Klasifikasi Tikus Putih Karakteristik Tikus Betina Sprague-Dawley

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.9 Tinjauan Hewan Uji

2.9.1 Klasifikasi Tikus Putih

Berikut klasifikasi tikus putih Rattus novergicus: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Rodentia Subordo : Odontoceti Familia : Muridae Genus : Rattus Spesies : Rattus norvegicus Sumber: Krinke, 2000

2.9.2 Karakteristik Tikus Betina Sprague-Dawley

Pemilihan hewan untuk uji toksisitas didasarkan pada data toksisitas yang tersedia Hau, et al., 2003. Hewan uji yang banyak digunakan dalam uji toksisitas adalah tikus betina galur Sprague- Dawley atau Wistar. Pada penelitian ini, digunakan tikus betina galur Sprague-Dawley sebagai hewan uji. Tikus dipilih menjadi hewan uji karena data toksisitas gelatin yang tersedia merupakan data toksisitas gelatin pada tikus Rowe, Sheskey dan Quinn, 2009. Tikus Sprague-Dawley merupakan tikus putih Rattus novergicus yang ideal digunakan sebagai hewan uji, karena perawatannya mudah, tingkat fertilitasnya tinggi, periode kehamilan pendek dan memiliki jalur metabolisme, anatomi dan fisiologi yang mirip dengan manusia Kacew, et al., 1999. Hewan uji yang direkomendasikan pada uji toksisitas akut adalah tikus betina karena lebih sensitif dibandingkan tikus jantan OECD, 2008. Galur Sprague-Dawley dipilih karena lebih sensitif dibandingkan tikus galur Wistar Zmarowski,et al.,2013 Tikus galur Sprague- Dawley memiliki karakteristik berupa kepala memanjang dan ekor yang lebih panjang dibanding tubuhnya. Kelebihan galur Sprague- Dawley adalah lebih tenang dan mudah ditangani dibandingkan tikus galur lainnya. Adapun data biologis tikus dapat dilihat pada tabel 2.4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menurut Handbook Of Laboratory Animal Science Second Edition, tikus merupakan hewan model yang mirip dengan manusia karena memiliki kesamaan pada struktur sel, komponen biokimia, membrane sel lipoprotein yang akan mempengaruhi absorbsi xenobiotik dan proses metabolisme glikolisis dan siklus krebs. Tabel 2.4 Data Biologis Tikus Baker et al,1979 dan Weihe 1987. Berat badan Dewasa: 300-800 gram jantan 250-400 gram betina Lama hidup 2-3,5 tahun Denyut jantung 320-480 denyut per menit Tekanan darah Diastol: 60-90 mmHg Sistolik: 75-120 mmHg Laju respirasi 85-110 per menit Volume urin 5,5 ml 100 ghari pH urin 7,5-8,5 Konsumsi makanan 5 g100 ghari Konsumsi minuman 8-11 ml100 ghari Aktivitas Nokturnal pada malam hari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 hingga April 2016. Pemeliharaan dan perlakuan hewan uji di Animal House AH, pembuatan larutan gelatin babi dilakukan di Laboratorium Penelitian II dan pengamatan parameter dilakukan di Laboratorium Penelitian I Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pembuatan preparat histologi di Laboratorium Histologi Universitas Indonesia.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan analitik AND GH-202 dan Wiggen Hausner, erlenmeyer, beaker glass, batang pengaduk, spatula, gelas ukur, kaca arloji, cawan penguap, pipet tetes, hot plate cimarec, US , timbangan hewan, kandang tikus beserta tempat makanan dan minuman, sonde oral, syringe, wadah pembiusan, alat bedah minor, kaca objek dan cover glass, alumunium foil, mikroskop cahaya Motic dan Epson.

3.2.2 Bahan Penelitian

Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelatin babi golongan farmasetik Guangzhou Ltd, Shanghay China dan gelatin babi golongan pro analisis Sigma-Aldrich. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuades, eter, etanol 96, Buffer Neutral Formalin BNF 10 , NaCl 0,9, xylen, paraffin, dan pewarna haematoksilin-eosin.

3.2.3 Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih betina galur Sprague Dawley yang sehat, tidak hamil dan belum kawin, usia 8-12 minggu dengan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Toksisitas akut angkak (red yeast rice) pada tikus putih galur Sprague-dawley.

0 14 100

Uji Toksisitas Akut Gelatin Babi Pada Tikus Betina Galur Sprague Dawley

6 56 99

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

Toksisitas akut dan subkronis ekstrak air buah murbei pada tikus Sprague dawley

1 8 151

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L. ) PER ORAL PADA TIKUS GALUR SPRAGUE DAWLEY.

0 4 17