Nilai pH Apriyanto et al., 1989

k. Total Gula Modifikasi Apriyantono et al

1. Pembuatan Kurva Standar Pipet sebanyak 2 ml larutan fruktosa standar yang mengandung 0, 10, 20, 30, 40, dan 60 µ glukosa yang masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi . Tambahkan 1 ml larutan fenol 5 , kocok dan secara cepat masukkan 5 ml larutan asam sulfat pekat. Ukur absorbansi larutan pada panjang gelombang 490 nm setelah larutan dirasa dingin. 2. Penetapan Sampel Masukkan 2 ml sampel ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 1 ml larutan fenol dan 5 ml larutan asam sulfat pekat. Hitung absorbansi pada panjang gelombang 490 nm setelah larutan dingin. Sampel yang digunakan untuk pengujian harus berwarna bening. Gunakan pengenceran jika sampel berwarna keruh. Hitung nilai total gula berdasarkan kurva standar.

l. Kadar Vitamin C

Sebanyak 10 gram bahan dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml, dan ditepatkan hingga tera. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 25 ml dan ditambahkan dengan 1 ml larutan kanji 10 dan kemudian titrasi dengan cepat memakai larutan yod 0.01 N sampai timbul perubahan warna. Setiap ml yod 0.01 N sebanding dengan 0.88 mg asam askorbat, sehingga kadar asam askorbat vitamin C dari bahan dapat dihitung dengan rumus: A= Keterangan: A= miligram asam askorbat per 100 gram bahan P= Jumlah pengenceran ml yod 0.01 N x 0.88 x P x 100 bobot contoh

m. Total Mikroba

Sebanyak 1 ml sampel diambil dan dimasukkan ke dalam 9 ml larutan pengencer. Selanjutnya dilakukan pengocokan hingga homogen. Pengenceran dan pemupukan dilakukan hingga tingkat 10 -3 . Dari pengenceran 10 -2 dan 10 -3 , dipipet secara aseptis 1 ml untuk dimasukkan ke dalam cawan petri steril pemupukan secara duplo dan ditambahkan media PCA Plate Count Agar steril sebanyak 15-20 ml. Segera setelah penuangan, cawan petri digerakkan di atas meja secara hati-hati untuk menyebarkan sel-sel mikroba secara merata, yaitu dengan gerakan melingkar atau angka delapan. Setelah medium membeku, cawan petri diinkubasikan dengan posisi terbalik pada inkubator suhu 37 o C selama 2 hari 48 jam.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59