Pengumpulan data produksi ikan Pengumpulan data kualitas air

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir Kabupaten Brebes tahun 2008. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tata cara pengamatan vegetasi mangrove dalam transek Gambar 7. Untuk vegetasi mangrove tingkat pohon diamati pada luasan 10x10 m 2 , untuk vegetasi mangrove tingkat anakan diamati pada luasan 5x5 m 2 dan untuk vegetasi mangrove tingkat semai diamati pada luasan 2x2 m 2 . Sementara vegetasi mangrove tingkat pohon merupakan mangrove dengan ciri- ciri dengan diameter batang ≥ 10 cm dan tinggi ≥ 1,5 meter. Vegetasi mangrove tingkat anakan merupakan mangrove dengan diameter batang 10 cm dengan tinggi ≥ 1,5 meter. Sedangkan vegetasi mangrove tingkat semai merupakan mangrove dengan tinggi 1,5 meter Onrizal Kusmana, 2008. Gambar 7. Tata cara pengamatan vegetasi mangrove

3.3.2. Pengumpulan data produksi ikan

Pengumpulan data produksi perikanan di Desa Grinting dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Pengumpulan produksi ikan di lokasi penelitian dibagi menjadi dua, yaitu produksi ikan budidaya dan produksi ikan nonbudidaya. Data produksi ikan budidaya diambil pada akhir musim panen dan merupakan komoditas yang dipelihara di dalam tambak. Sedangkan produksi ikan nonbudidaya merupakan komoditas yang ditangkap di sepanjang Kanal dan di sekitar kawasan mangrove secara alami serta biasanya dilakukan setiap hari. Produksi nonbudidaya secara umum dilakukan pada daerah saluran air masuk inlet dalam tambak dengan menggunakan perangkap bubu atau langsung ditangkap dengan menggunakan jaring di sepanjang Kanal dan kawasan sekitar mangrove.

3.3.3. Pengumpulan data kualitas air

Berbeda halnya dengan pengumpulan data vegetasi mangrove, jumlah plot pengamatan pada pengambilan data kualitas air berjumlah delapan belas plot. Dimana pada setiap Kanal diambil tiga plot dan tiga petak tambak contoh untuk dijadikan ulangan. Dengan demikian terdapat delapan belas lokasi pengumpulan data kualitas air yang dibedakan menjadi kondisi kualitas air di dalam tambak dan kondisi kualitas air di luar tambak di sepanjang Kanal. Secara skematik penentuan lokasi pengumpulan data kualitas air disajikan pada Lampiran 6. Parameter yang diukur dalam kedelapan belas plot tersebut adalah parameter kualitas air yang meliputi kecerahan, suhu, salinitas, DO, pH, klorofil-a dan kedalaman. Dalam penelitian ini pengumpulan data DO dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 05.30-06.30 WIB dengan menggunakan metode titrasi winkler. Kegiatan dilaksanakan pada pagi hari dengan tujuan untuk mendapatkan data kisaran DO minimum di lokasi penelitian. Sedangkan pengumpulan data kecerahan, suhu, salinitas, pH dan penyaringan sampel air klorofil-a dilaksanakan pada pukul 07.00-09.00 WIB. Selanjutnya analisis parameter klorofi-a dilakukan di Laboratorium Produktifitas Lingkungan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

3.4 Analisis Data