Suhu Kecerahan Kondisi Lingkungan

1 Tipe empang tradisional 2 Tipe Komplangan 3 Tipe empang terbuka 4 Tipe kao-kao 5 Tipe tasik rejo Gambar 5. Tipe atau model tambak pada sistem silvofishery Puspita et al, 2005 Keterangan : A. Pintu air inletoutlet B. Empang C. Saluran air D. Pelataran tanaman lain

2.4 Kondisi Lingkungan

2.4.1 Suhu

Suhu air merupakan salah satu faktor abiotik yang memegang peranan penting bagi kehidupan organisme. Pada perairan tropika suhu relatif tinggi 25 C sepanjang tahun dengan demikian suhu relatif stabil dan umumnya jarang menunjukkan gejala stratifikasi Nur, 2002. Peningkatan suhu dapat menyebabkan kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air. Peningkatan suhu sebesar 10 C menyebabkan konsumsi oksigen meningkat sekitar 2-3 kali lipat. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan adalah sebesar 20 C - 30 C Effendi, 2003. Sedangkan untuk kehidupan ikan budidaya, dalam hal ini adalah komoditi bandeng, pada stadia juvenil dan dewasa batas maksimum suhu perairan adalah sebesar 39 C dan 43 C Vannucci, 1998.

2.4.2 Kecerahan

Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Sementara kekeruhan merupakan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang terlarut maupun yang tersuspensi, seperti lumpur, pasir halu atau plankton dan mikroorganisme lain Effendi, 2003. Sehubungan dengan kekeruhan tersebut, salah satu kekeruhan yang diharapkan di tambak adalah kekeruhan oleh kepadatan plankton. Apabila jenis yang dominan campuran Chlorella warna air menjadi hijau dan Diatomae warna air coklat sehingga keseluruhan warna air tambak menjadi coklat muda hijau kecoklatan akan sangat baik bagi kehidupan ikan yang dipelihara. Air dengan warna tersebut kecerahan 30-40 cm membuat ikan merasa aman, dan plankton-plankton nabati akan membantu menyerap senyawa yang berbahaya bagi ikan antara lain ammonia secara langsung dan nitrit secara tidak langsung Buwono, 1992.

2.4.3 Salinitas