Kekurangan Peran Sertifikasi Bagi Petani Hutan Rakyat Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
CE Y
A B
Fungsi Utilitas Uw Utilitas dari keputusan
ʊ
1 2
ʊ
ʊ
1
ʊ
2
yakni sejumlah uang yang bersedia dikorbankan petani demi memperoleh kepastian penawaran harga.
Gambar 3.7 Kurva utilitas petani dalam bergabung dengan koperasi. Dengan menggunakan frame berpikir tersebut, maka dapat dilihat bahwa
jika harga yang ditawarkan tengkulak secara pasti lebih besar dari CE ω CE, maka petani akan lebih memilih menjual kepada tengkulak. Kondisi itu muncul
karena dengan menjual ke tengkulak, petani memiliki kepastian nilai utilitas yang berada di atas nilai utilitas harapan dari koperasi ʊ ω . Namun jika
tengkulak menawarkan harga yang lebih kecil dari CE ω CE, maka pilihan terbaik petani adalah dengan menjual kayu kepada koperasi karena memiliki nilai
utilitas harapan yang lebih besar dari pada nilai utilitas dari tengkulak. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kisaran harga penawaran koperasi ω
1
– ω
2
adalah Rp 1.6 juta – 2.0 juta, sedangkan harga penawaran tengkulak terletak di sekitar Rp
1.8 juta. Kecenderungan petani di lapangan adalah menjual kayu kepada tengkulak dengan harga sebesar Rp 1.79 juta. Fakta tersebut menunjukkan bahwa
pada dasarnya nilai penawaran tengkulak berada di sebelah kanan nilai CE, atau dengan kata lain nilai CE lebih kecil dari Rp 1.79 juta.
Probabilitas yang dihadapi petani pada dasarnya merupakan probablitas subjektif. Konteks probabilitas subjektif adalah bagaimana persepsi yang
digunakan terhadap suatu kejadian Pindyck dan Rubenfeld 2009. Grafik tersebut menunjukkan bahwa petani merupakan pihak yang risk averse Pindyck dan
Rubenfeld 2009 karena bersedia mengorbankan sejumlah uang demi mendapatkan kepastian harga. Lebih jauh lagi Pindyck dan Rubenfeld 2009
mengambarkan bahwa tindakan petani yang bergabung menjadi anggota koperasi pada dasarnya dapat dikatakan sebagai salah satu upaya dalam mengurangi resiko.
Tindakan tersebut merupakan upaya petani dalam mencari asuransi atas kayunya. Kesediaan petani untuk tetap bertahan menjadi anggota koperasi dan
mengeluarkan biaya tambahan, meskipun belum memberikan harga premium, adalah korbanan dalam memperoleh asuransi. Asuransi tersebut berupa nilai
informasi yang diberikan oleh koperasi, yang mana mampu memberikan posisi tawar yang lebih baik bagi petani. Nilai informasi adalah nilai yang bersedia
dikorbankan oleh petani guna memperoleh informasi yang lengkap Pindyck dan Rubenfeld 2009.