UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Penyiapan Bahan Uji
Bahan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah gelatin babi golongan farmasetik dan pro analisis. Secara organoleptis, gelatin babi golongan farmasetik dan
pro analisis berbentuk serbuk dan tidak berbau. Gelatin babi golongan farmasetik berwarna kekuningan dan gelatin babi golongan pro analisis berwarna putih.
a b
Gambar 4.1. a Gelatin babi golongan farmasetik; b Gelatin babi golongan pro analisis
Pada penelitian ini, masing-masing serbuk gelatin babi golongan farmasetik dan pro analisis ditimbang sesuai bobot tikus, sehingga diperoleh dosis 5000 mgkgBB.
Kemudian masing-masing gelatin babi golongan farmasetik dan pro analisis didispersikan dalam akuades dengan suhu 60
C selama ±8 menit, sehingga membentuk larutan koloid. Dispersi gelatin didiamkan pada suhu 25
C hingga suhu dispersi gelatin turun menjadi 30
C. Perbandingan gelatin babi dan akuades yang digunakan adalah 1:5 karena gelatin bersifat menyerap air dan akan mengembang di dalam akuades Rowe,
Sheskey dan Quinn, 2009. Larutan koloid gelatin babi golongan farmasetik yang dihasilkan memiliki
warna kuning dan konsistensi cairannya kental. Sedangkan, larutan koloid gelatin babi golongan pro analisis memiliki warna putih dengan konsistensi cairan yang lebih kental
dibandingkan larutan gelatin babi golongan farmasetik.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.2 Penentuan Nilai LD
50
Metode uji toksisitas akut yang digunakan pada penelitian ini adalah Up and Down Procedure UDP. Pada metode ini, nilai LD
50
ditentukan dengan menggunakan software AOT 425 statPgm lampiran 8. Data yang diolah dengan software adalah
respon hewan uji mati atau hidup terhadap dosis setelah pemberian bahan uji, baik pada pengamatan jangka waktu pendek 48 jam setelah pemberian dan jangka waktu
panjang 14 hari setelah pemberian. Metode UDP yang dilakukan pada penelitian ini adalah limit test dengan dosis 5000 mgkgBB. Jumlah hewan uji yang digunakan pada
penelitian ini adalah 2 ekor sebagai kelompok kontrol, 3 ekor sebagai kelompok uji gelatin babi golongan farmasetik dan 3 ekor sebagai kelompok uji gelatin babi
golongan pro analisis. Hasil pengolahan data respon hewan uji terhadap dosis dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Respon Hewan Uji Terhadap Dosis
Bahan Uji Gelatin babi golongan farmasetik
Tipe Tes Limit Test 5000 mgkgBB
Hewan uji ke- Dosis mgkgBB
Respon hewan uji jangka pendek 48
jam Respon hewan uji jangka
panjang 14 hari 1
5000 O
O 2
5000 O
O 3
5000 O
O
Bahan Uji Gelatin babi golongan pro analisis
Tipe Tes Limit Test 5000 mgkgBB
Hewan uji ke- Dosis mgkgBB
Respon hewan uji jangka pendek 48
jam Respon hewan uji jangka
panjang 14 hari 1
5000 O
O 2
5000 O
O 3
5000 O
O
Keterangan: O= Hidup X= Mati
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil uji toksisitas akut gelatin babi golongan farmasetik menunjukkan tidak adanya kematian pada seluruh hewan uji hingga hari ke-14. Berdasarkan hasil
pengolahan data respon hewan uji pada tabel 4.1, maka dapat diestimasikan nilai LD
50
gelatin babi golongan farmasetik adalah 5000 mgkgBB. Pada uji toksisitas akut gelatin babi golongan pro analisis juga tidak ditemukan
adanya kematian pada seluruh hewan uji, sehingga estimasi nilai LD
50
gelatin babi golongan pro analisis adalah 5000mgkgBB. Berdasarkan klasifikasi toksisitas akut
Loomis, senyawa dengan LD
50
5000 mgkgBB merupakan senyawa yang bersifat
praktis tidak toksik
4.1.3 Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus