5.2 Pengaruh Hypnobirthing terhadap Lama Persalinan Primipara
Hasil penelitian pada analisis multivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh hypnobirthing terhadap lama persalinan primipara dengan nilai p0,001. Sedangkan
pada variabel perancu umur, pendidikan, pengetahuan tidak memiliki pengaruh terhadap lama persalinan.
Ibu bersalin primipara memiliki tingkat kecemasan, kepanikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu bersalin multipara. Dimana tingkat kecemasan dan
kepanikan ini diakibatkan karena belum adanya pengalaman melahirkan sebelumnya dan kurangnya persiapan mental pada ibu dalam menghadapi persalinan sehingga ibu
bersalin primipara cenderung mengalami tingkat kecemasan dan kepanikan yang lebih tinggi. Cemas, panik, dan takut justru dapat membuat otot-otot rahim semakin
menegang dan menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit yang tidak terkontrol akan membawa dampak pada lama persalinan. Dengan melakukan hypnobirthing dan
menguasai teknik pernafasan dengan baik dapat menghadirkan rileks sehingga proses persalinan bisa dijalani dengan tenang tanpa rasa sakit.
Hal ini sesuai dengan penelitian Yanti 2010 bahwa dalam fase persalinan juga terjadi peningkatan kecemasan dengan makin meningkatnya kecemasan akan
semakin meningkatnya intensitas nyeri. Dengan makin majunya proses persalinan, menyebabkan perasaan ibu bersalin semakin cemas dan rasa cemas tersebut
menyebabkan rasa nyeri semakin intens demikian pula sebaliknya. Sensasi nyeri yang diderita ibu bersalin tersebut berasal dari sinyal nyeri yang timbul saat otot
rahim berkontraksi dengan tujuan untuk mendorong bayi yang ada didalam rahim
Universitas Sumatera Utara
keluar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Aprilia dan Ritchmond 2011 yang
menyatakan bahwa metode hypnobirthing merupakan salah satu tehnik swasugesti, dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan, sehingga
ibu hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinan dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman tanpa rasa sakit. Hal yang lebih penting adalah untuk kesehatan
jiwa dari bayi yang dikandung. Sejalan dengan penelitian Mahmudah 2013 di BPS Prita Yusita Mangunsari
Salatiga diperoleh nilai p=0,011, hal ini berarti ada pengaruh pemberian hypnobirthing dengan lama persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin, dengan
perbedaan rerata mean difference sebesar
- 1,600
dan perbedaan waktu bersalin antara kelompok yang dilakukan dan tidak dilakukan adalah antara -2,800 sampai -
0,400. Sejalan dengan hasil penelitian Manggarsari 2010 di Kabupaten Purworejo
menunjukkan ada perbedaan tingkat stres yang dialami ibu yang akan melahirkan dengan melakukan hypnobirthing dan tidak melakukan hypnobirthing. Adanya
perbedaan tingkat stres yang dialami ibu yang akan melahirkan dengan melakukan hypnobirthing dan tidak melakukan hypnobirthing ditunjukkan dengan rata-rata stres
pada ibu yang mengikuti hypnobirthing tergolong agak rendah sebesar 17,200 dan rata-rata stres ibu yang tidak mengikuti hypnobirthing tergolong agak tinggi sebesar
27,457.
Universitas Sumatera Utara
Adanya rasa nyeri yang berlebihan lebih disebabkan adanya rekaman di alam bawah sadarnya. Bayangkan saja, semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan
itu sakit sekali, kontraksi otot rahim pada saat persalinan adalah sebagai upaya membantu terbukanya jalan lahir. Karena kontraksi itu, leher rahim akan menjadi
lunak, menipis, dan mendatar, kemudian menarik leher rahim. Saat itulah kepala janin menekan mulut rahim sehingga membuka jalan lahir. Bila ibu sudah terbiasa
relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Keuntungan lain dari teknik ini adalah mencegah kelelahan yang berlebihan saat persalinan Deniya, 2011.
5.3 Pengaruh Hypnobirthing terhadap Lama Persalinan Multipara