42 menunjukkan berbeda nyata. Berikut hasil uji duncan pada ulangan untuk melihat
perbedaan nyata dan tidak nyata pada setiap ulangan: Tabel 13. Uji Duncan untuk Ulangan pada Bobot Tebu
Ulangan Rataan Bobot Tebu kuintalha
1 1221 a
3 1105 b
2 1046 c
Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5.
Ulangan 1, 2, dan 3 menunjukkan hasil yang saling berbeda nyata. Ulangan 1 menghasilkan nilai rataan bobot yang paling besar dengan nilai rataan
bobot 1.221 kuintalha, selanjutnya ulangan 3 dengan bobot 1.105 kuintalha, dan ulangan 2 dengan bobot 1.046 kuintalha.
4.2.5. Pengaruh Pemupukan Terhadap Rendemen Tebu Transgenik IPB 1 dan
Isogenik PS 851
Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Bila dikatakan rendemen tebu 10, artinya bahwa dari
100 kg tebu yang digiling akan diperoleh gula sebanyak 10 kg. Bakat tinggi rendahnya rendemen biasanya linier dengan nilai keragaan batang tebu, seperti
jumlah batang, tinggi batang, dan diameter batang. Nilai rataan rendemen tebu transgenik IPB 1 pada pemupukan b, c, dan d
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rendemen isogenik PS 851, sementara pada pemupukan a nilai rendemen tebu transgenik IPB 1 lebih rendah
dibandingkan dengan nilai rendemen isogenik PS 851 Tabel 14. Pada tebu transgenik IPB 1, pemupukan b memiliki nilai rataan yang paling tinggi
dibandingkan dengan pemupukan a, b, dan c. Jika dilihat nilai penyebarn rendemen pada Gambar 23 menunjukkan
pemupukan a dan pemupukan b memiliki kecenderungan nilai rataan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemupukan c dan pemupukan d. Pada pemupukan a,
meskipun dosis pupuk yang diberikan pada tebu transgenik IPB 1 rendah, namun tetap bisa memberikan nilai rendemen yang tidak jauh berbeda dengan
pemupukan b, c, dan d. Hasil analisis statistik juga menunjukkan bahwa pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai rendemen, karena itu dosis
pemupukan yang sudah efektif mencukupi kebutuhan tebu adalah pemupukan a N 50 dan P 50.
43 Tabel 14. Rendemen Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851
Klon Rendemen
a b
c d
rataan IPB 1-1
8,39 8,37
7,50 8,28
8,14 IPB 1-2
8,42 7,92
8,25 7,67
8,06 IPB 1-3
8,09 8,28
7,89 8,13
8,10 IPB 1-4
8,40 8,20
8,02 7,84
8,11 IPB 1-5
6,66 8,20
7,69 8,03
7,64 IPB 1-6
8,07 7,96
7,99 8,10
8,03 IPB 1-7
8,62 8,49
7,61 8,22
8,24 IPB 1-12
7,58 8,10
7,87 6,85
7,60 IPB 1-17
7,72 8,30
7,81 7,55
7,84 IPB 1-21
8,10 8,48
7,68 8,09
8,09 IPB 1-34
7,63 8,04
7,72 7,70
7,77 IPB 1-36
8,22 8,39
7,36 7,90
7,97 IPB 1-37
7,97 8,15
8,06 8,32
8,13 IPB 1-40
8,20 8,15
7,74 7,80
7,97 IPB 1-46
8,50 8,58
7,87 7,91
8,21 IPB 1-51
8,29 8,03
7,99 7,87
8,05 IPB 1-52
8,10 8,37
7,73 8,31
8,13 IPB 1-53
8,10 8,44
8,04 7,69
8,07 IPB 1-55
8,61 8,01
7,81 8,19
8,16 IPB 1-56
8,07 8,28
7,56 7,73
7,91 IPB 1-59
8,03 8,49
7,92 7,93
8,10 IPB 1-62
7,71 8,12
7,53 7,44
7,70 IPB 1-71
8,16 8,22
7,85 7,84
8,02 PS 851
8,24 8,08
7,29 7,72
7,83 rataan transgenik IPB 1
8,07 8,24
7,80 7,89
Keterangan: a = pemupukan N 50 dan P 50
b = pemupukan N 100 dan P 50 c = pemupukan N 50 dan P 100
d = pemupukan N 100 dan P 100 nilai klon tebu merupakan rataan dari nilai ulangan 1, 2, dan 3.
Gambar 23. Grafik Rendemen Tebu Transgenik IPB 1 dan Isogenik PS 851 Hasil analisis statistik untuk rendemen menunjukkan nilai F hitung untuk
sumber keragaman pemupukan dan interaksi menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, sementara nilai F hitung untuk sumber keragaman ulangan dan
klon tebu menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Selanjutnya sumber keragaman ulangan dan klon tebu dilakukan uji duncan, hasilnya dapat dilihat sebagai
berikut:
6,00 6,50
7,00 7,50
8,00 8,50
9,00 9,50
10,00
P S
I P
B 1-
1 P
S I
P B
1- 2
P S
I P
B 1-
3 P
S I
P B
1- 4
P S
I P
B 1-
5 P
S I
P B
1- 6
P S
I P
B 1-
7 P
S I
P B
1- 1
2 P
S I
P B
1- 1
7 P
S I
P B
1- 2
1 P
S I
P B
1- 3
4 P
S I
P B
1- 3
6 P
S I
P B
1- 3
7 P
S I
P B
1- 4
P S
I P
B 1-
4 6
P S
I P
B 1-
5 1
P S
I P
B 1-
5 2
P S
I P
B 1-
5 3
P S
I P
B 1-
5 5
P S
I P
B 1-
5 6
P S
I P
B 1-
5 9
P S
I P
B 1-
6 2
P S
I P
B 1-
7 1
Is oge
n ik
P S
851
Re n
d e
m e
n
Klon Tebu
Perlakuan a N 50 dan P 50 Perlakuan b N 100 dan P 50
Perlakuan c N 50 dan P 100 Perlakuan d N 100 dan P 100
44 Tabel 15. Uji Duncan untuk Ulangan pada Rendemen
Ulangan Rataan Rendemen
1 8,21 a
2 8,18 a
3 7,58 b
Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5.
Rataan rendemen tertinggi ada pada ulangan 1. Hal itu berkaitan dengan hasil analisis statistik sebelumnya. Keragaan jumlah batang umur 6 dan 9 bulan,
tinggi batang umur 9 bulan, dan bobot tebu menunjukkan bahwa ulangan 1 memiliki rataan tertinggi sehingga diikuti oleh nilai rendemen yang tinggi. Nilai
rataan rendemen pada ulangan 1 yang bernilai 8,21 tidak berbeda nyata dengan ulangan 2 yang bernilai 8,18. Kemudian rendemen ulangan 1 dan 2 berbeda
nyata dengan ulangan 3 yang memiliki nilai 7,58. Hasil uji duncan menunjukkan klon tebu berpengaruh terhadap nilai
rendemen yang didapatkan. Nilai rataan rendemen tertinggi ada pada klon tebu transgenik IPB 1-7 dengan nilai 8,23 dan nilai rataan rendemen paling rendah
terdapat pada klon IPB 1-12 dengan nilai 7,60. Ada 19 klon tebu transgenik IPB 1 yang memiliki rataan nilai rendemen di atas isogenik PS 851 dan 4 klon
transgenik IPB 1 sisanya berada di bawah rataan nilai isogenik PS 851. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar klon tebu transgenik IPB 1 memiliki
keunggulan dalam menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan PS 851.
Tabel 16. Uji Duncan Klon Tebu pada Rendemen
Klon Tebu Rataan Rendemen
Klon Tebu Rataan Rendemen
IPB 1-7 8,23 a
IPB 1-51 8,04 abcd
IPB 1-46 8,21 a
IPB 1-6 8,02 abcd
IPB 1-55 8,15 ab
IPB 1-71 8,01 abcd
IPB 1-1 8,13 ab
IPB 1-40 7,97 abcd
IPB 1-52 8,12 ab
IPB 1-36 7,96 abcd
IPB 1-37 8,12 ab
IPB 1-56 7,90 abcd
IPB 1-4 8,11 ab
IPB 1-17 7,84 abcd
IPB 1-3 8,09 abc
Isogenik PS 851 7,83 abcd
IPB 1-59 8,09 abc
IPB 1-34 7,77 abcd
IPB 1-21 8,08 abc
IPB 1-62 7,70 bcd
IPB 1-53 8,07 abc
IPB 1-5 7,64 cd
IPB 1-2 8,06 abcd
IPB 1-12 7,60 d
Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji α 5.
4.2.6. Pengaruh Pemupukan Terhadap Hablur Tebu Transgenik IPB 1 dan