5 Luka perineum terawat.
6 Bayi dalam keadaan baik.
7 Ibu dalam keadaan baik.
2.1.4 Tanda-tanda Persalinan
Sebelum terjadi persalinan, beberapa minggu sebelumnya ibu memasuki kala
pendahuluan preparatory stage of labor, dengan tanda-tanda sebagai berikut :
1 Serviks menipis dan membuka.
2 Interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek.
3 Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah.
4 Rasa nyeri terasa dibagian belakang dan menyebar kedepan.
5 Dengan berjalan bertambah intensitasnya.
6 Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas nyeri.
7 Adanya lendir bercampur darah..
8 Ada penurunan bagian terendah janin.
9 Kepala janin sudah terfiksasi di PAP diantara kontraksi .
10 Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan sesungguhnya.
2.1.5 Lama Persalinan
Lama persalinan adalah apabila persalinan yang telah berlangsung lebih dari 14 jam tanpa kelahiran bayi dimana fase laten berlangsung lebih dari 8 jam dan dilatasi
serviks dikanan garis waspada pada partograf Saifuddin, 2010. Sebab-sebab terjadinya lama persalinan adalah multikompleks dan bergantung pada pengawasan
sewaktu hamil, pertolongan persalinan yang baik dan penanganannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Waktu Pada Fase-Fase Persalinan Primipara
Multipara Rata-rata
Upper normal
Rata-rata Upper normal
Fase laten 8 jam
16 jam 5 jam
10 jam Fase aktif
6 jam 8 jam
3 jam 6 jam
Kala I 14 jam
24 jam 8 jam
16 jam Kala II
60 menit 2,5 jam
30 menit 60 menit
Dilatasi cervix rate
selama fase aktif
Kurang 1,2jam adalah abnormal
Kurang 1,5 cmjam adalah abnormal
Sumber: Oxorn, 2010 Lama persalinan sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh paritas, interval
kelahiran, status psikologis, posisi janin, bentuk dan ukuran pelvik maternal, serta karakteristik kontraksi uterus. Alat bantu yang dapat digunakan untuk memantau
kemajuan persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik adalah partograf. Penggunaan partograf secara rutin dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya
mendapatkan asuhan yang aman, adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka JNPK-KR,
2011. Perasaan takut yang terjadi pada ibu menjelang persalinan dapat menyebabkan
stress pada ibu. Selain itu stress dapat membuat persalinan menjadi lebih lama karena ibu terus dibayangi oleh rasa takut akan proses persalinannya. Sebuah Riset yang
dilakukan di Norwegia menemukan bahwa ibu hamil yang mengalami rasa takut akan menghabiskan waktu dalam proses persalinan lebih lama yaitu berkisar setengah
Universitas Sumatera Utara
sampai satu jam dibandingkan pada ibu hamil yang rileks menjelang persalinan. Selain itu rasa takut juga akan membuat proses persalinan menjadi tidak normal,
sehingga persalinan harus dilakukan dengan menggunakan bantuan alat atau persalinan bisa mengarah ke bedah Caesar Bidanku, 2012.
Akibat lama persalinan pada ibu dapat menyebabkan robekan pada rahim, kematian pada ibu yang diakibatkan perdarahan dan infeksi. Sedangkan pada janin
persalinan lama dapat menyebabkan denyut jantung janin menjadi lebih cepat dan tidak teratur, air ketuban bercampur dengan mekonium berwarna kehijau-hijauan dan
berbau, terjadi kaput succedaneum yang lebih besar, moulage kepala yang hebat dan bisa mengakibatkan kematian janin dalam kandungan Saifuddin, 2010.
2.1.6 Faktor – faktor yang Memengaruhi Lama Persalinan