50
Berdasarkan OJK Nomor 1POJK.072013 pada bab I Pasal 1 dikatakan bahwa perlindungan konsumen adalah perlindungan terhadap
konsumen dengan cakupan pelaku usaha jasa keuangan.
112
Berdasarkan pengertian di atas, maka perlindungan konsumen adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur dan
melindungi konsumen dalam hubungan dan masalah penyediaan dan penggunaan produk konsumen antara penyedia dan penggunaannya,
dalam kehidupan masyarakat.
3.2.2 Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen
Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 Pasal 2 dikatakan perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan,
keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepatian hukum.
113
a.
Asas Manfaat
Asas manfaat dimaksudkan dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan.
114
b.
Asas Keadilan
Asas keadilan maksdunya agar partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan
112
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1POJK.072013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
113
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
114
Endang Purwaningsih, Hukum Bisnis, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, hal. 73.
51
kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan kewajiban secara adil.
c.
Asas Keseimbangan
Asas keseimbangan maksudnya perlindungan konsumen memberikan keseimbangan antara konsumen, pelaku usaha dan
pemerintah dalam arti materiil ataupun spiritual. d.
Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen
Asas keamanan dan keselamatan konsumen yaitu untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada
konsumen dalam penggunaan dan pemakaian, serta pemanfaatan barang danatau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.
e. Asas Kepastian Hukum
Asas kepastian hukum maksudnya agar pelaku usaha dan konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam
penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara menjamin kepastian hukum.
115
Perlindungan konsumen bertujuan: a.
Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang danatau jasa.
115
Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis: Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, Jakarta: Rajawali, 2014, hal.192.
52
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih,
menentukan, dan menuntuk hak-hak sebagai konsumen. d.
Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses
untuk mendapatkan informasi. e.
Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggungjawab dalam berusaha. f.
Meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan,
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
116
3.2.3 Dasar Hukum Perlindungan Konsumen