Curah Hujan Sinar Matahari

6 Nitrogen berfungsi mempercepat pertumbuhan tanaman, menjadikan daun tanaman menjadi lebih hijau dan segar serta banyak mengandung butir-butir hijau daun yang penting dalam proses fotosintesis. Hampir pada semua jenis tanaman, nitrogen merupakan pengatur terhadap penggunaan kalium, fosfat, dan bahan penyusun lainnya. Tanaman yang kekurangan nitrogen akan tumbuh kerdil, daun hijau kekuning-kuningan dan mudah rontok Soepardi, 1983. Menurut Ma’shum 2003, kekurangan nitrogen pada jaringan tanaman pada mulanya akan mengakibatkan terjadi klorosis pada daun dan pada tingkat selanjutnya mengakibatkan daun tanaman mudah gugur, pertumbuhan vegetatif terhambat serta pada akhirnya produksi tanaman menurun drastis, tetapi jika kelebihan nitrogen maka tanaman akan rebah dan akan mudah terserang penyakit. N merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tanaman tebu. Kelebihan dan kekurangan pupuk N menyebabkan gangguan pada pertumbuhan, produktivitas dan kualitas tebu. N diserap pada awal penanaman tebu terutama pada umur 1 bulan dan serapannya bertambah pada umur 3-4 bulan, kemudian menurun setelah umur 8 bulan. Efisiensi penyerapan N ditentukan juga oleh jumah frekuensi, cara, dan waktu aplikasi pemupukan Hardjowigeno, 1987.

2.5. Agroklimat Tebu

Daerah penyebaran tebu berada diantara 35 o LS dan 39 o LU. Tebu dapat hidup pada daerah pantai sampai dataran tinggi 1.400 mdpl. Hanya saja pertumbuhannya menjadi lambat mulai ketinggian 1.200 mdpl. Menurut Indriani dan Sumiarsih 1992, dalam bukunya Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan Tegalan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan tanaman tebu, diantaranya:

2.5.1. Curah Hujan

Iklim yang sesuai agar pertumbuhan tebu maksimal, salah satunya adalah penyebaran curah hujan bulanan, penyebaran curah hujan tahunan, jumlah bulan basah, dan jumlah bulan kering untuk wilayah yang akan ditanami menurut klasifikasi Oldman. Curah hujan tahunan antara 1.500-3.000 mm dibutuhkan 7 untuk pengembangan tebu di daerah dataran rendah. Selain itu, penyebaran hujannya harus sesuai dengan pertumbuhan dan kematangan tebu. Tebu membutuhkan banyak air pada masa vegetatif dan saat memasuki berakhirnya fase tersebut dibutuhkan lingkungan yang kering agar proses pemasakan berjalan dengan baik. Berdasarkan kebutuhan air pada setiap fase pertumbuhannya, curah hujan bulanan yang ideal di wilayah pertanaman tebu adalah 200 mmbulan pada 5-6 bulan berturut-turut, 125 mmbulan pada 2 bulan transisi, dan kurang dari 75 mmbulan pada 4-5 bulan berturut-turut.

2.5.2. Sinar Matahari

Radiasi sinar matahari sangat besar peranannya untuk pertumbuhan tebu, terutama untuk fotosintesis yang selanjutnya akan mengatur pertunasan dan pemanjangan batang. Proses fotosintesis yang terhambat saat cuaca berawan akan menghambat pembentukan gula dan anakan, sedangkan jika cuaca seperti itu terjadi pada malam hari saat suhu akan naik maka proses pernafasan meningkat, akibatnya akan mengurangi akumulasi gula pada batang tebu. Proses klentek pembersihan daun kering dilakukan untuk pemeliharaan tebu. Pekerjaan pengklentekan ke-1 diikuti dengan menggulud dan pembersihan rumput-rumputan sehingga kebun tampak bersih. Pengklentekan ke-2 dilakukan ketika tebu berumur 6-7 bulan, daun-daun yang dilepaskan adalah daun dari ±7-9 ruas diatas guludan sampai pada batas daun-daun yang hijau. Setelah batangrumpun diklentek, sinar matahari dapat masuk ke sela-sela rumpun. Ini berarti mempercepat proses pengolahan glukosa-sakarosa di dalam batang tebu sehingga bisa meningkatkan rendeman tebuproduksi kristal Sutardjo, 1994.

2.5.3. Angin