Ginjal Pengamatan Histopatologi .1 Hati

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Data skoring derajat kerusakan histopatologi hati dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA dan hasilnya menunjukkan bahwa derajat kerusakan histopatologi hati tikus kelompok gelatin babi golongan farmasetik, golongan pro analisis dan kelompok kontrol tidak berbeda secara bermakna, nilai p ≥0,05 lampiran 15. Hal ini menjelaskan bahwa pemberian gelatin babi golongan farmasetik ataupun pro analisis tidak berpengaruh pada histopatologi hati tikus.

4.1.5.2 Ginjal

Preparat organ ginjal tikus diamati dengan mikroskop pada perbesaran 10 x 20. Hasil pengamatan histopatologi organ ginjal kelompok kontrol dan uji menunjukkan tidak ada kerusakan pada struktur tubulus, namun pada beberapa glomerulus ditemukan adanya atrofi penyempitan. Atrofi glomerulus ditandai dengan mengecilnya glomerulus dan pelebaran bagian kapsula bowman Hard, et al., 1999. Berdasarkan hasil pengamatan, atrofi glomerulus lebih banyak ditemukan pada tikus uji yang diberikan gelatin babi golongan pro analisis. Penilaian derajat kerusakan organ ginjal dilakukan dengan melakukan skoring pada 30 glomerulus yang dipilih secara random untuk masing-masing preparat. Rerata hasil skoring glomerulus dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Rerata skoring histopatologi jaringan ginjal hewan uji Kelompok Rerata Skoring Glomerulus±SD Kontrol 0±0 Gelatin babi golongan farmasetik 0,022±0,207 Gelatin babi golongan pro analisis 0,067±0,038 Data skoring glomerulus diolah dengan uji Kruskal-Wallis dan hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada derajat kerusakan histopatologi ginjal tikus kelompok gelatin babi golongan farmasetik, golongan pro analisis dan kelompok kontrol p ≥0,05. Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis menjelaskan bahwa pemberian larutan gelatin babi golongan farmasetik ataupun pro analisis tidak berpengaruh pada histopatologi ginjal tikus. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.5 Gambaran Histopatologi Organ Hati Dan Ginjal Tikus Organ Kontrol Gelatin Babi Golongan Farmasetik Gelatin Babi Golongan Pro Analisis Hati Keterangan: Vena Sentralis Hepatosit Sinusoid Keterangan: Vena Sentralis Hepatosit Sinusoid Degenerasi lemak Keterangan: Vena Sentralis Hepatosit Sinusoid Pelebaran asinus Ginjal Keterangan: Glomerulus Tubulus Proksimal Tubulus Distal Keterangan: Glomerulus Tubulus Proksimal Tubulus Distal Glomerulus yang mengalami atrofi Keterangan: Glomerulus Tubulus Proksimal Tubulus Distal Glomerulus yang mengalami atrofi 1 3 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Toksisitas akut angkak (red yeast rice) pada tikus putih galur Sprague-dawley.

0 14 100

Uji Toksisitas Akut Gelatin Babi Pada Tikus Betina Galur Sprague Dawley

6 56 99

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

Toksisitas akut dan subkronis ekstrak air buah murbei pada tikus Sprague dawley

1 8 151

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L. ) PER ORAL PADA TIKUS GALUR SPRAGUE DAWLEY.

0 4 17