4.2.3 Unit penangkapan ikan 1 Armada penangkapan ikan
Menurut DKP Kabupaten Ciamis 2011, jenis armada penangkapan ikan yang terdapat di Kabupaten Ciamis terdiri dari perahu tanpa motor, perahu motor
tempel, dan kapal motor. Jumlah armada penangkapan ikan pada tahun 2010 adalah sebanyak 1.897 unit, yang terdiri dari perahu tanpa motor sebanyak 33 unit
1,7, perahu motor tempel sebanyak 1.863 unit 98,2 dan kapal motor sebanyak 1 unit 0,1. Perahu motor tempel merupakan jenis armada yang
dominan digunakan oleh nelayan, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Ciamis masih tradisional.
Tabel 3 Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010
Tahun Jenis Armada unit
Jumlah unit Pertumbuhan
KM PMT
PTM 2001
4 1.142
38 1.184
- 2002
4 1.244
38 1.286
8,6 2003
4 1.510
30 1.544
20,1 2004
4 1.548
122 1.674
8,4 2005
4 1.548
122 1.674
0,0 2006
4 962
114 1.080
-35,5 2007
4 2.071
114 2.189
102,7 2008
4 1.863
33 1.900
-13,2 2009
4 1.863
33 1.900
0,0 2010
1 1.863
33 1.897
-0,2 Rata-rata
10,1 Kisaran
-35,5 – 102,7
Keterangan : 1.KM = Kapal Motor; 2.PMT = Perahu Motor Tempel; 3.PTM = Perahu Tanpa Motor
Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali
Perkembangan kurva jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis pada kurun waktu tahun 2001 – 2010 cenderung fluktuatif dengan rata-
rata pertumbuhan per tahun sebesar 10,1 dan kisaran pertumbuhan per tahun sebesar -35,5 – 102,7 Tabel 3 dan Gambar 4. Pertumbuhan jumlah armada
penangkapan ikan terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar -35,5, hal ini disebabkan oleh bencana tsunami yang terjadi di wilayah Selatan Kabupaten
Ciamis khususnya di Kecamatan Pangandaran sehingga menyebabkan rusaknya
armada penangkapan ikan. Pertumbuhan armada penangkapan ikan tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 102,7, hal ini disebabkan oleh adanya
bantuan perahu motor tempel ukuran 1 GT sebanyak 1.000 unit ke wilayah Kabupaten Ciamis dari Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu
upaya pemulihan setelah terjadinya bencana tsunami tahun 2006. Penurunan jumlah armada penangkapan ikan juga terjadi pada tahun 2010 yaitu
berkurangnya kapal motor sebanyak -75. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan, hal ini disebabkan biaya operasional yang tinggi sehingga nelayan
memilih untuk menjual kapal motornya ke nelayan Cilacap.
Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali
Gambar 4 Kurva perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010
2 Alat penangkapan ikan
Jumlah alat penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2010 adalah sebanyak 3.415 unit yang didominasi oleh alat tangkap gillnet gillnet
monofilament dan gillnet multifilament sebanyak 2.395 unit 70,1. Alat tangkap lain yang terdapat di Kabupaten Ciamis adalah pancing rawai sebanyak
469 unit 13,7, trammel net sebanyak 303 unit 8,9, dogol sebanyak 201 unit 5,9, pukat pantai sebanyak 27 unit 0,8 dan bagan sebanyak 20 unit 0,6
DKP Kabupaten Ciamis, 2011.
500 1000
1500 2000
2500
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Jum la
h uni
t
Tahun
Tabel 4 Perkembangan jumlah alat penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010
Tahun Jenis Alat Tangkap unit
Jumlah unit
Pertumbuhan Pancing
Rawai Pukat
Pantai Gillnet
Dogol Trammel
net Bagan
2001 551
31 1.686
195 661
- 3.124
- 2002
551 31
1.686 195
661 13
3.137 0,4
2003 253
53 1.309
141 203
36 1.995
-36,4 2004
242 22
1.359 160
219 36
2.038 2,2
2005 242
22 1.359
160 219
36 2.038
0,0 2006
153 32
926 97
144 16
1.368 -32,9
2007 205
43 2.806
110 276
20 3.460
152,9 2008
469 27
2.395 201
303 20
3.415 -1,3
2009 469
27 2.395
201 303
20 3.415
0,0 2010
469 27
2.395 201
303 20
3.415 0,0
Rata-rata 9,4
Kisaran -36,4 – 152,9
Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali
Perkembangan jumlah alat penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010 cenderung meningkat setelah mengalami penurunan pada tahun 2001
– 2003. Rata-rata pertumbuhan per tahun pada periode tahun 2001 – 2010 adalah sebesar 9,4 dengan kisaran pertumbuhan per tahun sebesar -36,4 – 152,9
Tabel 4 dan Gambar 5.
Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali
Gambar 5 Kurva perkembangan jumlah alat penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010
1000 2000
3000 4000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Jum la
h uni
t
Tahun
Pertumbuhan jumlah alat tangkap terendah terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar -36,4. Penurunan jumlah alat tangkap juga terjadi pada tahun 2006 yaitu
sebesar -32,9, hal ini disebabkan karena bencana tsunami yang terjadi di wilayah Selatan Kabupaten Ciamis sehingga mengakibatkan banyaknya alat
tangkap yang rusak dan hilang terbawa gelombang tsunami. Pertumbuhan jumlah alat tangkap terbesar terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 152,9. Hal ini
merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk menstabilkan kembali kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Ciamis dengan
memberikan bantuan berupa alat tangkap gillnet kepada nelayan.
3 Nelayan
Jumlah nelayan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2010 adalah sebanyak 3.826 orang DKP Kabupaten Ciamis, 2011. Rata-rata pertumbuhan per tahun
jumlah nelayan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2001 – 2010 adalah 1,4 dengan kisaran -21,3 – 18,6 Tabel 5.
Tabel 5 Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010 Tahun
Jumlah orang Pertumbuhan
2001 3.531
- 2002
3.876 9,8
2003 4.598
18,6 2004
4.709 2,4
2005 4.709
0,0 2006
4.619 -1,9
2007 4.619
0,0 2008
4.860 5,2
2009 4.860
0,0 2010
3.826 -21,3
Rata-rata 1,4
Kisaran -21,3 – 18,6
Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali
Pada periode tahun 2001 – 2004, perkembangan jumlah nelayan cenderung meningkat dengan nilai peningkatan yang relatif tidak terlalu besar Gambar 6.
Pertumbuhan jumlah nelayan tertinggi terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar 18,6. Namun pada periode tahun 2004 – 2010 pertumbuhan jumlah nelayan
cenderung mengalami penurunan dengan nilai yang relatif tidak terlalu besar. Pertumbuhan jumlah nelayan terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar
-21,3. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan, bertambah atau berkurangnya jumlah nelayan di Kabupaten Ciamis disebabkan karena banyaknya
nelayan yang beralih profesi seperti menjadi pedagang, pemandu wisata dan tukang ojek. Tidak adanya syarat dan keahlian khusus menyebabkan seseorang
dengan mudah menjadi nelayan. Begitu juga sebaliknya, ketika produksi hasil tangkapan sedang menurun atau pada saat nelayan tidak mempunyai modal
melaut, nelayan dapat dengan mudah beralih profesi seperti menjadi pedagang, tukang ojek, pemandu wisata atau pekerjaan lainnya.
Sumber : DKP Kabupaten Ciamis 2011; diolah kembali
Gambar 6 Kurva perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Ciamis tahun 2001 – 2010
Hampir seluruh nelayan yang terdapat di Kabupaten Ciamis merupakan nelayan asli yang bersifat menetap. Jika ditinjau dari klasifikasi nelayan
berdasarkan waktu yang digunakan untuk menangkap ikan, sebagian besar nelayan di Kabupaten Ciamis merupakan nelayan penuh. Disamping nelayan
penuh juga terdapat nelayan sambilan utama, hal ini dapat dilihat pada saat produksi hasil tangkapan sedang menurun atau pada saat nelayan tidak
mempunyai modal untuk melaut, nelayan beralih profesi menjadi pedagang, tukang ojek, pemandu wisata atau pekerjaan lainnya.
1.000 2.000
3.000 4.000
5.000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Ju m
la h
o ra
n g
Tahun
5 KONDISI KEPELABUHANAN PERIKANAN DI KABUPATEN CIAMIS
5.1 PPI Pangandaran 5.1.1 Volume dan nilai produksi