Metode Pengukuran Keragaan Metode Pengukuran Hasil

13 Keterangan : 1. Klon tebu transgenik IPB 1: A = IPB 1-34 G = IPB 1-3 M = IPB 1-62 S = IPB 1-1 B = IPB 1-56 H = IPB 1-46 N = IPB 1-12 T = IPB 1-52 C = IPB 1-59 I = IPB 1-40 O = IPB 1-51 U = IPB 1-5 D = IPB 1-6 J = IPB 1-53 P = IPB 1-71 V = IPB 1-17 E = IPB 1-37 K = IPB 1-36 Q = IPB 1-4 W = IPB 1-21 F = IPB 1-7 L = IPB 1-2 R = IPB 1-55 X = 851 2. Perlakuan pemupukan : a = pemupukan N 50 dan P 50 b = pemupukan N 100 dan P 50 c = pemupukan N 50 dan P 100 d = pemupukan N 100 dan P 100 3. Ulangan : 1 = ulangan 1 2 = ulangan 2 3 = ulangan 3

3.5. Metode Pengukuran Keragaan

Pengukuran keragaan dilakukan langsung di Kebun Percobaan Sumbersuko V910 dengan membawa peralatan penelitian ke dalam kebun percobaan. Pengukuran keragaan dilakukan dua kali, yaitu pada saat tebu berumur 6 bulan dan 9 bulan. Keragaan yang diukur meliputi jumlah batang, tinggi batang, dan diameter batang. Sampel klon tebu yang di ukur untuk keragaan tinggi batang dan diameter batang pada saat umur 6 bulan dan 9 bulan merupakan sampel yang sama. a. Jumlah batang: dihitung secara manual dengan bantuan alat hand counter. Jumlah batang yang dihitung merupakan seluruh jumlah batang yang ada di dalam leng. b. Tinggi batang: diukur pada batang tebu yang berada di batas permukaan tanah sampai bagian segitiga daun dengan menggunakan meteran. Batang yang diukur berjumlah lima batang pada satu rumpun yang ada di dalam leng. Seluruh nilai tinggi batang yang didapatkan kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan. 14 c. Diameter batang: diukur pada bagian tengah dengan menggunakan skate macth. Diameter batang yang diukur berjumlah lima batang pada satu rumpun yang ada di dalam leng. Seluruh nilai diameter batang yang didapatkan kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan.

3.6. Metode Pengukuran Hasil

a. Pengukuran bobot: seluruh tebu yang ada dalam satu leng ditebang kemudian ditimbang. Nilai bobot yang didapatkan kemudian dikalikan 1100, nilai tersebut merupakan jumlah leng yang ada dalam 1 ha, agar mendapatkan nilai bobot per hektar. Bobot tebu per hektar = bobot per leng x 1100 b. Metode perhitungan rendemen dan hablur: metode perhitungan menggunakan metode rendemen sementara. Berikut ini merupakan tahapan untuk mendapatkan nilai rendemen dengan menggunakan perhitungan Metode Rendemen Sementara Rs : 1 10 batang tebu diambil secara acak disetiap petak percobaan dari kebun percobaan. Tebu yang diambil merupakan batang tebu yang posisinya berada di tengah petakan. 2 Tebu dibawa ke pabrik dan dipotong menjadi tiga bagian sama panjang untuk mengidentifikasi penyakit yang ada pada batang tebu. 3 Tebu kemudian ditimbang. 4 Tebu digiling untuk mengambil nira yang ada pada tebu. Tahapan untuk mendapatkan nilai nira adalah sebagai berikut: a Dilakukan pressing terhadap tebu untuk mendapatkan brik gula maupun bukan gula yang terkandung dalam tebu, b Setelah didapatkan nilai brik kemudian diambil masing-masing sampel 100 ml ditambahkan asetat timbal basa sebanyak 50 ml dan akuades 50 ml, c Setelah dicampur, larutan kemudian disaring dengan menggunakan kertas tapis sampai didapatkan pol gula yang terlarut dalam nira tebu. Nilai pol dapat dilihat di tabel polarimeter. 15 d Kemudian dicari nilai harkat pemurnian HP dengan rumus: e Kemudian dicari nilai nira WS dengan rumus: WS = brik - pol.0,4 - pol 5 Menghitung nilai rendemen sementara: Rs = HP.WS 6 Menghitung hablur dengan rumus: .

3.7. Analisis Statistik