Adanya rasa nyeri yang berlebihan lebih disebabkan adanya rekaman di alam bawah sadarnya. Bayangkan saja, semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan
itu sakit sekali, kontraksi otot rahim pada saat persalinan adalah sebagai upaya membantu terbukanya jalan lahir. Karena kontraksi itu, leher rahim akan menjadi
lunak, menipis, dan mendatar, kemudian menarik leher rahim. Saat itulah kepala janin menekan mulut rahim sehingga membuka jalan lahir. Bila ibu sudah terbiasa
relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Keuntungan lain dari teknik ini adalah mencegah kelelahan yang berlebihan saat persalinan Deniya, 2011.
5.3 Pengaruh Hypnobirthing terhadap Lama Persalinan Multipara
Lama persalinan pada ibu yang dilakukan hypnobirthing lebih singkat dibandingkan dengan lama persalinan pada ibu yang tidak dilakukan hypnobirthing.
Hasil penelitian pada uji multivariat menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh hypnobirthing terhadap lama persalinan multipara. Pada ibu bersalin multipara
hypnobirthing tersamarkan atau tidak kelihatan. Sedangkan pada variabel perancu pengetahuan dan suku memiliki pengaruh lebih kuat dibanding hypnobirthing
dengan nilai pengetahuan p=0,002 dan suku p=0,015 artinya ada pengaruh pengetahuan dan suku terhadap lama persalinan multipara.
Hal ini disebabkan karena ibu bersalin multipara sebelumnya sudah mempunyai pengalaman dalam hal melahirkan dan lebih siap mental dibandingkan
dengan ibu bersalin primipara. Sehingga hypnobirthing tidak kelihatan berpengaruh pada ibu bersalin multipara. Pada ibu bersalin multipara, otot-otot rahim lebih lemas
Universitas Sumatera Utara
dan ibu sudah bisa mengedan dengan baik. Dalam hal ini pengetahuan sangatlah penting bagi ibu multipara dimana dengan pengetahuan yang didapat dari
pengalaman melahirkan sebelumnya akan membawa ibu untuk dapat melakukan teknik pernafasan yang baik dan cara mengedan yang benar. Sehingga ibu multipara
dapat melahirkan dengan cepat tanpa rasa sakit. Sedangkan pada suku berpengaruh terhadap cara orang mengekspresikan rasa
nyeri pada saat persalinan. Ekspresi nyeri tersebut berdasarkan perilaku lingkungan di sekitarnya. Suku Jawa umumnya mereka lebih suka menyembunyikan perasaan,
identik dengan sikap segan. Hal inilah yang membuat setiap ibu bersalin pada suku Jawa selalu menyembunyikan atau menutupi rasa sakit selama proses persalinan.
Sehingga intensitas rasa nyeri tidak terlihat begitu tinggi di kalangan suku Jawa Satrio, 2012.
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh seseorang tentang suatu hal secara formal maupun non formal. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Selanjutnya dikatakan bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih permanen dianut seseorang dibandingkan dengan perilaku yang biasa berlaku Notoatmodjo, 2005.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hawari 2006, informasi tentang kesehatan memengaruhi seseorang dalam hal upaya mengatasi kecemasan dalam menghadapi
Universitas Sumatera Utara
persalinan kala I yang disebabkan karena tidak atau kurangnya memperoleh informasi yang kuat. Akibat yang dapat terjadi bila ibu tidak dapat mengetahui
persalinan kala I maka ibu akan merasa cemas dan gelisah, kalau ibu sudah memiliki pengetahuan mengenai persalinan, biasanya ibu akan lebih percaya diri dalam
menghadapi persalinannya. Ketidaktahuan terhadap proses persalinan menyebabkan ketakutan yang sangat
memengaruhi proses persalinan. Katakutan menyebabkan kegelisahan dan respon endokrin yang menyebabkan retensi natrium, ekskresi kalium dan penurunan
glukosa yang dibutuhkan oleh kontraksi uterus. Respon-respon ini juga menyebabkan disekresinya epinefrin, yang menghambat aktivitas miometrial, dan
melepaskan norepinefrin yang menyebabkan tidak terkoordinasinya aktivitas uterus. Peningkatan distress fisik dan inefektif persalinan lebih menyebabkan ketakutan dan
rasa tidak nyaman Hamilton, 1995. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa ibu hamil yang mempunyai pengetahuan
yang baik tentu akan dapat melakukan persiapan baik secara fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan dengan selalu rutin memeriksakan kondisi
kehamilannya dan terus menggali informasi dan pengetahuannya tentang persalinan, baik dari tenaga kesehatan maupun melalui media cetak dan media elektronik
sehingga dengan pengetahuan yang dimilikinya ibu hamil dapat mengelola kecemasannya dengan baik. Sebaliknya ibu hamil yang mempunyai pengetahuan
kurang akan mudah cemas dan gelisah karena membayangkan sesuatu yang belum terjadi tanpa berusaha mengendalikan perasaan tersebut sehingga dapat berubah
Universitas Sumatera Utara
menjadi kecemasan yang berat bila tidak mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan dan keluarga selama proses persalinan berlangsung.
Pengetahuan yang cukup tentang proses persalinan akan membantu seorang ibu untuk mengatasi nyeri persalinan yang bersifat intermitten sementara. Nyeri
persalinan tersebut dapat berakhir setelah kelahiran bayi. Konsentrasi ibu yang tertuju pada bayi dapat menjadikan motivasi bagi ibu untuk lebih toleran terhadap
rasa sakit yang dirasakan saat persalinan, sehingga persalinan menjadi cepat. Berdasarkan fenomena yang terjadi bahwa rendahnya pengetahuan ibu tentang
metode hipnosis pada ibu hamil dan bersalin berdampak pada sikap ibu yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam melakukan metode
hipnosis. Persalinan dengan metode hipnosis yang disebut hypnobirthing harus berfokus untuk menghilangkan sindrom ketakutan , ketegangan, nyeri fear-tension-
paint-syndrome, bersemangat dan siap menyongsong persalinan yang normal alami dalam keadaan sadar dan terjaga, serta bebas dari rasa takut dan nyeri yang
ditimbulkannya. Hal ini terjadi karena hipnosis yang digunakan lebih menekan pada penanaman sugesti saat otak telah berada dalam kondisi rileks, jadi lebih pada
penanaman mindset ibu bahwa persalinan adalah bukan peristiwa yang menyakitkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN