Prosedur Penelitian BAHAN DAN METODE
nyala api mengenai sebagian besar bagian bawah wajan. Adonan ditunggu sampai sebagian besar air menguap yang ditandai dengan terjadinya
gelembung dan bunyi air, setelah gelembung air tidak terjadi lagi maka dilakukan pengukuran suhu dengan termometer. Jika suhu telah mencapai
180
o
C, nyala api dikurangi sampai nyala hanya mengenai sebagian kecil bagian bawah wajan. Suhu ditunggu 30-50 detik, jika suhu sudah stabil atau
berada pada kisaran suhu 160-180
o
C maka proses penggorengan dimulai. Prosesdur ini diikuti pada setiap melakukan penggorengan.
g. Tumpi yang dihasilkan dianalisis sifat sensorinya untuk mendapatkan produk terbaik.
Diagram alir penelitian pendahuluan tahap I disajikan pada Gambar 3. 2 Tahap II, membuat tumpi dengan metode pemasakan ikan dan tingkat umur
kelapa terbaik dari hasil penelitian pendahuluan tahap I. Tujuan penelitian tahap II adalah menentukan perlakuan terbaik terhadap kelapa parut dan lama
penggorengan untuk menghasilkan produk tumpi dengan nilai sensori yang diterima oleh panelis.
Prosedur pelaksanaan penelitian pendahuluan tahap II adalah: a. Preparasi ikan tuna. Penyiangan dilakukan dengan mencuci ikan untuk
membersihkan benda asing dan kontaminan lainnya, dibuang kepala dan isi perutnya. Pemasakan daging ikan dilakukan berdasarkan cara terbaik pada
penelitian pendahuluan tahap I. Ikan yang telah masak dibuang bagian kulit yang gosong dan daging merahnya dengan tujuan mengurangi pengaruh
terhadap kenampakan produk dan mencegah kerusakan akibat oksidasi daging merah. Daging ikan dicincang dengan food processor sampai diperoleh daging
tuna halus. b. Preparasi kelapa. Daging kelapa yang digunakan adalah daging kelapa dengan
tingkat umur terbaik berdasarkan penelitian pendahuluan tahap I. Testa kelapa dibuang agar tidak mempengaruhi warna produk, kemudian diparut. Kelapa
parut dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu diperas satu kali tanpa penambahan air, tidak diperas, dan disangrai untuk mengurangi kandungan air
dan minyaknya. Ketiga kelompok perlakuan kelapa parut tersebut diproses dengan food processor sampai diperoleh kelapa parut yang agak halus.
c. Preparasi tapioka. Tapioka disiapkan dengan menimbang sebanyak 5 dari total adonan.
d. Preparasi bumbu. Preparasi bumbu-bumbu dilakukan pada masing-masing bahan, yaitu:
1 Lengkuas dan serei, dibersihkan, kecilkan ukurannya, dihaluskan dengan blender.
2 Bawang merah dan cabai rawit, dibersihkan, dihaluskan dengan blender sampai diperoleh bubur bawang merah dan cabai rawit.
3 Jeruk nipis, dibuang kulitnya, diperas untuk mendapatkan air jeruk nipis. 4 Merica halus dan garam halus disiapkan sesuai kebutuhan.
e. Bahan utama dan bahan pengikat yang telah disiapkan dicampur jadi satu dalam adonan dengan formulasi berdasarkan referensi lapangan, yaitu 30
ikan tuna, 45 kelapa parut, 10 tapioka, dan 15 bumbu, selanjutnya dihomogenkan dengan food processor.
h. Adonan yang telah homogen dicetak dengan bentuk segi tiga sama sisi, kemudian digoreng dengan metode deep fat frying pada suhu 160-180
o
C sampai diperoleh produk tumpi dengan 3 tiga tingkat kematangan, yaitu
setengah masak precooked, masak, dan lewat masak overcooked. i. Tumpi yang dihasilkan dianalisis sifat sensorinya untuk mendapatkan produk
terbaik. Diagram alir penelitian pendahuluan tahap II disajikan pada Gambar 4.
3.3.2. Penelitian lanjutan Penelitian lanjutan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
1 Tahap I adalah membuat produk tumpi dengan mereformulasi komposisi bahan-bahan penyusun. Metode pemasakan ikan, tingkat umur kelapa, dan
perlakuan kelapa parut yang digunakan serta lama penggorengan yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik pada penelitian pendahuluan
tahap II akan digunakan pada penelitian lanjutan. Tujuan reformulasi ini adalah menghasilkan produk tumpi dengan mutu sensori dan kimia yang lebih
baik.
Prosedur pelaksanaan penelitian lanjutan tahap I adalah: a. Preparasi ikan tuna dan kelapa dilakukan seperti pada penelitian pendahuluan
tahap II. b. Preparasi tapioka. Tapioka disiapkan dengan menimbang sebanyak 5 dari
total adonan. c. Preparasi bumbu dilakukan seperti pada penelitian pendahuluan tahap II.
d. Bahan utama, bahan pengikat, dan bumbu yang telah disiapkan, dicampur jadi satu dalam adonan dengan 5 formulasi. Satu 1 formulasi dibuat berdasarkan
referensi lapangan dan berfungsi kontrol. Formulasi bahan penyusun tumpi ikan tuna disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Reformulasi bahan-bahan penyusun tumpi ikan tuna dan formulasi berdasarkan referensi lapangan
Formulasi Bahan-bahan penyusun
Ikan Tuna Kelapa
Tapioka Bumbu
A 50
30 5
15 B
55 25
5 15
C 60
20 5
15 D
65 15
5 15
E 70
10 5
15 F kontrol
30 45
10 15
e. Adonan dihomogenkan dengan food processor, selanjutnya dicetak dengan bentuk segi tiga sama sisi menggunakan cetakan plastik.
f. Adonan yang sudah dicetak digoreng dengan metode deep fat frying pada suhu 160-180
o
C. Lama waktu penggorengan dilakukan berdasarkan waktu terbaik pada penelitian pendahuluan tahap II.
g. Tumpi yang dihasilkan dianalisis sifat sensorinya untuk mendapatkan produk terbaik. Produk terbaik yang dihasilkan dianalisis karakteristik kimianya.
2 Tahap II adalah menghitung angka kecukupan gizi tumpi terbaik yang dihasilkan dari penelitian lanjutan tahap I.
3 Tahap III adalah produk tumpi terbaik yang dihasilkan dari reformulasi, dikemas dengan kemasan mika transparan, kemudian disimpan pada suhu
ruang. Analisis mikrobiologi, sensori, dan kimia dilakukan pada umur simpan 2, 3, dan 4 hari. Analisis proksimat dilakukan pada hari terakhir produk
tersebut dinyatakan masih layak konsumsi berdasarkan uji mikrobiologi.
Keterangan : I1K1 = ikan panggang + kelapa muda
I1K2 = ikan panggang + kelapa setengah tua I1K3 = ikan panggang + kelapa tua
I2K1 = ikan asap + kelapa muda I2K2 = ikan asap + kelapa setengah tua
I2K3 = ikan asap + kelapa tua
Tapioka Pengecilan ukuran
pemarutan Peras 1 kali
Kelapa halus 1. Kelapa muda K
1
2. Kelapa setengah tua K
2
3. Kelapa tua K
3
Penghalusan
Pencampuran bahan berdasarkan referensi lapangan: 30 ikan:45 kelapa:10 tapioka:15 bumbu
Penghomogenan dengan food processor
Penggorengan pada suhu 160-180
o
C
Tumpi: I
1
K
1
, I
1
K
2
, I
1
K
3,
I
2
K
1
, I
2
K
2
, I
2
K
3
Pencetakan bentuk segi tiga sama sisi Pemanggangan
I
1
Pembuangan kulit hangus dan daging merah
Penghalusan dengan food processor Ikan
Daging ikan halus Penyiangan
Pengasapan I
2
Pembuangan testa pencucian
Gambar 3 Diagram alir penelitian pendahuluan tahap I.
Uji sensori
Proksimat histamin
Gambar 4 Diagram alir penelitian pendahuluan tahap II. Tapioka
Kelapa halus
Pencampuran bahan berdasarkan referensi lapangan: 30 ikan: 45 kelapa:10 tapioka:15 bumbu
Penghomogenan dengan food processor
Penggorengan pada suhu 160-180
o
C, selama t1, t2, dan t3
Tumpi: K
1
t
1
, K
1
t
2
, K
1
t
3
, K
2
t
1
, K
2
t
2
, K
2
t
3
, K
3
t
1
, K
3
t
2
, K
3
t
3
Pencetakan bentuk segi tiga sama sisi Daging ikan halus
Uji sensori
Keterangan : K1t1 = tumpi setengah matang precooked dari kelapa parut diperas 1x
K1t2 = tumpi matang cooked dari kelapa parut diperas 1x K1t3 = tumpi lewat matangovercooked dari kelapa parut diperas 1x
K2t1 = tumpi setengah matang precooked dari kelapa parut tanpa diperas K2t2 = tumpi matang cooked dari kelapa parut tanpa diperas
K2t3 = tumpi lewat matangovercooked dari kelapa parut tanpa diperas K3t1 = tumpi setengah matang precooked dari kelapa sangrai
K3t2 = tumpi matang cooked dari kelapa sangrai K3t3 = tumpi lewat matang overcooked dari kelapa sangrai
Pengecilan ukuranpemarutan Perlakuan:
1 Peras 1 kali K1 2 Tidak diperas K2
3 Disangrai K3 Tingkat umur kelapa terpilih
Penghalusan Pembuangan testa
pencucian Metode pemasakan terpilih
Pembuangan kulit hangus dan daging merah
Penghalusan dengan food processor
Ikan
Penyiangan
Gambar 5 Diagram alir penelitian tahap lanjutan.
Keterangan : dilakukan terhadap produk pada hari terakhir produk tersebut masih layak
konsumsi berdasarkan uji mikrobiologi. A = tumpi terbuat dari 50 ikan + 30 kelapa + 5 tapioka + 15 bumbu
B = tumpi terbuat dari 55 ikan + 25 kelapa + 5 tapioka + 15 bumbu C = tumpi terbuat dari 60 ikan + 20 kelapa + 5 tapioka + 15 bumbu
D = tumpi terbuat dari 65 ikan + 15 kelapa + 5 tapioka + 15 bumbu E = tumpi terbuat dari 70 ikan + 10 kelapa + 5 tapioka + 15 bumbu
F = tumpi terbuat dari 30 ikan + 45 kelapa + 10 tapioka + 15 bumbu menurut referensi lapangan berfungsi sebagai kontrol
Uji sensori
Analisis Mutu : Sensori, mikrobiologi TPC dan kapang, kimia
histamin, bilangan peroksida dan proksimat Reformulasi bahan penyusun ikan
terbaik:Kelapa terbaik:tapioka:bumbu A = 50 I + 30 K + 5 T + 15 B
B = 55 I + 25 K + 5 T + 15 B C = 60 I + 20 K + 5 T + 15 B
D = 65 I + 15 K + 5 T + 15 B
E = 70 I + 10 K +5 T + 15 B F = 30 I + 45 K + 10 T + 15 B kontrol
Bahan dan perlakuan terbaik dari penelitian pendahuluan tahap II
Penyimpanan suhu ruang Perhitungan
Persen AKG Tumpi terbaik hasil
reformulasi
Pengemasan Analisis
Proksimat