19 pajak bangunan atau suku bunga danatau beta saham termasuk
rating perusahaan. Pada pasar efisien bentuk semi-kuat ada banyak investor yang
berfikir bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan pengamatan secara seksama terhadap informasi publik
yang tersedia di pasar, khususnya informasi akuntansi. Investor yang melakukan analisis dengan menggunakan data atau informasi
akuntansi dari laporan keuangan dan dari sumber lain untuk mengidentifikasi saham yang salah harga mispriced disebut
investor tersebut melakukan analisis fundamental.
3. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Kuat Strong Form
Pasar efisien bentuk kuat menyatakan bahwa harga yang terjadi mencerminkan semua informasi yang ada, baik informasi publik
public information maupun informasi pribadi private information. Jadi, dalam hal ini, bentuk kuat mencakup semua
informasi historis yang relevan dan juga informasi yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya
diketahui oleh beberapa pihak saja, misalnya manajemen perusahaan, dewan direksi, dan kreditor.
Jadi untuk membentuk pasar yang efisien, salah satu informasi yang diperlukan adalah informasi yang ada di pasar, yaitu informasi yang terdapat
pada laporan keuangan. Disini investor melakukan analisis dengan menggunakan data akuntansi dari laporan keuangan. Analisis itu disebut
analisis fundamental. Analisis fundamental didasarkan pada analisis keuangan yang tercermin dalam rasio-rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas,
manajemen aset, manajemen utang, profitabilitas, dan nilai pasar.
2.1.2 Earning Per Share EPS
Rasio Earning Per Share EPS atau laba per lembar saham merupakan salah satu ukuran profitabilitas. Rasio profitabilitas menurut
Kasmir 2008:196 adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari laba. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
20 manajemen suatu perusahaan. Perusahaan yang baik sehat mempunyai
profitabilitas yang tinggi. EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih
untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. EPS merupakan alat analisis yang dipakai untuk
melihat keuntungan dengan dasar saham. EPS dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham yang beredar
Patriawan, 2011:44. Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham Darsono, 2005:57.
Jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Begitu juga dengan EPS, jika nilai EPS
meningkat, maka harga saham juga akan meningkat. Karena EPS merupakan unit dasar yang digunakan untuk mengukur pendapatan yang
dinikmati pemegang saham untuk per lembar saham yang ditanamkan di perusahaan, maka rasio EPS ini dapat menggambarkan perkiraan dividen
yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Peningkatan EPS menandai bahwa perusahaan telah berhasil dalam
meningkatkan kemakmuran investor. Hal ini akan mendorong pemegang saham untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga
saham perusahaan akan meningkat.
21
2.1.3 Current Ratio CR
Current Ratio CR atau rasio lancar adalah salah satu jenis rasio likuiditas. Kasmir 2008:129 mengemukakan bahwa rasio likuiditas
menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar
perusahaan maupun di dalam perusahaan. Harmono 2011:106 menyatakan bahwa tingkat likuiditas yang tinggi
menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi utang jangka pendek semakin tinggi pula. Djarwanto 2004:149 mengemukakan bahwa
analisis dan penafsiran likuiditas penting bagi pihak manajemen maupun pihak-pihak di luar perusahaan seperti kreditur dan pemilik
perusahaan. Bank-bank komersial dan kreditur jangka pendek menaruh perhatian pada tingkat keamanan bagi kredit-kredit jangka
pendeknya, manajemen berkepentingan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja, dan pemegang saham beserta kreditur
jangka panjang berkepentingan untuk mengetahui prospek pembayaran dividen dan bunga.
Current Ratio menunjukkan sampai sejauh mana kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam
waktu dekat Brigham dan Houston, 2010:134. Definisi rasio lancar yang dinyatakan Tunggal 2000:154 adalah alat untuk mengukur likuiditas
perusahaan dan petunjuk untuk mengetahui tingkat keamanan perusahaan apabila perusahaan memiliki utang jangka pendek kepada kreditor. Kasmir
2008:134 menyatakan bahwa rasio lancar mengukur seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang
segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan margin of safety suatu perusahaan terhadap
22 kreditor jangka pendek. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara
membandingkan aset lancar dengan utang lancar. Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio lancar adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar dengan aktiva lancar yang tersedia.
CR yang tinggi menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya termasuk modal kerja sudah baik. Hal
ini akan meningkatkan kinerja perusahaan yang berdampak pada harga saham yang meningkat.
Namun Djarwanto 2004:150 berpendapat bahwa CR yang tinggi baik dari sudut kreditor tetapi kurang baik untuk pemegang saham karena
hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan kurang mendayagunakan aset secara efektif.
2.1.4 Debt to Equity Ratio DER