Kondisi lingkungan kualitas air dan kesuburan

4.2.3 Kondisi lingkungan kualitas air dan kesuburan

Pengambilan data kualitas air dilakukan sebanyak tiga kali selama lima bulan masa penelitian dan dilakukan di dua tempat, yaitu pada lingkungan pertambakan di dalam tambak dan pada saluran air atau Kanal di luar tambak. Pengambilan data kualitas air ditujukan untuk mengetahui kondisi lingkungan pada saat masa pemeliharaan komoditas budidaya. Parameter kualitas air yang diukur meliputi kecerahan, salinitas, suhu, oksigen terlarut DO, pH dan klorofil- a. Kondisi kualitas air pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 16 dan 17. Kecerahan rata-rata di dalam tambak berkisar antara 25,33 - 45,86 cm. Nilai kecerahan tertinggi terdapat pada tambak di Kanal II dengan rata-rata sebesar 45,86 cm, sedangkan kecerahan terendah terdapat pada tambak di Kanal III dengan rata-rata sebesar 25,33 cm. Adapun kisaran nilai kecerahan rata-rata dalam tambak pada Kanal I, II dan III yaitu sebesar 16 - 43 cm, 29 - 56 cm dan 22,8 - 26,8 cm untuk tambak yang berada pada Kanal III. Sementara untuk kondisi di luar tambak nilai kecerahan rata-rata berkisar antara 17,78 - 20,56 cm, dengan nilai kecerahan rata-rata tertinggi berada di Kanal III, sedangkan yang terendah berada di Kanal II. Salinitas rata-rata di dalam tambak pada tiap Kanal selama penelitian berkisar antara 42,33 - 50,44 ‰. Nilai rata-rata salinitas tertinggi terdapat pada tambak di Kanal I yaitu sebesar 50,44 ‰, sedangkan nilai rata-rata salinitas terendah berada pada tambak di Kanal II yaitu sebesar 42,33 ‰. Nilai salinitas rata-rata di dalam tambak pada Kanal I, II dan III selama penelitian berkisar antara 48,7 - 51,3 ‰, 39,3 - 44,7 ‰ dan 37,3 - 49,3 ‰. Sementara untuk kondisi di luar tambak, Kanal I memiliki nilai salinitas rata- rata tertinggi sebesar 36,33‰ dan Kanal III memiliki nilai salinitas rata- rata terendah sebesar 31,11‰. Selama penelitian fluktuasi suhu air tidak terlalu besar, yaitu berkisar antara 26,22 - 26,78 C di dalam tambak dengan suhu rata-rata tertinggi berada pada tambak di Kanal II dan terendah berada pada tambak di Kanal I. Untuk kondisi diluar tambak, Kanal II memiliki suhu rata-rata tertinggi selama penelitian sebesar 27,28 C dan suhu terendah terdapat di Kanal I sebesar 26,22 C. Kondisi tersebut sesuai dengan kondisi pada daerah tropis dengan suhu rata-rata 25 C dan umumnya jarang menunjukkan stratifikasi. Kisaran nilai DO rata-rata selama penelitian untuk kondisi di dalam tambak yang berada pada Kanal I, II dan III adalah sebesar 1,90 - 3,79 mgliter, 1,35 - 2,30 mgliter dan 1,49 - 2,71 mgliter. Dengan DO rata-rata tertinggi terdapat dalam tambak di Kanal I sebesar 2,62 mgliter dan nilai rata-rata DO terendah terdapat dalam tambak di Kanal II sebesar 1,85 mgliter. Sementara pada kondisi di luar tambak kisaran nilai DO rata-rata tertinggi terjadi pada Kanal II sebesar 2,76 mgliter dan nilai terendah terdapat pada Kanal I sebesar 1,99 mgliter. Nilai DO yang rendah diperoleh karena pada penelitian pengukuran kandungan DO dalam perairan dilakukan saat pagi hari pukul 05.00 – 05.30. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai DO minimum, dengan asumsi bahwa ketersediaan oksigen di perairan telah dikonsumsi untuk proses repirasi pada saat sore hari menjelang malam hingga malam hari menjelang pagi. Nilai pH air rata-rata di dalam tambak maupun di luar tambak selama penelitian pada tiap Kanal tidak menunjukkan perubahan yang besar dan memiliki kisaran pH rata-rata yang sama baik kondisi di dalam maupun di luar tambak, yaitu sebesar 7,44 - 7,72. Dengan nilai pH tertinggi terdapat dalam tambak di Kanal I dan terendah terdapat dalam tambak di Kanal III. Sedangkan untuk kondisi di luar tambak pH tertinggi terdapat pada Kanal I dan terendah terdapat pada Kanal II. Nilai rata-rata kandungan klorofil-a dalam tambak selama penelitian memperlihatkan perbedaan yang mencolok. Nilai rata-rata kandungan klorofil-a dalam tambak berkisar antara 11,30 - 15,55 mgcm 3 , dengan kandungan klorofil-a tertinggi terdapat pada tambak di Kanal III dan terendah terdapat pada tambak di Kanal I. Adapun kisaran kandungan klorofil-a rata-rata dalam tambak selama penelitian pada Kanal I, II dan III adalah sebesar 6,42 - 15,26 mgcm 3 , 6,74 - 22,34 mgcm 3 dan 9,45 - 25,04 mgcm 3 . Untuk kondisi di luar tambak kandungan klorofil-a berkisar antara 11,67 - 19,64 mgcm 3 . Kanal II memiliki kandungan klorofil-a rata-rata tertinggi dan Kanal I memiliki kandungan klorofil-a rata-rata terendah. Kandungan klorofil-a dalam perairan dalam menggambarkan kandungan biomassa fitoplankton dalam perairan tersebut. Gambar 16. Kondisi lingkungan kualitas air di dalam tambak Gambar 17. Kondisi lingkungan di luar tambak Kanal

4.2.4 Analisis komponen utama