Dasar Hukum Perlindungan Konsumen Hak dan Kewajiban Konsumen

52 c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntuk hak-hak sebagai konsumen. d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi. e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam berusaha. f. Meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen. 116

3.2.3 Dasar Hukum Perlindungan Konsumen

Berikut dasar hukum perlindungan kosumen di Indonesia: 117 a. Pasal 27 2 UUD 1945 “Tiap warganegara berhak atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. b. TAP MPR 1978 terdapat istilah “menjamin kepentingan konsumen”, TAP MPR 1993 menggunakan istilah “melindungi kepentingan konsumen”. c. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terdapat dalam pasal 1365 sampai pasal 1380. Pertama, tanggung jawab tidak hanya karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan diri sendiri 116 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 117 Ah. Azharuddin Lathif dan Nahrowi, Pengantar Hukum Bisnis: Pendekatan Hukum Positif dan Hukum Islam, Tangerang Selatan: UIN Jakarta Press, 2013, hal. 4. 53 tetapi juga berkenaan dengan perbuatan hukum orang lain dan barang-barang dibawah pengawasannya. Kedua, perbuatan melawan hukum terhadap tubuh dan jiwa manusia. d. Ketenuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Lingkungan Hidup, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42 tentang Perlindungan Konsumen. 118

3.2.4 Hak dan Kewajiban Konsumen

Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 Pasal 4 dan 5, hak dan kewajiban konsumen, antara lain dijelaskan sebagai berikut. Hak konsumen adalah: a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa. 118 Azharuddin Lathif dan Nahrowi, Pengantar Hukum Bisnis: Pendekatan Hukum Positif dan Hukum Islam, Tangerang Selatan: UIN Jakarta Press, 2013, hal. 5. 54 b. Hak untuk memilih barang danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa. d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan. e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian, apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- perundangan lainnya. 119 Kewajiban konsumen adalah: a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan. b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa. 119 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 55 c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati. d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. 120 120 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 56

BAB IV ISI POLIS ASURANSI UMUM SYARIAH

4.5 Deskripsi Polis Asuransi Kerugian

4.5.1 Polis Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah

Isi polis Asuransi Syariah Kendaraan Bermotor Indonesia pada PT. Tri Pakarta Unit syriah, adalah sebagai berikut: a. Bagian Pendahuluan Pada bagian awal polis asuransi, dibagi menjadi sub bagian yang terdiri dari: 1 Bagian pertama terdiri dari logo perusahaan, nomor polis, nama peserta asuransi, tanggal dikeluarkan polis asuransi. 2 Bagian kedua yaitu ikhtisar pertanggungan, yang berisikan penjelasan mengenai nomor polis, nama peserta, tanggal lahir peserta, alamat peserta, jangka waktu pertanggungan, merek, model, sub model, jenis, no. Polis, no. Mesin, no. Rangka, jumlah tempat duduk, kegunaan, tahun produksi, daya angkut, lokasi warna harhga pertangungan dan jaminan. 3 Bagian ketiga yaitu klausula, kondisi, resiko sendiri, suku kontribusi, kontribusi dan keterangan 4 Bagian keempat yaitu menjelaskan prosuder klaim asuransi kendaraan bermotor