77
Pada Asuransi Takaful General polis yang dikeluarkan cukup jelas dan beraturan, polis tersebut tidak menggunakan kata bahasa yang
sulit dimengerti dan huruf yang tertera dalam klausul cukup jelas. 7.
Klausula Eksonerasi Eksemsi, menambah mengurangi kewajiban hak PUJK maupun konsumen
Pada Analisis Asuransi Tugu Pratama, Pada Asuransi Tripakarta, Asuransi Mitra Syariah, Asuransi Bumida Syariah, Pada Asuransi
Takaful General tidak adaanya kalusula yang menyantumkan dengan berkaitan kecurangan pada kalusla Eksonerasi Eksemsi, menambah
mengurangi kewajiban hak PUJK maupun konsumen. Maka pada polis yang diterbitkan tidak ada klausul yang bertentangan dengan peraturan
diatas.
4.7 Hal-hal yang terkait dengan Akad yang harus dicantumkan dalam polis
PMK Nomor 18PMK.102010 jo PMK No. 2272012. 1.
Pada saat dana tabbaru belum bisa dibentuk pada setiap lini usaha,
perusahaan dapat membentuk dana tabbaru secara gabungan. Pengambungan dana tabbaru harus diinformasikan dalam polis.
Pada PMK Nomor 18PMK.102010 jo PMK No. 2272012. Yang menjelaskan bahwa ”Pada saat dana tabbaru belum bisa dibentuk
pada setiap lini usaha, perusahaan dapat membentuk dana tabbaru secara gabungan. Pengambungan dana tabbaru harus diinformasikan
dalam polis”. Yang mana harus dicantumkan dalam polis Asuransi, pada polis Asuransi Tugu pratama,Asuransi Tripakarta, Asuransi Mitra
Syariah, Asuransi Bumida Syariah dan Asuransi Takaful General.
78
Semua polis tersebut menjelaskan bahwa Pada saat danatabbaru belum bisa dibentuk pada setiap lini usaha, perusahaan dapat membentuk dana
tabbaru secara gabungan. Pengambungan dana tabbaru harus diinformasikan dalam polis. Dan pada semua polis tersbut
mencantumkan kalimat tersebut. Maka pada polis yang diterbitkan tidak ada klausul yang bertentangan dengan peraturan diatas
2. Polis Asuransi dan Perjanjian Reasuransi dengan prinsip syariah
wajib mengandung akad tabarru’ dan tijarah.
pada PMK Nomor 18PMK.102010 jo PMK No. 2272012. Yang menjelaskan bahwa ”Polis Asuransi dan Perjanjian Reasuransi
dengan prinsip syariah wajib mengandung akad tabarru‟ dan tijarah”.
Yang mana harus dicantumkan dalam polis Asuransi, pada polis Asuransi Tugu pratama,Asuransi Tripakarta, Asuransi Mitra Syariah,
Asuransi Bumida Syariah dan Asuransi Takaful General. Semua polis tersebut menjelaskan bahwa polis asuransi dan perjanjian reasuransi
dengan prinsip syariah dengan prinsip syariah wajib mengandung akad tabbaru dan tijarah.Dimana semua polis Asuransi tersebut menjelaskan
pada BAB II Klasula Wakalah Bil Ujrah. Maka pada polis yang diterbitkan tidak ada klausul yang bertentangan dengan peraturan diatas
3. Pilihan pembagian
Surplus Underwriting wajib dimuat didalam polis
Pada PMK Nomor 18PMK.102010 jo PMK No. 2272012. Yang menjelaskan bahwa “Pilihan pembagian Surplus Underwriting
wajib dimuat
didalam polis”.Yang mana harus dicantumkan dalam polis
Asuransi, pada Asuransi Tugu Pratama, Asuransi Tripakarta, Asuransi
79
Mitra Syariah, Asuransi Bumida Syariah dan Asuransi Takaful General. Semua polis tersebut menjelaskan bahwa “Pilihan pembagian Surplus
Underwriting wajib dimuat didalam polis”.Maka pada polis yang
diterbitkan tidak ada klausul yang bertentangan dengan peraturan diatas.
4. Pilihan pembagian surplus underwriting wajib dimuat di dalam
polis pasal 13 ayat 2 dan pemanfaatan surplus underwriting yang tidak dibagikan kepada peserta wajib diatur dalam polis pasal 13
ayat 6. catatan : ada 2 pilihan: a. Mengurangi kontribusi peserta periode berikutnya atau digunakan untuk dana sosial
Pada Asuransi Tripakarta, Asuransi Mitra Syariah, Asuransi Bumida Syariah dan Asuransi Takaful General. Pilihan pembagian
surplus underwriting wajib dimuat di dalam polis dan pemanfaatan surplus underwriting yang tidak dibagikan kepada peserta wajib diatur
dalam polis catatan : ada 2 pilihan: a. Mengurangi kontribusi peserta periode berikutnya atau digunakan untuk dana sosial. Ke 4 perusahaan
Asuransi tersebut telah mencantumkan dan menjelaskan. Contoh Pada Asuransi Tripakarta, pada Asuransi Tripakarta Syariah pembagian
surplus underwriting
senada dengan
dengan PMK
No.18PMK0.102010 jo PMK No.2272010 Dikatakan bahwa pada akhir periode pertanggungan terdapat
kelebihan surplus dalam pengelolaan dan tabbaru maka peserta dengan ini mensetujui dengan persentase pembagian nisbah sebagai berikut
Dibagikan sebesar 10 kepada peserta yang memenuhi syarat.
80
a. Masa periode asuransi minimum 1 tahun
b. Peserta tidak pernah menerima pembayaran klaim atau tidak
sedang mengajukan klaim c.
Peserta telah menulasi kontribusi yang menjadi kewajiban untuk periode yangbaru saja berakhir
d. Polis tidak dibatalkan pada mas periode pertangungn
Dibagikan kepada pengelola sebesar 60 dan disimpan pada cadangan pada akun tabbaru sebesar 30 Dan dalam hal surplus
underwriting dana tabbaru kepada peserta secara ekonomis membutuhkan biaya yang lebih besar dari pada bagian yang akan dibagi
maka: “peserta mewakilkan kepada pengelola untuk secara langsung menyalurkan kepada pengelola untuk secara langsung menyalurkan
kepada lembaga amil zakat yang ditunjuk. Akan tetapi perusahaan Asuransi Tugu Pratama polis tersebut
hanya menjelaskan atau mencantumkan surplus underwriting TIDAK menjelaskan pemanfaatan surplus underwriting yang tidak dibagikan
kepada peserta
5. Pencantuman kewajiban perusahaan untuk memberikan talangan
Qard bila terjadi defisit underwriting
Pada Asuransi Tripakarta, Asuransi Mitra Syariah, Asuransi Bumida Syariah dan Asuransi Takaful General. perusahan tersebut
mencantumkan atau menjelaskan dalam polis karna apabila suatu saat dana tabbaru tidak cukup untuk membayar maslahat sehubung dengan
suatu peristiwa yag dialami peserta dan para peserta, pengelola akan
81
menalagi kekurangan pembayaran maslahat tersebut berdasarkan prinsip Qard. Seluruh pembayaran kembali kepada dana talangan akan
dipotong kelebihan surplus dana tabbaru pada akhir tahun keuangan pengelola berikutnya, jika ada. PMK No.18PMK0.102010 jo PMK
No.2272012
Dari 5 Perusahaan Asuransi Syariah hanya 1 Asuransi yang tidak mencantumkan dana Qard pada polis Asuransi yairu Asuransi Tugu
Pratama mungkin Perusahaan Tersebut menjelaskan secara internal tidak menjelaskan dalam polis Asuransi maka perusahaan tersbut tidak
sesuai dengan PMK No.18PMK0.102010 jo PMK No.2272012-
4.8 Model Kontrak Baku Yang Ideal Menurut SEOJK Nomor 13SEOJK.