Latar Belakang Aktivitas Pendaratan dan Pemasaran Hasil Tangkapan di Pangkalan-Pangkalan Pendaratan Ikan Kabupaten Ciamis

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Camis merupakan salah satu kabupaten yang terletak di selatan Jawa Barat, memiliki wilayah pesisir dan laut dengan panjang garis pantai sepanjang 91 km dengan luas laut mencapai 67.340 ha yang meliputi 6 kecamatan. Sejumlah alat tangkap seperti gillnet, trammel net, pukat pantai, jaring dogol, pancing rawai dan bagan beroperasi di perairan Kabupaten Ciamis DKP Kabupaten Ciamis, 2011. Aktivitas perikanan tangkap di Kabupaten Ciamis didukung dengan adanya Pangkalan Pendaratan Ikan PPI yang tersebar di 5 kecamatan, yaitu Pangandaran, Parigi, Cijulang, Cimerak dan Kalipucang. Selain itu, terdapat restoran seafood, hotel dan industri pengolahan ikan yang memanfaatkan produksi hasil tangkapan ikan di Kabupaten Ciamis. Aktivitas yang terdapat di suatu Pelabuhan PerikananPangkalan Pendaratan Ikan PPPPI diantaranya adalah aktivitas pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan. Kedua aktivitas tersebut memerlukan fasilitas yang memadai dan penanganan yang tepat karena ikan merupakan komoditas perishable atau mudah membusuk. Berdasarkan pengamatan awal peneliti, keberadaan fasilitas kepelabuhanan perikanan yang terkait dengan aktivitas pendaratan hasil tangkapan di beberapa lokasi PPI di Kabupaten Ciamis masih sangat minim. Sebagai contoh di PPI Pangandaran Kecamatan Pangandaran dan PPI Batu Karas Kecamatan Cijulang, nelayan menggunakan tepi pantai sebagai tempat untuk berlabuh dan mendaratkan hasil tangkapan karena tidak adanya kolam pelabuhan dan dermaga. Selain itu, proses penanganan hasil tangkapan di PPI tersebut masih sangat kurang. Aktivitas pendaratan hasil tangkapan merupakan suatu proses yang pertama kali dilakukan setelah kapal kembali dari operasi penangkapan ikan dan bertambat di dermaga pendaratan di suatu pelabuhan perikanan. Dalam proses pendaratan hasil tangkapan, diperlukan pembongkaran cepat dan penanganan yang tepat agar kualitas hasil tangkapan dapat terjaga. Penyeleksian hasil tangkapan juga harus dilakukan secara cermat agar terseleksi dengan baik menurut spesies, ukuran dan kualitas ikan tersebut. Hal ini disebabkan harga jual akan berbeda menurut spesies, ukuran dan atau kualitas. Ikan yang telah didaratkan selanjutnya dipasarkan dan sebaiknya melalui pelelangan ikan. Lubis 2012 menjelaskan, pelabuhan perikanan sebagai pusat ekonomi perikanan merupakan satu komponen penting dalam sistem perikanan tangkap yang perlu dimanfaatkan, diorganisir dan dikelola sebaik-baiknya. Pemasaran hasil tangkapan melalui aktivitas pelelangan merupakan salah satu aktivitas terpenting di suatu pelabuhan perikanan, sehingga perlu dikelola secara optimal. Aktivitas lelang ini berpengaruh terhadap harga ikan yang dijual sehingga akan menentukan berapa besaran pendapatan nelayan nelayan pemilik dan nelayan buruh. Pelelangan ikan merupakan satu-satunya mekanisme pemasaran ikan yang bertujuan untuk mendapatkan harga yang layak bagi nelayan dan pedagang. Berdasarkan hasil pengamatan awal peneliti, pemasaran hasil tangkapan di PPI Pangandaran tidak melalui aktivitas pelelangan ikan. Hal-hal diatas mengindikasikan bahwa di PPI-PPI Kabupaten Ciamis masih memiliki permasalahan-permasalahan terkait dengan pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan. Oleh karena itu, penelitian “Aktivitas Pendaratan dan Pemasaran Hasil Tangkapan di Pangkalan-Pangkalan Pendaratan Ikan Kabupaten Ciamis” penting untuk dilakukan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan kepada semua pihak yang terkait dalam aktivitas pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan di 5 lokasi PPI yang terdapat di Kabupaten Ciamis.

1.2 Permasalahan