD Kabupaten Karo yang telah disepakati bersama dengan betul-betul menjalankannya. Selain bertugas untuk membuat peratuaran daerah Perda dalam program legislasinya, DPRD Kabupaten Karo tentunya memiliki tugas dan tanggung jawab lain. Peraturan daerah bukan hanya simbol dan formalitas semata, namun implementasi dan pengawasan peraturan tersebut juga penting melalui kajian- kajian dari proses berjalannya peraturan daerah tersebut. Di samping itu, DPRD Kabupeten Karo juga dituntut untuk memberikan perhatiannya terhadap kondisi masyarakat di lapangan, khususnya kondisi di daerah pemilihannya. Menurut 77 penjelasan yang disampaikan Frans Dante Ginting, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Karo menyatakan: “Selama periode 2009-2014 anggota DPRD Kabupaten Karo, yang tergabung dalam komisifraksi telah mengunjungi daerah pemilihan dalam acara Musrembang Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Kecamatan 1 satu kali dalam setahun dan masa reses 3 tiga kali dalam setahun serta ditambah monitoring atas pelaksanaan APBD minimal 1 satu kali dalam setahun.” 32 “Kunjungan kerja ke daerah pemilihan dilakukan pada saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan di tingkat Kecamatan, dimana anggota DPRD yang berasal dari daerah pemilihannya diundang untuk hadir dan menerima masukan dan aspirasi dari masyarakat dan mengetahui program prioritas yang harus dilaksanakan dan mengawal aspirasi tersebut pada saat acara Musrembang di tingkat Kabupaten.” Penjelasan yang sama juga ditambahkan oleh Onasis Sitepu, ST Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karo yang menyatakan: 33 Dalam sebuah negara demokrasi seperti Indonesia, kepentingan rakyat menjadi tonggak utama dalam meningkatkan kwalitas nilai demokrasi tersebut. Kunjungan kerja yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Karo sesuai penjelasan yang di atas menunjukkan bahwa kinerja DPRD Karo belum berjalan maksimal. Bila melihat intensitas kunjungan DPRD ke daerah pemilihan dan daerah-daerah lainnya, kunjungan ini dianggap masih sangat kurang. Anggapan ini tentunya beralasan, dimana anggota DPRD Kabupaten Karo mengunjungi daerah pemilihan hanya pada saat acara-acara tertentu, seperti pada Musrembang. 32 Wawancara dengan Frans Dante Ginting Ketua Komisi A tanggal 25 Agustus 2014. 33 Wawancara dengan Onasis Sitepu, ST Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karo pada tanggal 25 Agustus 2014. 78 Hal ini dapat tercapai apabila lembaga-lembaga pemerintah eksekutif dan legislatif memperlihatkan kinerjanya dalam setiap perumusan kebijakan dan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Kondisi yang berkembang saat ini adalah, sebagian besar anggota dewan jarang sekali turun ke daerah pemilihannya dibanding jumlah kunjungan anggota dewan ke luar daerah termasuk di dalamnya program studi banding yang banyak menghabiskan anggaran. Program kunjungan ke daerah ini akan sangat efektif bagi penyerapan aspirasi masyarakat sehingga mempermudah DPRD dalam mengartikulasikan kepentingan masyarakat. Artinya, angotta DPRD Kabupaten Karo diwajibkan turun ke daerah pemilihan tidak hanya pada saat saat tertentu saja, dan hal ini menjadi penilaian bagi masyarakat terhadap kinerja DPRD Kabupaten Karo. Prinsip ini juga menjadi bahan penilaian bagi masyarakat Karo tentang respon anggota dewan dalam menanggapi aspirasi masyarakat. Efektifitas dan efisiensi berkaitan erat dengan penggunaan anggaran daerah untuk setiap sektor-sektor yang menjadi program kerja pemerintah daerah dan DPRD. Penentuan anggaran daerah merupakan bagian dari tugas lembaga legislatif yang dibahas dalam rapat paripurna tentang sumber-sumber pemasukan dan pengeluaran keuangan daerah untuk selanjutnya disahkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Proses pengesahan APBD ini seringkali tidak efektif ketika anggaran tersebut lebih besar dikeluarkan untuk belanja daerah dan biaya operasional anggota-anggota DPRD dan pemerintah daerah, sehingga penggunaan anggaran tersebut tidak tepat sasaran. Selain itu, dalam proses 79 pembahasan dan penyusunan APBD tersebut juga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk setiap anggota dewan. Pada penjelasan sebelumnya, salah seorang anggota dewan DPRD Kabupaten Karo yang memberikan keterangan terkait alasan mengapa anggota dewan jarang turun ke daerah. Anggota dewan tersebut menyatakan, kurangnya anggaran untuk kegiatan kunjungan ke daerah menjadi faktor penyebab program tersebut tidak berjalan. Sangat disayangkan tentunya bila anggaran untuk berkunjung ke daerah konstituen sangat minim, yang seharusnya program ini menjadi salah satu prioritas kerja anggota dewan. Di samping itu, proses penyusunan peraturan daerah yang seringkali memakan waktu yang cukup lama menjadi permasalahan efektifitas dan efisiensi kerja anggota dewan DPRD Kabupaten Karo.

2.5. Responsiveness Tingkat ResponDaya Tanggap