Pengaruh Pemupukan Terhadap Keragaan Jumlah Batang Tebu

18 tebu berumur 6 bulan dan 9 bulan, dimana tebu masih berada pada fase pemanjangan batang. Proses pemanjangan batang merupakan pertumbuhan yang didukung oleh perkembangan beberapa bagian tanaman, yaitu perkembangan tajuk daun, akar, dan pemanjangan batang. Keragaan tebu transgenik IPB 1 dan isogenik PS 851 yang diamati pada penelitian ini meliputi keragaan tebu, yaitu: jumlah batang, tinggi batang, dan diameter batang, dan hasil tebu, yaitu: bobot, rendemen, dan hablur.

4.2.1. Pengaruh Pemupukan Terhadap Keragaan Jumlah Batang Tebu

Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Data keragaan jumlah batang tebu transgenik IPB 1 dan isogenik PS 851 umur 6 bulan dan 9 bulan disajikan pada Tabel 2. Jumlah dosis pemupukan N dan P yang berbeda pada setiap klon tebu menghasilkan nilai rataan jumlah batang yang berbeda. Tebu transgenik IPB 1 memiliki nilai rataan jumlah batang yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rataan isogenik PS 851 pada pemupukan b, c, dan d saat umur 6 bulan. Tabel 2. Data Jumlah Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan. Klon Jumlah Batang 6 Bulan satuan Jumlah Batang 9 Bulan satuan a b c d rataan a b c d rataan IPB 1-1 65 72 65 73 69 71 66 58 57 63 IPB 1-2 61 65 60 65 63 62 58 57 58 59 IPB 1-3 68 67 61 71 67 68 69 60 63 65 IPB 1-4 63 70 57 67 64 62 60 50 61 58 IPB 1-5 70 69 69 60 67 68 62 64 53 62 IPB 1-6 66 68 62 61 64 63 58 58 57 59 IPB 1-7 62 64 60 67 63 59 67 59 63 62 IPB 1-12 58 63 56 65 60 57 57 56 60 58 IPB 1-17 71 74 62 59 67 67 61 56 61 61 IPB 1-21 61 52 60 54 57 56 55 61 49 55 IPB 1-34 64 62 65 68 65 53 57 67 55 58 IPB 1-36 68 64 67 64 66 62 55 63 51 58 IPB 1-37 62 68 65 66 65 64 61 61 62 62 IPB 1-40 55 68 64 65 63 60 67 60 61 62 IPB 1-46 67 60 58 67 63 66 63 60 60 62 IPB 1-51 57 68 56 63 61 65 63 60 56 61 IPB 1-52 66 72 68 69 69 65 69 60 58 63 IPB 1-53 68 76 64 67 69 61 66 58 57 61 IPB 1-55 62 70 63 60 64 66 62 61 55 61 IPB 1-56 52 68 65 66 63 55 66 60 60 60 IPB 1-59 69 69 65 57 65 66 64 69 51 63 IPB 1-62 55 53 42 61 53 61 52 47 50 52 IPB 1-71 63 62 56 67 62 63 61 53 50 57 Isogenik PS 851 kontrol 63 57 58 63 60 56 59 65 57 59 o rataan transgenik IPB 1 63 66 61 64 63 62 59 57 Keterangan: a = pemupukan N 50 dan P 50 b = pemupukan N 100 dan P 50 c = pemupukan N 50 dan P 100 d = pemupukan N 100 dan P 100 nilai klon tebu merupakan rataan dari nilai ulangan 1, 2, dan 3. 19 Saat umur 6 bulan, klon tebu transgenik IPB 1-53 pada pemupukan b memiliki jumlah batang yang terbanyak dengan nilai 76 batang sedangkan klon tebu transgenik IPB 1-62 pada pemupukan c memiliki jumlah batang terendah dengan nilai 42 batang. Kemudian, saat umur 6 bulan, pemupukan b memiliki nilai rataan jumlah batang tertinggi, disusul pemupukan d, pemupukan a, dan pemupukan c yang memiliki nilai rataan jumlah batang terendah. Penyebaran data jumlah batang umur 6 bulan bisa dilihat lebih jelas pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik Jumlah Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan. Saat umur 9 bulan, tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan a dan pemupukan b memiliki nilai rataan jumlah batang yang lebih tinggi dibandingkan isogenik PS 851, sedangkan pada pemupukan c nilai rataan jumlah batangnya lebih rendah dibandingkan isogenik PS 851 Tabel 2. Nilai rataan jumlah batang tebu tertinggi saat umur 9 bulan ada pada pemupukan a, disusul pemupukan b, pemupukan c, dan pemupukan d. Posisi urutan nilai jumlah batang telah mengalami perubahan dari umur 6 bulan ke 9 bulan, perubahan urutan terjadi dikarenakan klon tebu mengalami penambahan dan pengurangan jumlah batang, namun perubahan tersebut lebih didominasi oleh berkurangnya jumlah batang. Seperti yang terjadi pada pemupukan d, rataan jumlah batang tebu transgenik IPB 1 mengalami penurunan jumlah batang yang cukup signifikan dari 64 batang menjadi 57 batang. Turunnya 20 30 40 50 60 70 80 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 Ju m lah B at an g s at u an Klon Tebu Pemupukan a N 50 dan P 50 Pemupukan b N 100 dan P 50 Pemupukan c N 50 dan P 100 Pemupukan d N 100 dan P 100 20 jumlah batang tersebut disebabkan adanya batang tebu yang roboh dan serangan hama penggerek batang. Klon tebu transgenik IPB 1-1 pada pemupukan a memiliki jumlah batang terbanyak dengan nilai 71 batang, sedangkan klon tebu transgenik IPB 1-62 pada pemupukan c memiliki nilai jumlah batang terendah dengan nilai 47 batang. Tebu transgenik IPB 1 pemupukan a umur 9 bulan memiliki rataan jumlah batangnya tertinggi yaitu 63 batang. Penyebaran nilai jumlah batang tebu umur 9 bulan bada empat pemupukan dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 5. Gambar 5. Grafik Jumlah Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 9 Bulan. Selanjutnya, dibandingkan nilai jumlah batang tebu saat umur 6 bulan dengan 9 bulan pada setiap dosis pemupukan yang sama dengan menggunakan grafik Gambar 6, 7, 8, dan 9. Data yang digunakan untuk membuat grafik berasal dari Tabel 2. Grafik tersebut menunjukkan perbandingan nilai jumlah batang tebu untuk 23 klon tebu transgenik IPB 1 dan isogenik PS 851 untuk setiap dosis pemupukan saat umur 6 bulan dan 9 bulan. Urutan nilai jumlah batang dari yang tertinggi sampai terendah pada pemupukan a saat umur tebu 6 bulan adalah klon tebu transgenik IPB 1-17, IPB 1- 5, IPB 1-59, IPB 1-53, IPB 1-36, IPB 1-3, IPB 1-46, IPB 1-6, IPB 1-52, IPB 1-1, IPB 1-34, isogenik PS 851, IPB 1-71, IPB 1-4, IPB 1-55, IPB 1-37, IPB 1-7, IPB 1-21, IPB 1-2, IPB 1-12, IPB 1-51, IPB 1-40, IPB 1-62, dan IPB 1-56. Ada 11 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya lebih tinggi dari isogenik PS 851 dan 12 20 30 40 50 60 70 80 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 Ju m lah B at an g s at u an Klon Tebu Pemupukan a N 50 dan P 50 Pemupukan b N 100 dan P 50 Pemupukan c N 50 dan P 100 Pemupukan d N 100 dan P 100 21 klon tebu transgenik IPB 1 berada di bawah nilai isogenik PS 851. Kemudian urutan nilai jumlah batang yang tertinggi sampai terendah pada pemupukan a saat umur tebu 9 bulan adalah klon tebu transgenik IPB 1-1, IPB 1-5, IPB 1-3, IPB 1- 17, IPB 1-55, IPB 1-46, IPB 1-59, IPB 1-52, IPB 1-51, IPB 1-37, IPB 1-71, IPB 1-6, IPB 1-36, IPB 1-4, IPB 1-2, IPB 1-62, IPB 1-53, IPB 1-40, IPB 1-7, IPB 1- 12, isogenik PS 851, IPB 1-21, IPB 1-56, dan IPB 1-34. Ada 20 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya lebih tinggi dari isogenik PS 851 dan 3 klon tebu transgenik IPB 1 berada di bawah nilai isogenik PS 851. Terjadi penambahan klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya lebih tinggi dari isogenik dari umur 6 bulan ke 9 bulan, hal tersebut disebabkan isogenik PS 851 mengalami penurunan jumlah batang dari 63 batang menjadi 56 batang Gambar 6. Gambar 6. Grafik Jumlah Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan pada Pemupukan N 50 dan P 50. Urutan nilai jumlah batang dari yang tertinggi sampai yang terendah pada pemupukan b saat umur 6 bulan adalah klon tebu transgenik IPB 1-53, IPB 1-17, IPB 1-1, IPB 1-52, IPB 1-4, IPB 1-55, IPB 1-59, IPB 1-5, IPB 1-37, IPB 1-6, IPB 1-51, IPB 1-40, IPB 1-56, IPB 1-3, IPB 1-2, IPB 1-36, IPB 1-7, IPB 1-12, IPB 1- 34, IPB 1-71, IPB 1-46, isogenik PS 851, IPB 1-62, dan IPB 1-21. Ada 21 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya berada di atas nilai isogenik PS 851 dan 2 klon sisanya berada di bawah nilai isogenik PS 851. Nilai jumlah batang tertinggi terdapat pada klon tebu transgenik IPB 1-53 dengan nilai 76 batang dan dua klon di bawah isogenik PS 851, yaitu klon tebu transgenik IPB 1-62 dan IPB 1-21 20 30 40 50 60 70 80 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 Ju m lah B at an g s at u an Klon Tebu 6 Bulan 9 Bulan 22 dengan nilai 52 batang dan 55 batang. Urutan nilai jumlah batang dari yang tertinggi sampai yang terkecil pada pemupukan b saat umur 9 bulan adalah klon tebu transgenik IPB 1-3, IPB 1-52, IPB 1-7, IPB 1-40, IPB 1-56, IPB 1-53, IPB 1- 1, IPB 1-59, IPB 1-51, IPB 1-46, IPB 1-55, IPB 1-5, IPB 1-37, IPB 1-71, IPB 1- 17, IPB 1-4, isogenik PS 851, IPB 1-6, IPB 1-2, IPB 1-34, IPB 1-12, IPB 1-36, IPB 1-21, dan IPB 1-62. Terdapat 16 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya berada di atas nilai isogenik PS 851 dan 7 klon transgenik IPB 1 nilainya berada di bawah isogenik PS 851. Terjadi penurunan banyaknya tebu transgenik IPB 1 yang nilainya lebih tinggi dari isogenik PS 851 saat umut 6 bulan ke 9 bulan. Hal itu terjadi karena tebu transgenik mengalami penurunan rataan jumlah batang dari 66 batang menjadi 62 batang, sementara isogenik PS 851 mengalami penambahan jumlah batang dari 57 batang menjadi 59 batang. Klon tebu transgenik IPB 1-62 dan IPB 1-21 nilainya selalu berada dibawah isogenik PS 851 baik pada saat berumur 6 bulan maupun 9 bulan Gambar 7. Gambar 7. Grafik Jumlah Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan pada Pemupukan N 100 dan P 50. Urutan nilai jumlah batang dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah pada pemupukan c saat umur 6 bulan adalah klon tebu transgenik IPB 1-5, IPB 1-52, IPB 1-36, IPB 1-34, IPB 1-1, IPB 1-59, IPB 1-56, IPB 1-37, IPB 1-53, IPB 1-40, IPB 1-55, IPB 1-17, IPB 1-6, IPB 1-3, IPB 1-7, IPB 1-21, IPB 1-2, IPB 1-46, isogenik PS 851, IPB 1-4, IPB 1-71, IPB 1-12, IPB 1-51, dan IPB 1-62. Ada 18 klon transgenik IPB 1 yang nilainya berada di atas isogenik PS 851 dan 5 klon 20 30 40 50 60 70 80 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 Ju m lah B at an g s at u an Klon Tebu 6 Bulan 9 Bulan 23 transgenik IPB 1 nilainya berada di bawah isogenik PS 851. Kemudian urutan nilai keragaan jumlah batang dari yang tertinggi sampai terendah pada pemupukan c saat umur 9 bulan adalah klon tebu transgenik IPB 1-59, IPB 1-34, isogenik PS 851, IPB 1-5, IPB 1-36, IPB 1-55, IPB 1-37, IPB 1-21, IPB 1-51, IPB 1-46, IPB 1-3, IPB 1-56, IPB 1-52, IPB 1-40, IPB 1-7, IPB 1-53, IPB 1-6, IPB 1-1, IPB 1-2, IPB 1-17, IPB 1-12, IPB 1-71, IPB 1-4, dan IPB 1-62. Ada 2 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilai jumlah batangnya berada di atas nilai isogenik PS 851 dan ada 21 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya berada di bawah nilai isogenik PS 851. Pada klon tebu transgenik IPB 1-59 mengalami peningkatan jumlah batang dari 55 batang menjadi 69 batang, selain itu isogenik PS 851 juga terjadi peningkatan jumlah batang dari 58 batang menjadi 69 batang. Sementara itu, rataan jumlah batang tebu transgenik IPB 1 mengalami penurunan dari 61 batang menjadi 59 batang Gambar 8. Gambar 8. Grafik Jumlah Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 umur 6 Bulan dan 9 Bulan pada Pemupukan N 50 dan P 100. Urutan nilai jumlah batang tebu pada pemupukan c saat umur 6 bulan dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1-1, IPB 1- 3, IPB 1-52, IPB 1-34, IPB 1-71, IPB 1-46, IPB 1-53, IPB 1-7, IPB 1-4, IPB 1-37, IPB 1-56, IPB 1-40, IPB 1-12, IPB 1-2, IPB 1-36, isogenik PS 851, IPB 1-51, IPB 1-62, IPB 1-6, IPB 1-55, IPB 1-5, IPB 1-17, IPB 1-59, dan IPB 1-21. Ada 15 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya berada di atas nilai isogenik PS 851 dan 8 klon tebu transgenik IPB 1 nilainya berada di bawah nilai isogenik PS 851. 20 30 40 50 60 70 80 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 Ju m alah B at an g s at u an Klon Tebu 6 Bulan 9 Bulan 24 Kemudian urutan nilai jumlah batang tebu pada pemupukan d saat berumur 9 bulan dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1- 7, IPB 1-3, IPB 1-37, IPB 1-17, IPB 1-40, IPB 1-4, IPB 1-56, IPB 1-46, IPB 1-12, IPB 1-52, IPB 1-2, isogenik PS 851, IPB 1-53, IPB 1-1, IPB 1-6, IPB 1-51, IPB 1- 55, IPB 1-34, IPB 1-5, IPB 1-59, IPB 1-36, IPB 1-71, IPB 1-62, dan IPB 1-21. Ada 11 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya berada di atas nilai isogenik PS 851 dan 12 klon tebu transgenik IPB 1 nilainya berada di bawah nilai isogenik PS 851. Tebu transgenik IPB 1 mengalami penurunan rataan jumlah batang dari 64 batang menjadi 57 batang, sedangkan isogenik PS 851 mengalami penurunan jumlah batang dari 63 batang menjadi 57 batang Gambar 9. Gambar 9. Grafik Jumlah Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan pada Pemupukan N 100 dan P 100. Setelah dibahas mengenai jumlah batang saat tebu berumur 6 bulan dan 9 bulan dengan menggunakan grafik, selanjutnya dilakukan analisis statistik pada empat sumber keragaman, yaitu: pemupukan, klon tebu, interaksi, dan ulangan. Hasil analisis statistik pada umur tebu 6 bulan menunjukkan nilai F hitung jumlah batang tebu untuk sumber keragaman interaksi dan pemupukan nilainya tidak berbeda nyata, sementara nilai F hitung untuk sumber keragaman ulangan dan klon tebu nilainya berbeda nyata Lampiran 7. Sumber keragaman ulangan dan klon tebu kemudian dilanjutkan dengan uji duncan, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: 20 30 40 50 60 70 80 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 Ju m lah B at an g s at u an Klon Tebu 6 Bulan 9 Bulan 25 Tabel 3. Uji Duncan untuk Ulangan pada Jumlah Batang Umur 6 Bulan. Ulangan Rataan Jumlah Batang satuan 1 66 a 2 64 b 3 61 c Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5. Rataan jumlah batang tebu umur 6 bulan berbeda nyata antara ulangan 1, 2, dan 3. Ulangan 1 memiliki nilai rataan yang paling tinggi dibandingkan dengan ulangan 2 dan ulangan 3. Tabel 4. Uji Duncan untuk Klon Tebu pada Jumlah Batang Umur 6 Bulan. Klon Tebu Rataan Jumlah Batang satuan Klon Tebu Rataan Jumlah Batang satuan IPB 1-53 69 a IPB 1-55 64 ab IPB 1-1 69 a IPB 1-7 63 abc IPB 1-52 69 a IPB 1-40 63 abc IPB 1-5 67 ab IPB 1-46 63 abc IPB 1-17 67 ab IPB 1-2 63 abc IPB 1-3 67 ab IPB 1-56 63 abc IPB 1-36 67 ab IPB 1-71 62 abc IPB 1-37 65 ab IPB 1-51 61 bc IPB 1-59 65 ab IPB 1-12 60 bc IPB 1-34 65 ab Isogenik PS 851 60 bc IPB 1-6 64 ab IPB 1-21 57 cd IPB 1-4 64 ab IPB 1-62 53 d Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5. Hasil uji duncan menunjukkan nilai jumlah batang tebu dipengaruhi oleh klon tebu. Ranking nilai rataan jumlah batang klon tebu hasil uji duncan dibedakan ke dalam enam grup Tabel 4. Nilai rataan jumlah batang tertinggi terdapat pada klon tebu transgenik IPB 1-53, IPB 1-1, dan IPB 1-52. Tiga klon tersebut memiliki nilai rataan jumlah batang yang sama, yaitu 69 batang. Saat umur 6 bulan, klon tebu transgenik IPB 1 memiliki kecenderungan nilai rataan jumlah batang yang lebih tinggi dibandingkan dengan isogenik PS 851. Ada 21 klon tebu transgenik IPB 1 yang memiliki nilai rataan jumlah batang di atas isogenik PS 851 dan dua klon tebu transgenik IPB 1 nilai rataan jumlah batangnya berada di bawah isogenik PS 851. Hasil analisis statistik pada jumlah batang tebu umur 9 bulan menunjukkan nilai F hitung untuk sumber keragaman pemupukan, klon tebu, dan interaksi hasilnya tidak berbeda nyata, sementara nilai F hitung untuk sumber keragaman ulangan hasilnya berbeda nyata Lampiran 8. Sumber keragaman ulangan dilanjutkan dengan uji duncan Tabel 5. Ulangan tebu umur 9 bulan memiliki rataan nilai jumlah batang yang paling tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan ulangan 2 dan 3. 26 Tabel 5. Uji Duncan untuk Ulangan pada Jumlah Batang Umur 9 Bulan Ulangan Rataan Jumlah Batang satuan 1 63 a 2 58 b 3 58 b Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5. 4.2.2. Pengaruh Pemupukan Terhadap Keragaan Tinggi Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Selama tersedianya nutrisi untuk tanaman ketika potensi genetik tumbuh belum mencapai maksimal maka tanaman akan terus mengalami pertumbuhan. Fase pemanjangan batang tebu terjadi pada umur 3-9 bulan. Fase ini merupakan fase paling dominan dari keseluruhan fase pertumbuhan tebu dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama sinar matahari, kelembaban tanah, aerasi, ketersediaan hara nitrogen dalam tanah dan faktor inhern tebu. Tabel 6. Data Tinggi Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan. Klon Tinggi Batang 6 Bulan sm Tinggi Batang 9 Bulan cm a b c d rataan a b c d rataan IPB 1-1 222 226 221 232 225 283 283 275 271 278 IPB 1-2 227 234 222 216 225 283 268 283 269 276 IPB 1-3 230 236 228 233 232 287 288 279 287 285 IPB 1-4 226 235 219 223 226 273 293 263 276 276 IPB 1-5 237 232 232 240 235 272 273 272 288 276 IPB 1-6 227 229 234 231 230 288 272 265 272 274 IPB 1-7 230 233 230 225 229 266 296 287 297 287 IPB 1-12 233 224 235 225 229 270 280 281 289 280 IPB 1-17 226 237 237 230 233 283 284 282 282 283 IPB 1-21 227 230 226 223 226 269 275 286 272 276 IPB 1-34 228 240 226 236 233 280 275 288 275 280 IPB 1-36 225 244 219 228 229 283 273 280 280 279 IPB 1-37 222 241 236 237 234 282 277 278 280 279 IPB 1-40 224 239 241 237 235 279 294 278 286 284 IPB 1-46 224 234 236 224 230 289 282 279 279 282 IPB 1-51 236 222 231 236 231 272 279 278 276 276 IPB 1-52 226 235 240 236 234 286 275 272 285 280 IPB 1-53 215 231 224 229 225 271 278 285 279 278 IPB 1-55 240 235 232 227 233 266 271 273 277 272 IPB 1-56 221 240 230 236 232 281 282 287 289 284 IPB 1-59 224 225 230 231 228 275 277 288 273 278 IPB 1-62 225 225 213 233 224 269 273 257 271 268 IPB 1-71 232 231 230 227 230 266 280 270 275 273 Isogenik PS 851 233 218 225 216 223 283 277 277 282 280 rataan transgenik IPB 1 227 233 229 230 277 280 278 279 Keterangan: a = pemupukan N 50 dan P 50 b = pemupukan N 100 dan P 50 c = pemupukan N 50 dan P 100 d = pemupukan N 100 dan P 100 nilai klon tebu merupakan rataan dari nilai ulangan 1, 2, dan 3. Tabel 6 menyajikan data keragaan tinggi batang tebu transgenik IPB 1 dan isogenik PS 851 umur 6 bulan dan 9 bulan. Saat umur 6 bulan, nilai rataan tinggi batang tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan b, c, dan d nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tinggi batang isogenik PS 851, sementara untuk nilai 27 rataan tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan a nilainya lebih rendah dibandingkan dengan nilai isogenik PS 851. Kemudian saat umur 9 bulan, rataan tinggi batang tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan b dan pemupukan c memiliki nilai rataan tinggi batang yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai isogenik PS 851, sementara nilai rataan tinggi batang tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan a dan pemupukan d lebih rendah dibandingkan dengan nilai isogenik PS 851. Tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan b memiliki rataan tinggi batang yang paling tinggi saat umur 6 bulan dan 9 bulan. Gambar 10. Grafik Tinggi Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan. Saat tebu berumur 6 bulan, klon tebu transgenik IPB 1-36 pada pemupukan b memiliki nilai tinggi batang yang tertinggi dengan nilai 244 cm, sedangkan klon tebu transgenik IPB 1-62 pada pemupukan c memiliki nilai tinggi batang terendah dengan nilai 213 cm. Tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan b memiliki nilai rataan tinggi batang tertinggi dengan nilai 233 cm, sedangkan tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan a memiliki nilai rataan tinggi batang yang terendah dengan nilai 227 cm. Nilai rataan tinggi batang tebu transgenik IPB 1 pada dosis pemupukan d tidak berdampak terhadap hasil nilai tinggi batang yang paling tinggi. Gambar 10 menunjukkan bahwa perbedaan pemupukan memberikan hasil yang bervariasi terhadap nilai tinggi batang saat berumur 6 bulan. 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 T in ggi B at an g c m Klon Tebu Pemupukan a N 50 dan P 50 Pemupukan b N 100 dan P 50 Pemupukan c N 50 dan P 100 Pemupukan d N 100 dan P 100 28 Saat umur 6 bulan rataan tinggi batang yang dimiliki oleh tebu adalah 230 cm dan saat umur 9 bulan rataan tinggi batangnya menjadi 279 cm. Tinggi batang tebu telah mengalami penambahan. Penambahan tinggi batang ini bisa meningkatkan bobot tebu sehingga hasil panen meningkat. Gambar 11. Grafik Tinggi Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 9 Bulan. Klon tebu transgenik IPB 1-7 pada pemupukan d memiliki nilai tinggi batang yang tertinggi saat tebu berumur 9 bulan dengan nilai 297 cm, sementara klon tebu transgenik IPB 1-62 pada perlakuan c memiliki tinggi batang terendah dengan nilai 257 cm. Tinggi batang tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan b memiliki rataan paling tinggi dibandingkan dengan pemupukan a, pemupukan c, dan pemupukan d Tabel 6. Gambar 11 memperlihatkan penyebaran nilai rataan tinggi batang yang bervariasi pada tebu transgenik IPB 1 dan isogenik PS 851 saat berumur 9 bulan. Dalam melihat nilai pertumbuhan tinggi batang tebu transgenik IPB 1, dibandingkan nilai tinggi batang tebu saat umur 6 bulan dengan 9 bulan pada setiap dosis pemupukan yang sama dengan menggunakan grafik Gambar 12, 13, 14, dan 15. Data yang digunakan untuk membuat grafik berasal dari Tabel 6, dari grafik tersebut juga bisa dilihat perbandingan pertumbuhan tinggi batang 23 klon tebu transgenik IPB 1 dengan isogenik PS 851 yang merupakan kontrol. Urutan nilai tinggi batang tebu umur 6 bulan pada pemupukan a dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1-55, IPB 1-5, 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 T in ggi B at an g c m Klon Tebu Pemupukan a N 50 dan P 50 Pemupukan b N 100 dan P 50 Pemupukan c N 50 dan P 100 Pemupukan d N 100 dan P 100 29 IPB 1-51, isogenik PS 851, IPB 1-12, IPB 1-71, IPB 1-7, IPB 1-3, IPB 1-34, IPB 1-2, IPB 1-6, IPB 1-21, IPB 1-17, IPB 1-4, IPB 1-52, IPB 1-62, IPB 1-36, IPB 1- 59, IPB 1-46, IPB 1-40, IPB 1-37, IPB 1-1, IPB 1-56, IPB 1-53. Kemudian urutan nilai tinggi batang umur 9 bulan pada pemupukan a dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1-46, IPB 1-6, IPB 1-3, IPB 1-52, IPB 1-2, isogenik PS 851, IPB 1-17, IPB 1-36, IPB 1-1, IPB 1-37, IPB 1-56, IPB 1-34, IPB 1-40, IPB 1-59, IPB 1-4, IPB 1-5, IPB 1-51, IPB 1-53, IPB 1-12, IPB 1- 62, IPB 1-21, IPB 1-71, IPB 1-55, dan IPB 1-7. Pada saat umur 6 bulan, hanya 7 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilai rataan tinggi batangnya berada di atas isogenik PS 851 dan 5 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilai rataan tinggi batangnya berada di atas isogenik PS 851 saat umur 9 bulan Gambar 12. Gambar 12. Grafik Tinggi Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan pada Pemupukan N 50 dan P 50. Urutan nilai tinggi batang tebu pada pemupukan b umur 6 bulan dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1-36, IPB 1-37, IPB 1-56, IPB 1-34, IPB 1-40, IPB 1-17, IPB 1-3, IPB 1-52, IPB 1-55, IPB 1-4, IPB 1-2, IPB 1-46, IPB 1-7, IPB 1-5, IPB 1-53, IPB 1-71, IPB 1-21, IPB 1-6, IPB 1-1, IPB 1-62, IPB 1-59, IPB 1-12, IPB 1-51, isogenik PS 851. Seluruh klon tebu transgenik IPB 1 memiliki nilai rataan tinggi batang yang lebih besar dibandingkan dengan isogenik PS 851. Kemudian urutan nilai tinggi batang tebu pada pemupukan b saat umur 9 bulan adalah klon tebu transgenik IPB 1-7, IPB 1- 40, IPB 1-4, IPB 1-3, IPB 1-17, IPB 1-1, IPB 1-46, IPB 1-56, IPB 1-12, IPB 1-71, 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 T in ggi B at an g c m Klon Tebu 6 Bulan 9 Bulan 30 IPB 1-51, IPB 1-53, isogenik PS 851, IPB 1-59, IPB 1-37, IPB 1-52, IPB 1-34, IPB 1-21, IPB 1-62, IPB 1-36, IPB 1-5, IPB 1-6, IPB 1-55, IPB 1-2. Ada 12 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilainya berada di atas nilai isogenik PS 851. Ada 12 klon tersebut mampu mempertahankan nilainya tetap berada di atas nilai isogenik PS 851 dari saat umur 6 bulan Gambar 13. Gambar 13. Grafik Tinggi Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan pada Pemupukan N 100 dan P 50. Gambar 14. Grafik Tinggi Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan pada Pemupukan N 50 dan P 100. Urutan nilai tinggi batang tebu pada pemupukan c saat umur 6 bulan dari yang tertinggi sampai terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1-40, IPB 1-52, IPB 1-17, IPB 1-37, IPB 1-46, IPB 1-12, IPB 1-6, IPB 1-55, IPB 1-5, IPB 1-51, IPB 1-71, IPB 1-59, IPB 1-56, IPB 1-7, IPB 1-3, IPB 1-21, IPB 1-34, isogenik PS 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 T in ggi B at an g c m Klon Tebu 6 Bulan 9 Bulan 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 T in ggi B at an g c m Klon Tebu 6 Bulan 9 Bulan 31 851, IPB 1-53, IPB 1-2, IPB 1-1, IPB 1-4, IPB 1-36, dan IPB 1-62. Kemudian urutan nilai tinggi batang tebu pada pemupukan c umur 9 bulan dari yang tertinggi sampai terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1-59, IPB 1-34, IPB 1-56, IPB 1-7, IPB 1-21, IPB 1-53, IPB 1-2, IPB 1-17, IPB 1-12, IPB 1-36, IPB 1-46, IPB 1- 3, IPB 1-51, IPB 1-40, IPB 1-37, isogenik PS 851, IPB 1-1, IPB 1-55, IPB 1-52, IPB 1-5, IPB 1-71, IPB 1-6, IPB 1-4, dan IPB 1-62. Sebanyak 13 klon tebu transgenik IPB 1 nilainya tetap berada di atas nilai isogenik PS 851 dari saat umur 6 bulan dan 9 bulan, yaitu klon tebu transgenik IPB-59, IPB 1-46, IPB 1-51, IPB 1-40, IPB 1-17, IPB 1-37, IPB 1-46, IPB 1-12, IPB 1-51, IPB 1-7, IPB 1-3 , IPB 1-21, dan IPB 1-34 Gambar 14. Gambar 15. Grafik Tinggi Batang Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Umur 6 Bulan dan 9 Bulan pada Pemupukan N 100 dan P 100. Urutan nilai tinggi batang tebu pada pemupukan d saat umur 6 bulan dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1-5, IPB 1- 40, IPB 1-37, IPB 1-51, IPB 1-34, IPB 1-56, IPB 1-52, IPB 1-62, IPB 1-3, IPB 1- 1, IPB 1-59, IPB 1-6, IPB 1-17, IPB 1-53, IPB 1-36, IPB 1-55, IPB 1-71, IPB 1- 12, IPB 1-7, IPB 1-46, IPB 1-21, IPB 1-4, isogenik PS 851, dan IPB 1-2. Kemudian urutan nilai tinggi batang tebu pada pemupukan d saat umur 9 bulan dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah klon tebu transgenik IPB 1-7, IPB 1-56, IPB 1-12, IPB 1-5, IPB 1-3, IPB 1-40, IPB 1-52, isogenik PS 851, IPB 1-17, IPB 1-37, IPB 1-36, IPB 1-53, IPB 1-46, IPB 1-55, IPB 1-4, IPB 1-51, IPB 1-71, IPB 1-34, IPB 1-59, IPB 1-21, IPB 1-6, IPB 1-62, IPB 1-1, dan IPB 1-2. 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 IP B 1 -1 IP B 1 -2 IP B 1 -3 IP B 1 -4 IP B 1 -5 IP B 1 -6 IP B 1 -7 IP B 1 -12 IP B 1 -17 IP B 1 -21 IP B 1 -34 IP B 1 -36 IP B 1 -37 IP B 1 -40 IP B 1 -46 IP B 1 -51 IP B 1 -52 IP B 1 -53 IP B 1 -55 IP B 1 -56 IP B 1 -59 IP B 1 -62 IP B 1 -71 P S 851 T in ggi B at an g c m Klon Tebu 6 Bulan 9 Bulan 32 Beberapa klon tebu transgenik IPB 1 memiliki nilai tinggi batang lebih tinggi dibandingkan isogenik PS 851 saat umur 6 bulan maupun umur 9 bulan. Hasil analisis statistik keragaan tinggi batang saat umur 6 bulan, nilai F hitung untuk sumber keragaman pemupukan, interaksi, dan ulangan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, sementara nilai F hitung untuk sumber keragaman klon tebu menunjukkan hasil yang berbeda nyata Lampiran 9. Sumber keragaman klon tebu selanjutnya diuji duncan untuk melihat perbedaan nyata dan tidak nyata antar setiap klon tebu, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 7. Uji Duncan untuk Klon Tebu pada Tinggi Batang Umur 6 Bulan Klon Tebu Rataan Tinggi Batang cm Klon Tebu Rataan Tinggi Batang cm IPB 1-40 235 a IPB 1-46 230 abcd IPB 1-5 235 a IPB 1-12 229 abcd IPB 1-37 234 abc IPB 1-7 229 abcd IPB 1-52 234 abc IPB 1-36 229 abcd IPB 1-55 233 abc IPB 1-59 228 abcd IPB 1-17 233 abc IPB 1-21 226 abcd IPB 1-34 233 abc IPB 1-4 226 abcd IPB 1-3 232 abcd IPB 1-1 225 bcd IPB 1-56 232 abcd IPB 1-2 225 bcd IPB 1-51 231 abcd IPB 1-53 225 bcd IPB 1-6 230 abcd IPB 1-62 224 cd IPB 1-71 230 abcd Isogenik PS 851 223 d Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5. Hasil uji duncan pada Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai rataan tinggi batang umur 6 bulan dipengaruhi oleh klon tebu dan 23 klon tebu transgenik IPB 1 nilai rataan tinggi batangnya lebih tinggi dari isogenik PS 851. Ranking nilai rataan tinggi batang tebu umur 6 bulan dibagi ke dalam enam grup. Klon tebu dengan nilai rataan tinggi batang tertinggi terdapat pada klon tebu transgenik IPB 1-40 dan IPB 1-5 dengan nilai 235 cm, sementara isogenik PS 851 yang berfungsi sebagai kontrol memiliki nilai rataan tinggi batang terpendek yaitu 223. Hasil analisis statistik keragaan tinggi batang umur 9 bulan, nilai F hitung pada sumber keragaman pemupukan dan interaksi menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, sementara nilai F hitung pada sumber keragaman ulangan dan klon tebu menunjukkan hasil yang berbeda nyata Lampiran 10. Ulangan dan klon tebu selanjutnya dilakukan uji duncan, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 8. Uji Duncan untuk Ulangan pada Tinggi Batang Umur 9 Bulan Ulangan Rataan Tinggi Batang cm 1 282 a 3 280 a 2 273 b Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5. 33 Rataaan tinggi batang tebu tidak berbeda nyata pada ulangan 1 dan 3, kemudian ulangan 1 dan 3 tersebut berbeda nyata dengan ulangan 2. Nilai rataan tinggi batang tebu umur 9 bulan yang paling tinggi terdapat pada ulangan 1 dengan nilai 282 cm. Tabel 9. Uji Duncan untuk Klon Tebu pada Tinggi Batang Umur 9 Bulan Klon Tebu Rataan Tinggi Batang cm Klon Tebu Rataan Tinggi Batang cm IPB 1-7 287 a IPB 1-53 278 abcd IPB 1-3 285 a IPB 1-59 278 abcd IPB 1-56 284 ab IPB 1-1 278 abcd IPB 1-40 284 ab IPB 1-4 276 abcd IPB 1-17 283 abc IPB 1-5 276 abcd IPB 1-46 282 abc IPB 1-51 276 abcd IPB 1-12 280 abc IPB 1-2 276 abcd Isogenik PS 851 280 abc IPB 1-21 276 abcd IPB 1-34 280 abc IPB 1-6 274 abcd IPB 1-52 280 abc IPB 1-71 273 bcd IPB 1-37 279 abcd IPB 1-55 272 cd IPB 1-36 279 abcd IPB 1-62 268 d Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5. Hasil uji duncan pada Tabel 9 menunjukkan nilai rataan tinggi batang umur 9 bulan dipengaruhi oleh klon tebu. Ranking nilai rataan tinggi batang tebu umur 9 bulan di bagi ke dalam tujuh grup. Klon tebu isogenik PS 851 yang saat umur 6 bulan memiliki nilai rataan tinggi batang terpendek mengalami peningkatan yang sangat signifikan sehingga posisinya naik ke peringkat 8 saat umur 9 bulan. Pada umur 9 bulan ini ada 16 klon tebu transgenik IPB 1 yang nilai rataan tinggi batangnya berada di bawah isogenik PS 851 dan 7 klon transgenik IPB 1 yang nilai rataan tinggi batangnya berada di atas isogenik PS 851. Nilai rataan tinggi batang tertinggi adalah klon tebu transgenik IPB 1-7 dengan nilai 287 cm dan nilai rataan tinggi batang terpendek terdapat pada klon tebu transgenik IPB 1-62 dengan nilai 268 cm.

4.2.3. Pengaruh Pemupukan Terhadap Keragaan Diameter Batang Tebu