74 saham. Selain itu hal ini sesuai dengan hipotesis pasar efisien bentuk semi-
kuat yaitu analisis dengan menggunakan faktor fundamental bahwa EPS mempengaruhi harga saham.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sasono 2012 dan Rusli 2013 yang menyatakan bahwa EPS tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Perbedaan hasil penelitian disebabkan oleh periode penelitian Sasono hanya menggunakan subsektor otomotif
dalam penelitiannya dan Rusli hanya mmenggunakan periode 1 tahun penelitian yaitu tahun 2007 yang masih mengalami dampak dari krisis
moneter tahun 1998.
2. Pengaruh CR terhadap Harga Saham
Hasil penelitian ini menyatakan CR secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Putra, et al. 2013 dan Rusli 2011. CR menunjukkan sampai sejauh mana kewajiban lancar ditutupi oleh
aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. CR yang tinggi menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan operasionalnya termasuk modal kerja sudah baik. Secara teori hal ini akan meningkatkan kinerja perusahaan yang berdampak pada harga
saham yang meningkat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Azianur dan
Abdurrahman 2012 yang menyatakan bahwa CR berpengaruh signifikan
75 terhadap harga saham. Perbedaan hasil penelitian disebabkan karena
Azianur dan Abdurrahman hanya memakai 4 sampel dalam penelitiannya dan menggunakan sektor yang berbeda dengan penelitian saya. Penelitian
Azianur menggunakan sektor industri kelapa sawit dalam penelitiannya. Bernstein dan Wild 2001 dalam Rusli 2011:19 mengatakan bahwa
Current Ratio sebagai pengukur likuiditas memiliki keterbatasan. Likuiditas digambarkan sebagai kemampuan untuk memenuhi arus kas keluar di masa
depan dengan arus kas masuk yang cukup. Ukuran Current Ratio yang tidak berdampak pada harga saham menandakan bahwa sumber daya yang
tersedia saat ini tidak cukup untuk merepresentasikan arus kas masuk di masa depan. Hal tersebut yang menyebabkan CR tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan teori sinyal yang
menyatakan bahwa informasi keuangan dalam hal ini adalah Current Ratio yang dikeluarkan perusahaan dapat menjadi sinyal bagaimana kinerja
perusahaan berdampak pada harga saham. Selain itu hasil ini juga tidak sejalan dengan analisis fundamental yang menyatakan bahwa informasi
keuangan dan non keuangan dalam laporan keuangan dapat dijadikan landasan investor dalam membeli harga saham.
76
3. Pengaruh DER terhadap Harga Saham
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan Sasono 2012. DER menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman
hutang terhadap total modal yang dimliki perusahaan. DER menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus
membahayakan kepentingan kreditornya Syamsudin, 2001:54. Secara teori, semakin besar angka rasio ini, maka semakin besar jumlah modal
yang didanai oleh kreditor sehingga akan meningkatkan risiko kredit. DER yang tidak mempengaruhi harga saham dapat disebabkan oleh jatuhnya nilai
rupiah terhadap dolar AS pada krisis ekonomi yang berdampak pada perusahaan sehingga perusahaan akan membayar jumlah utang yang lebih
besar. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Prasetyo 2013 yang menyatakan bahwa harga saham dipengaruhi oleh besarnya proporsi utang terhadap jumlah modal perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa informasi keuangan dalam hal ini Debt to Equity Ratio yang
dikeluarkan perusahaan dapat menjadi sinyal bagaimana kinerja perusahaan yang berdampak pada harga saham. Selain itu hasil ini juga tidak sejalan
dengan analisis fundamental yang menyatakan bahwa informasi keuangan
77 dan non keuangan dalam laporan keuangan dapat dijadikan landasan
investor dalam membeli harga saham.
4. Pengaruh TATO terhadap Harga Saham