mengenalkan aplikasi teknologi informasi dalam pemanfaatan dan pengelolaan informasi serta promosi produk yang dihasilkan petani.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada teori two-step-flow communication
dari Katz dan Lazarsfeld 1955 didukung dengan model berbagi informasi dari Huysman dan Wit 2003, pemantapan mekanisme
kerja pemanfaatan cyber extension sebagai media komunikasi untuk pemberdayaan petani dapat dikategorikan dalam empat tipe skenario utama yang
dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan. Keempat skenario utama untuk pemanfaatan cyber extension di tingkat lapangan disajikan
sebagai berikut.
1. Pemanfaatan cyber extension oleh petani maju dan disebarkan kepada
petani lain melalui berbagai media komunikasi yang ada di tingkat lokal
Pemanfaatan cyber extension pada skenario pertama ini adalah pemanfaatan oleh petani maju yang memiliki akses terhadap teknologi informasi
baik memiliki sendiri maupun memanfaatkan sarana akses informasi berbasis teknologi informasi yang ada di lingkungannya telecenter atau warnet. Petani
maju ini merupakan petani yang memiliki tingkat pendidikan, tingkat kekosmopolitan, dan memiliki kemampuan yang baik untuk berbagi informasi
atau pengetahuan dengan pihak lain khususnya kepada sesama petani. Melalui cyber extension, petani maju dapat mengakses informasi dari
berbagai sumber informasi global secara online dengan fasilitas internet maupun offline
dari pangkalan data elektronis yang ada di komputer atau dikemas dalam media elektronis lainnya misalnya dalam compact disk CD. Melalui fasilitas
internet, petani maju tidak hanya mampu mengakses informasi yang dibutuhkannya, namun juga dapat berinteraksi secara interaktif dengan sesama
petani, penyuluh, atau rekan bisnis melalui surat elektronis atau berbagi pengetahuaninformasi melalui forum diskusi atau forum sejenis yang banyak
disediakan oleh situs-situs antara lain di situs lingkup Kementerian Pertanian. Informasi yang diperoleh atau diakses secara online internet dan offline
pangkalan data dan compact disk atau melalui telepon genggam dengan fasilitas layanan content informasi pertanian dibagikan langsung secara interaktif ke petani
lain secara face to face atau penerusan forward informasi ke petani lain dengan media telepon genggam. Selain secara personal, mekanisme berbagi informasi
256
dapat pula dilakukan melalui media komunikasi secara berkelompok misalnya kelompok tani dan kelembagaan komunikasi lokal lainnya misalnya kelompok
pengajian atau Irmas ikatan remaja masjid yang ada di Pacet maupun kelompok tahlil dan koperasi yang ada di Desa Giripurno. Dalam kelompok ini informasi
yang diperoleh melalui teknologi informasi dapat didiskusikan bersama dalam forum diskusi informal sebagai wahana untuk saling berbagi informasi. Apabila
ada inovasi yang perlu dicoba untuk mengetahui hasilnya, maka dalam forum ini dapat diputuskan bersama dan dapat dilakukan uji coba secara berkelompok.
Petani maju juga dapat menulis informasi yang diperolehnya pada papan informasi yang biasanya tersedia di ruang pertemuan kelompok sehingga petani
lain setiap saat dapat mengakses dengan mudah. Petani maju juga dapat menjembatani petani lainnya untuk menyampaikan
aspirasinya melalui kelompok untuk diteruskan oleh petani maju sebagai umpan balik atau masukan bagi mekanisme cyber extension lebih lanjut. Aspirasi petani
dapat berupa permasalahan yang dihadapi di lapangan, opini, atau pengetahuan yang dimiliki. Hal ini dimungkinkan karena petani juga memiliki pengetahuan
lokal indigenous knowledge yang dapat dibagikan kepada pihak lain. Apabila mekanisme berbagi informasi secara timbal balik dapat dilakukan secara
interaktif, tidak menutup kemungkinan informasi harga komoditas dari tingkat produsen, tingkat pasar, tingkat supplier untuk masing-masing wilayah hingga
tingkat pusat dengan mudah akan tersedia dan dapat diakses setiap saat. Di samping itu, mekanisme berbagi pengetahuan antar petani dan antara petani
dengan stakeholders semakin lancar sehingga membuka peluang pemanfaatan bersama sumber daya untuk pembangunan pertanian. Dari sisi substansi,
mekanisme interaksi melalui cyber extension secara otomatis juga akan memperkaya content yang sudah dikembangkan oleh lembaga yang berwenang
dan dapat memberikan umpan balik bagi pengembangan content agar sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi petani di lapangan.
Mekanisme pemanfaatan cyber extension langsung oleh petani tipe pertama disajikan pada Gambar 27.
Gambar 27. Mekanisme pemanfaatan cyber extension langsung oleh petani.
2. Pemanfaatan cyber extension melalui fasilitator telecenter dan disebarkan