ini menjadikan Kabupaten Bogor cepat berkembang dengan tumbuhnya perbagai industri manufaktur, agroindustri dan agrobisnis.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW dan Program Pembangunan Daerah Propeda Kabupaten Bogor, wilayah Kabupaten Bogor
dikelompokkan ke dalam 3 Wilayah Pembangunan, yaitu : 1
Strategi percepatan di wilayah Bogor Barat, yang mencakup 13 Kecamatan, yaitu Kecamatan Nanggung, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan,
Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya, Rumpin, Cigudeg, Sukajaya, Jasinga, Tenjo dan Parungpanjang, dengan total wilayah seluas 128.750 Ha;
2 Strategi pengendalian di wilayah Bogor Tengah, yang mencakup 20
Kecamatan, yaitu Kecamatan Dramaga, Ciomas, Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Caringin, Ciawi, Cisarua, Megamendung, Sukaraja, Babakan
Madang, Citeureup, Cibinong, Bojonggede, Tajurhalang, Kemang, Rancabungur, Parung, Ciseeng dan Kecamatan Gunung Sindur, dengan total
wilayah seluas 87.552 Ha; 3
Strategi pemantapan di wilayah Bogor Timur, yang mencakup 7 Kecamatan, yaitu Kecamatan Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari, Jonggol, Cileungsi,
Klapanunggal dan Kecamatan Gunung Putri, dengan total wilayah seluas 100.800 Ha.
4.2. Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Bogor berdasarkan hasil Sensus Daerah tahun 2006 adalah sebanyak 4.215.585 jiwa, lebih tinggi dibandingkan dengan
jumlah penduduk pada tahun 2005 yang berjumlah sebanyak 4.100.934 jiwa berarti telah terjadi penambahan jumlah penduduk sebanyak 114.651 jiwa atau
laju pertumbuhan penduduk pada periode tahun 2005-2006 sekitar 2,79 persen. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu adanya pertumbuhan alami dan migrasi
masuk ke wilayah Kabupaten Bogor. Faktor yang menentukan pertumbuhan alami, diantaranya adalah masih
tingginya tingkat fertilitas total pada kelompok perempuan usia produktif sehingga peluang untuk melahirkan generasi baru juga meningkat, sedangkan
migrasi masuk ditentukan oleh tingginya minat penduduk usia produktif yang berasal dari luar Kabupaten Bogor untuk memasuki pasar kerja di wilayah
Kabupaten Bogor dan selanjutnya menetap di wilayah Kabupaten Bogor, terutama pada lokasi sekitar pabrik dan komplek perumahan baru yang tersebar di wilayah
Kabupaten Bogor. Kondisi demografi Kabupaten Bogor tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Realisasi Indikator Demografi Kabupaten Bogor Tahun 2004-2006
No Indikator Realisasi Kinerja
2004 2005 2006 1
Jumlah penduduk jiwa 3.945.411
4.100.934 4.215.585
2 Laju pertumbuhan penduduk
4,05 3,94
2,79 3
Jumlah pengangguran terbuka org 194.902
204.858 193.244
4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
51,68 50,66
50,41 Sumber : Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2007
Laporan Sensus Daerah 2006
Terkait dengan kondisi penduduk dapat dilihat tingkat kesejahteraan penduduk. Kondisi taraf kesejahteraan rakyat Kabupaten Bogor yang diukur
berdasarkan indikator Indeks Pembangunan Manusia IPM maka kondisinya yaitu semula angka IPM pada tahun 2004 adalah 68,10 poin, kemudian naik
menjadi 68,99 poin pada tahun 2005 dan terakhir pada tahun 2006, angka IPM-
nya telah mencapai 69,45 poin. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan angka IPM selama tiga tahun terakhir adalah 1,35 poin atau rata-rata 0,45 poin per tahun dan
berdasarkan klasifikasi dari UNDP, maka kenaikan angka IPM yang berada di bawah 1,5 poin per tahun, termasuk dalam kategori tingkat pertumbuhan yang
lamban. Berdasarkan komponen pembentuk IPM, maka tingkat pencapaiannya
menunjukkan kecenderungan meningkat pada setiap tahun, meskipun kenaikannya relatif kecil. Bilamana realisasi kinerja menurut komponen IPM di
atas dibandingkan dengan target Renstra untuk tahun 2006, maka tingkat
pencapaiannya belum memenuhi target. Rinciannya disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Realisasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bogor Tahun 2004-2006
No Indikator Realisasi Kinerja
2004 2005 2006
1 Indeks Pembangunan Manusia Komposit 68,10
68,99 69,45
a. Indeks Pendidikan
76,06 77,47
78,19 b. Indeks
Kesehatan 69,90
70,17 70,33
c. Indeks Daya Beli
58,34 59,33
59,82 Komponen IPM terdiri dari;
a. Angka Harapan Hidup AHH tahun
66,94 67,10
67,20 b.
Angka Melek Huruf AMH 93,22
93,91 94,28
c. Rata-rata Lama Sekolah RLS tahun
6,26 6,69
6,90 d.
Kemampuan Daya Beli Masyarakat 552,45
556,75 558,87
Konsumsi riil per kapita Rpkapbln 2
Jumlah Penduduk Miskin jiwa 1.001.805 1.084.718
1.157.391
Sumber :
Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2007
4.3. Kondisi Ekonomi