Kondisi Ekonomi Strategi Peningkatan Penerimaan Retribusi Tempat Khusus Parkir (TKP) Kabupaten Bogor

nya telah mencapai 69,45 poin. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan angka IPM selama tiga tahun terakhir adalah 1,35 poin atau rata-rata 0,45 poin per tahun dan berdasarkan klasifikasi dari UNDP, maka kenaikan angka IPM yang berada di bawah 1,5 poin per tahun, termasuk dalam kategori tingkat pertumbuhan yang lamban. Berdasarkan komponen pembentuk IPM, maka tingkat pencapaiannya menunjukkan kecenderungan meningkat pada setiap tahun, meskipun kenaikannya relatif kecil. Bilamana realisasi kinerja menurut komponen IPM di atas dibandingkan dengan target Renstra untuk tahun 2006, maka tingkat pencapaiannya belum memenuhi target. Rinciannya disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Realisasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bogor Tahun 2004-2006 No Indikator Realisasi Kinerja 2004 2005 2006 1 Indeks Pembangunan Manusia Komposit 68,10 68,99 69,45 a. Indeks Pendidikan 76,06 77,47 78,19 b. Indeks Kesehatan 69,90 70,17 70,33 c. Indeks Daya Beli 58,34 59,33 59,82 Komponen IPM terdiri dari; a. Angka Harapan Hidup AHH tahun 66,94 67,10 67,20 b. Angka Melek Huruf AMH 93,22 93,91 94,28 c. Rata-rata Lama Sekolah RLS tahun 6,26 6,69 6,90 d. Kemampuan Daya Beli Masyarakat 552,45 556,75 558,87 Konsumsi riil per kapita Rpkapbln 2 Jumlah Penduduk Miskin jiwa 1.001.805 1.084.718 1.157.391 Sumber : Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2007

4.3. Kondisi Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor dapat dlihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Bogor berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Bogor, diketahui bahwa PDRB Kabupaten Bogor berdasarkan harga berlaku, yaitu sebesar Rp 35,89 triliun pada tahun 2005, kemudian naik menjadi Rp 40,63 triliun pada tahun 2006. Demikian juga dengan nilai PDRB berdasarkan harga konstan, yaitu sebesar Rp 23,55 triliun pada tahun 2005, naik menjadi Rp 24,95 triliun pada tahun 2006. Berkenaan dengan nilai PDRB di atas, maka dapat dihitung pula tingkat pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Bogor menurut nilai PDRB dibagi dengan jumlah penduduk PDRB per kapita, maka pendapatan perkapita menurut PDRB harga berlaku, yaitu sebesar Rp 9.346.245kapitatahun, sedangkan menurut PDRB harga konstan, yaitu sebesar Rp 5.739.312kapitatahun. Jika dilihat dari struktur ekonomi Kabupaten Bogor, maka kelompok sektor sekunder industri manufaktur, listrik, gas air serta bangunan memberikan kontribusi terbesar setiap tahun, yaitu 67,87 persen, kemudian sektor tersier perdagangan, hotel restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan, jasa-jasa lainnya memberikan kontribusi terbesar kedua, yaitu 25,91 persen dan kontribusi terkecil adalah dari sektor primer pertanian dan pertambangan, yaitu hanya 6,22 persen dari total PDRB Kabupaten Bogor dan kontribusi dari sektor primer ini semakin menurun dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor umumnya diukur melalui indikator pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan, karena dengan dasar perhitungan ini, maka akan diketahui perkembangan ekonomi secara riil, tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga. Selama lima tahun terakhir, Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE Kabupaten Bogor menunjukkan peningkatan pada setiap tahun, yaitu semula LPE adalah 4,48 persen pada tahun 2002, kemudian secara berurutan meningkat menjadi 4,81 persen di tahun 2003, dan 5,56 persen pada tahun 2004 serta 5,85 persen pada tahun 2005 dan terakhir mencapai 5,91 persen pada tahun 2006. Kondisi ini mengungkapkan bahwa telah terjadi perkembangan ekonomi yang menggembirakan selama lima tahun terakhir di wilayah Kabupaten Bogor, meskipun kontribusi terbesarnya berasal dari sektor sekunder. Gambaran secara rinci untuk komponen PDRB beserta komponen lainnya disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Realisasi Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2004-2006 No Indikator Realisasi Kinerja 2004 2005 2006 1 Nilai PDRB Rp Juta a Berdasarkan Harga Berlaku 28.832.435,46 35.893.216,72 40.631.981,54 Primer 2.150.899,69 2.358.184,34 2.527.309,25 7,46 6,57 6,22 Sekunder 19.536.858,27 24.317.654,33 27.576.925,87 67,76 67,75 67,87 Tersier 7.144.677,51 9.217.378,05 10.527.746,42 24,78 25,68 25,91 b Berdasarkan Harga Konstan 22.256.364,04 23.558.830,60 24.951.156,00 Primer 1.658.099,12 1.665.609,32 1.676.717,68 7,45 7,07 6,72 Sekunder 14.929.569,00 15.805.619,45 16.744.720,79 67,08 67,09 67,11 Tersier 5.668.695,92 6.087.601,83 6.529.717,53 25,47 25,845 26,17 2 Pendapatan perkapita PDRB perkapita a Harga Berlaku Rp 7.126.344,75 8.559.766,89 9.346.245,89 b Harga Konstan Rp 5.500.975.57 5.618.278,77 5.739.312,49 3 Laju Pertumbuhan ekonomi 5.56 5,85 5,91 Sumber : Buku PDRB, kerjasama antara Bappeda dan BPS Kabupaten Bogor, 2006 dalam Bappeda Kabupaten Bogor 2007

4.4. Kondisi Transportasi Kabupaten Bogor