Volume dan nilai produksi

sebagian besar dilakukan pada musim timur. Pada musim barat nelayan hanya menangkap ikan dalam jumlah yang sedikit bahkan pada waktu-waktu tertentu tidak mendapatkan ikan sama sekali, hal ini disebabkan gelombang dan angin yang besar sehingga nelayan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan, bahkan tidak sedikit nelayan yang memilih untuk tidak melaut. Kondisi serupa seperti yang dialami oleh nelayan di Kabupaten Ciamis di atas juga dialami oleh nelayan yang menggunakan perahu motor tempel di Pandansimo Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pane et al 2002 menjelaskan, pada waktu-waktu tertentu di musim barat, nelayan tidak melakukan aktivitas melaut atau menangkap ikan. Bahkan selama 3 – 4 bulan dalam setahun terutama pada saat musim barat nelayan sama sekali tidak melaut. Pada periode waktu tersebut, nelayan beralih profesi manjadi pengumpul dan penjual pasir di muara sungai Kulon Progo. Menurut DKP Kabupaten Ciamis 2011, nelayan di Kabupaten Ciamis biasa menangkap ikan di perairan Teluk Pananjung, Teluk Parigi, Karapyak, Nusakambangan dan Cilacap. Jarak yang ditempuh nelayan dari fishing base ke fishing ground berkisar antara 1 – 5 mil dengan waktu tempuh antara 40 – 60 menit. Nelayan menentukan daerah penangkapan ikan berdasarkan pengalaman, kebiasaan nelayan, tanda-tanda yang terdapat di alam serta informasi dari nelayan lainnya. Jenis ikan yang tertangkap oleh nelayan di Kabupaten Ciamis sangat beragam seperti udang jerbung, lobster, manyung, bawal hitam, bawal putih, kakap merah, kakap putih, kembung, tongkol, tenggiri, layur, cucut, pari dan lain- lain DKP Kabupaten Ciamis, 2011.

4.2.2 Volume dan nilai produksi

Menurut DKP Kabupaten Ciamis 2011, volume produksi hasil tangkapan Kabupaten Ciamis pada tahun 2010 adalah sebesar 441,77 ton dengan nilai produksi senilai Rp 24.036.717.614,00. Perkembangan jumlah volume produksi dan nilai produksi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Perkembangan volume dan nilai produksi hasil tangkapan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010 Tahun Volume ton Nilai Rp Pertumbuhan Rasio NPP Rp per kg Volume Nilai 2001 2.529,80 24.036.717.614,00 - - 9.501,43 2002 2.168,20 20.398.056.640,00 -14,3 -15,1 9.407,83 2003 2.599,61 21.590.704.390,00 19,9 5,8 8.305,36 2004 1.871,04 18.749.273.800,00 -28,0 -13,2 10.020,78 2005 1.205,68 11.933.037.000,00 -35,6 -36,4 9.897,35 2006 1.605,62 16.664.982.880,00 33,2 39,7 10.379,16 2007 1.665,52 21.508.369.145,00 3,7 29,1 12.913,91 2008 1.997,11 29.455.193.290,00 19,9 36,9 14.748,91 2009 1.231,88 19.125.676.043,00 -38,3 -35,1 15.525,60 2010 441,77 7.415.710.065,00 -64,1 -61,2 16.786,36 Rata-rata -11,5 -5,5 - Kisaran -64,1 – 33,2 -61,2 – 39,7 - Keterangan : = Angka sementara Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali Perkembangan kurva volume produksi hasil tangkapan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2001 – 2010 cenderung menurun Gambar 2. Pertumbuhan volume produksi tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 33,2, sedangkan pertumbuhan volume produksi terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar -64,1. Rata-rata pertumbuhan volume produksi hasil tangkapan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2001 – 2010 adalah -11,5 dengan kisaran -64,1 – 33,2. Pertumbuhan volume produksi terbesar yang terjadi pada tahun 2006 di atas mengindikasikan bahwa bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2006 di wilayah selatan Kabupaten Ciamis tidak membuat pertumbuhan produksi hasil tangkapan menurun. Padahal pada tahun 2005 terjadi pertumbuhan yang negatif -35,6. Dengan demikian berdasarkan data di atas, pertumbuhan volume produksi hasil tangkapan pada tahun 2006 seharusnya jauh lebih besar dari 33,2. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, pertumbuhan volume produksi hasil tangkapan di Kabupaten Ciamis cenderung menurun, hal ini disebabkan karena berkurangnya jumlah trip nelayan karena besarnya gelombang dan angin sehingga nelayan tidak melaut untuk menangkap ikan subsubbab 4.2.1. Pada tahun 2010 jumlah trip nelayan di Kabupaten Ciamis adalah sebanyak 379.146 trip atau mengalami penurunan sebesar -15,7 dibandingkan jumlah trip pada tahun 2009 449.928 trip; DKP Kabupaten Ciamis, 2011. Selain itu, banyaknya pendaratan hasil tangkapan yang tidak tercatat di PPI Pangandaran subsubbab 5.1.1 mengakibatkan jumlah volume produksi hasil tangkapan yang tercatat di Kabupaten Ciamis tahun 2010 menurun sebesar -64,1. Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali Gambar 2 Kurva perkembangan volume produksi hasil tangkapan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010 Perkembangan nilai produksi hasil tangkapan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2001 – 2010 cenderung fluktuatif Gambar 3. Rata-rata pertumbuhan nilai produksi hasil tangkapan di Kabupaten Ciamis pada periode tersebut adalah sebesar -5,5 dengan kisaran -61,2 – 39,7. Pertumbuhan nilai produksi tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 39,7, sedangkan pertumbuhan nilai produksi terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar -61,2. Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali Gambar 3 Kurva perkembangan nilai produksi hasil tangkapan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 V o lu m e P ro duk si ton Tahun 5 10 15 20 25 30 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 N il a i P ro d u k si R p x 10 9 Tahun

4.2.3 Unit penangkapan ikan 1 Armada penangkapan ikan