Perumusan Masalah Strategi Peningkatan Penerimaan Retribusi Tempat Khusus Parkir (TKP) Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor, pemerintah harus memperhatikan berbagai faktor internal maupun eksternal dalam pelaksaananya sehingga retribusi tersebut tidak menimbulkan beban tambahan extra burden yang berlebihan, sehingga akan merugikan masyarakat secara menyeluruh dead-weight loss serta mampu meningkatkan kontribusi retribusi parkir terhadap PAD Kabupaten Bogor. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kajian mengenai bagaimana strategi optimalisasi retribusi parkir Kabupaten Bogor.

1.2 Perumusan Masalah

Retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam upaya penggalian sumber-sumber retribusi daerah Pemerintah Daerah, seringkali dihadapkan pada berbagai permasalahan. Retribusi parkir Tempat Khusus Parkir TKP sebagai salah satu sumber retribusi daerah di Kabupaten Bogor memiliki permasalahan diantaranya dalam hal masih rendahnya kontribusi retribusi parkir TKP terhadap retribusi daerah, lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Kontribusi Retribusi Parkir TKP terhadap Retribusi Daerah Tahun 2003-2007 Tahun Anggaran Retribusi Daerah Retribusi parkir TKP Kontibusi Retribusi Parkir Terhadap Retribusi daerah 2003 73.589.102.696 107.541.784 0,146 2004 56.922.287.683 120.034.675 0,211 2005 73.589.102.696 132.635.000 0,180 2006 80.870.055.890 144.275.000 0,178 2007 94.078.620.000 123.611.350 0,131 Sumber : Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2007 Berdasarkan Tabel 4, terlihat bahwa kontribusi retribusi parkir TKP terhadap retribusi daerah cenderung berfluktuatif. Rata-rata kontribusi retribusi parkir TKP terhadap retribusi daerah dalam lima tahun terakhir adalah sebesar 0,169 persen. Kontribusi retribusi parkir TKP yang relatif kecil terhadap retribusi daerah dengan kondisi kondisi retribusi daerah yang terus mengalami peningkatan mengindikasikan adanya komponen-komponen retribusi daerah yang pertumbuhannnya lebih cepat dari pada pertumbuhan retribusi parkir TKP. Hal ini disebabkan belum adanya keterpaduan dalam pengelolaan perparkiran di wilayah Kabupaten Bogor. Kondisi geografis Kabupaten Bogor yang bukan perkotaan menyebabkan Kabupaten Bogor lebih potensial untuk mengembangkan parkir TKP daripada parkir TJU di wilayah Kabupaten Bogor. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa sejak pertengahan tahun 2007, Kabupaten Bogor mulai melakukan perubahan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan perparkiran, yaitu dengan melibatkan pihak swasta dalam penyelenggaraan parkir Tempat Khusus Parkir TKP, yaitu pada titik parkir RSUD Ciawi wilayah Tengah Kabupaten Bogor. Suatu perparkiran yang dikelolah oleh pihak swasta cenderung bersifat komersial, sehingga tarif yang dikenakan cenderung tinggi dan hal ini akan merugikan pengguna jasa parkir. Selain itu pada perparkiran yang dikelolah oleh pihak swasta umumnya lebih efisien dari sisi tenaga kerja, sehingga menimbulkan peningkatan jumlah pengangguran di masyarakat. Di sisi lain pengelolaan oleh pihak swasta yaitu dengan pengelolaan parkir oleh pihak swasta mampu meningkatkan pencapaian retribusi parkir, sehingga menguntungkan bagi Pemerintah Daerah, sebagaiman yang telah diuraikan pada Tabel 5, yaitu mengenai pencapaian RSUD Ciawi setelah pengelolaannya atas kerjasama pemerintah dengan pihak swasta. Untuk memberikan gambaran mengenai penyelenggaraaan pengelolaan parkir TKP Kabupaten Bogor baik dalam bentuk swakelola maupun swasta, maka hal yang menjadi fokus awal kajian adalah bagaimana pola penyelenggaran dan pengelolaan Tempat Khusus Parkir TKP dengan swakelola dan swasta di Kabupaten Bogor ? Sejak pertengahan tahun 2007, titik parkir RSUD Ciawi wilayah Tengah Kabupaten Bogor pengelolaannya ditangani oleh pihak swasta yaitu oleh PT. Reims Nusantara. Sejak itu penerimaan retribusi TKP RSUD Ciawi mengalami peningkatan yang cukup besar, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-Rata Penerimaan dan Laju Pertumbuhan Retribusi Parkir RSUD Ciawi Tahun 2005-2007 Tahun Rata-Rata Penerimaan Retribusi Rp Laju pertumbuhan Retribusi Parkir 2005 700.000 - 2006 750.000 7,14 2007 Semester I 1.300.000 73,33 2007 Semester II 4.000.000 207,69 Sumber : UPTD Wilayah Tengah Kabupaten Bogor Tahun 2007 Pada Tabel 5 terlihat bahwa besarnya penerimaan RSUD Ciawi pada saat dikelolah oleh pemerintah sendiri atau swakelola dan pada saat dikelolah atas dasar kerjasama pemerintah dengan pihak swasta yaitu sejak 2007 semester II. Penerimaan retribusi parkir RSUD Ciawi mengalami peningkatan laju peneriman retribusi yang sangat signifikan yaitu sebesar 207,69 persen dari periode sebelumnya. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa penyelenggaraan dan pengelolaan parkir dengan melibatkan pihak swasta memiliki potensi yang cukup besar dalam meningkatkan penerimaan dari sisi retribusi parkir. Berdasarkan fenomena tersebut hal yang menjadi fokus kajian ini selanjutnya adalah bagaimana kinerja dan potensi retribusi Tempat Khusus Parkir TKP, terkait dengan adanya bentuk pengelolaan parkir oleh swakelola dan swasta di Kabupaten Bogor? Besarnya potensi retribusi parkir yang ada menjadi dasar semakin diperlukanya pengelolaan parkir yang baik di Kabupaten Bogor. Dalam upaya peningkatan share retribusi parkir terhadap PAD Kabupaten Bogor, dibutuhkan adanya upaya peningkatan manajemen pengelolaan yang tepat. Upaya peningkatan manajemen pegelolaan perparkiran dipandang sebagai suatu tindakan yang secara agregat mampu menggali potensi retribusi daerah. Manajemen pengelolaan perparkiran harus dilakukan secara tepat, agar penerimaan pemerintah dari retribusi tersebut tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat dan juga pihak-pihak lain yang terkait. Pada bentuk pengelolaan retribusi parkir TKP oleh swakelola cenderung bersifat not profit oriented seperti pada bentuk pengelolaan parkir TKP oleh swasta, Meskipun demikian, dalam peningkatan PAD dibutuhkan adanya upaya peningkatan penerimaan retribusi dari kedua bentuk pengelolaan parkir TKP tersebut berdasarkan potensi yang ada. Maka dalam kajian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai bagaimana strategi peningkatan penerimaan retribusi Tempat Khusus Parkir TKP, yang tepat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, terkait dengan adanya bentuk pengelolaan parkir oleh Pemerintah swakelola dan swasta di Kabupaten Bogor?

1.3. Tujuan Kajian