22
seiring dengan kenaikan dosis fosfor yang diberikan, namun kenaikan P-tersedia pada Kaptan lebih tinggi dibandingkan dengan Trass.
Pada Kaptan perubahan perlakuan dari K P
1
ke K
1
P
1
tidak terjadi kenaikan P-tersedia, sedangkan pada
perubahan perlakuan dari K P
1
ke K
2
P
1
terjadi kenaikan sebesar 67.2. Pada Trass terjadi kenaikan P-tesedia pada dosis P
1
untuk setiap kenaikan dosis Trass. Pada perubahan perlakuan dari T P
1
ke T
1
P
1
terjadi kenaikan sebesar 10.1 lalu pada perubahan perlakuan dari T
P
1
ke T
2
P
1
terjadi kenaikan P tersedia sebesar 19,6.
1.74 1.89 2.37
1.58 1.89
3.16 3.00 3.16 4.26
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
4.00 4.50
K0P0 K0P1 K0P2 K1P0 K1P1 K1P2 K2P0 K2P1 K2P2 P
-t ers
ed ia
p p
m
Perlakuan 1.42 1.58
2.21 1.42
1.74 3.31
1.74 1.89 2.37
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
4.00 4.50
T0P0 T0P1 T0P2 T1P0 T1P1 T1P2 T2P0 T2P1 T2P2 P
-t ers
ed ia
p p
m
Perlakuan
a b
Gambar 5. Perbandingan Kadar Fosfor P Tersedia Dalam Tanah Setelah Percobaan Pada Kaptan a dan Trass b
Selanjutnya pada dosis P
2
, pada perubahan perlakuan dari K P
2
ke K
1
P
2
terjadi perubahan sebesar 41.7 lalu pada perubahan perlakuan dari K P
2
ke K
2
P
2
terjadi kenaikan sebesar 79.7. Pada percobaan Trass kenaikan P-tersedia tidak setinggi pada percobaan Kaptan. Pada perubahan perlakuan dari T
P
2
ke T
1
P
2
terjadi kenaikan sebesar 49.8 lalu pada perubahan perlakuan dari T P
2
ke T
2
P
2
hanya naik sebesar 7.2 Gambar 6 menyajikan kadar Kalsium dapat ditukar Ca-dd dalam tanah
pada pecobaan Kaptan dan Trass. Secara umum perlakuan Kaptan meningkatkan Ca-dd lebih tinggi dibandingkan dengan Trass. Pada perubahan perlakuan dari
K P
ke K
1
P terjadi kenaikan Ca-dd sebesar 52.2, lalu pada perubahan
perlakuan dari K P
ke K
2
P terjadi kenakan sebesar 103,3. Perlakuan Trass
relatif tidak berpengaruh dan mempunyai Ca-dd relatif sama. Pada perubahan perlakuan dari T
P ke T
1
P terjadi kenaikan Ca-dd sebesar 6,1, sedangkan pada
perubahan perlakuan dari T
1
P ke T
2
P terjadi penurunan kadar Ca-dd sebesar
5.1.
23
9.2 8.7
9.3 14.0
13.7 14.0
18.7 17.8
18.8
0.0 2.0
4.0 6.0
8.0 10.0
12.0 14.0
16.0 18.0
20.0
K0P0 K0P1 K0P2 K1P0 K1P1 K1P2 K2P0 K2P1 K2P2 C
a- d
d m
e 100
g
Perlakuan 9.8
10.4 10.2
10.4 9.1
9.4 9.3
10.2 9.8
0.0 2.0
4.0 6.0
8.0 10.0
12.0 14.0
16.0 18.0
20.0
T0P0 T0P1 T0P2 T1P0 T1P1 T1P2 T2P0 T2P1 T2P2
C a
-dd m
e 1
g
Perlakuan
a b
Gambar 6. Perbandingan Kalsium Dapat Ditukar Ca-dd Dalam Tanah Setelah Percobaan Pada Kaptan a dan Trass b
4.1.8. Serapan Fosfor, Serapan Kalsium dan Kadar Silikat Kedelai
Lampiran 23 menunjukkan bahwa fosfor berpengaruh nyata terhadap serapan P oleh tanaman pada kedua perlakuan jenis amelioran, yaitu Kaptan dan
Trass. Uji Duncan pengaruh perlakuan fosfor pada serapan P kedelai disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10.Pengaruh Fosfor Terhadap Rata-Rata Serapan P Kedelai
Perlakuan Kaptan K
Trass T ..........gpot.........
Fosfor P
0.027b 0.019b
P
1
0.034b 0.046a P
2
0.061a 0.058a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5 dengan Uji Duncan DMRT.
Tabel 10 menunjukkan bahwa kenaikan dosis P berpengaruh menaikkan serapan P tanaman. Pada Kaptan dosis P
2
nyata lebih tinggi dibandingkan P dan
P
1
, namun antara P
1
dan P tidak berbeda nyata walaupun terjadi kenaikan serapan
P oleh tanaman. Pada Trass
dosis
P
1
dan P
2
nyata lebih tinggi dibandingkan dosis P
,sedangkan antara P
2
dan P
1
tidak berbeda nyata walaupun terjadi kenaikan serapan P oleh tanaman.
Lampiran 21 menunjukkan bahwa perlakuab Kaptan berpengaruh nyata terhadap serapan Ca oleh tanaman dan tidak terdapat interaksi antara kaptan
dengan pupuk P. Tabel 12 menyajikan uji Duncan rata-rata serapan Ca oleh tanaman.
24
Tabel 11. Pengaruh Dosis Amelioran Terhadap Rata-Rata Serapan Ca
Dosis Kaptan Kaptan
Dosis Trass Trass
...gpot... ...gpot... K
0.024b T 0.034
K
1
0.055ab T
1
0.046 K
2
0.065a T
2
0.065
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5 dengan Uji Duncan DMRT.
Tabel 12 menunjukkan bahwa hanya perlakuan Kaptan yang berpengaruh nyata. Pada percobaan kaptan dosis K
2
memiliki serapan Ca nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan K
, sedangkan antara perlakuan K dan K
1
tidak berbeda nyata walaupun terjadi kenaikan serapan Ca oleh tanaman. Pada
percobaan Trass kenaikan dosis meningkatkan serapan Ca oleh tanaman walaupun tidak nyata.
3.08 3.54
3.48
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
K0 K1
K2
SiO 2
Perlakuan 3.48
5.27 6.61
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
T0 T1
T2
Si O
2
Perlakuan
a b
Gambar 7. Perbandingan Kadar Silikat SiO
2
Tanaman Kedelai Pada Kaptan a dan Trass b
Gambar 7 menyajikan perbandingan antara pengaruh Kaptan dan Trass terhadap kadar SiO
2
oleh tanaman. Trass memberikan efek lebih tinggi terhadap kadar SiO
2
pada kedelai dibandingkan dengan Kaptan. Pada percobaan Trass terjadi kenaikan kadar SiO
2
pada setiap kenaikan dosis Trass. Pada perubahan dosis dari T
ke T
1
terjadi kenaikan kadar silikat sebesar 51.4, lalu perubahan dosis dari T
ke T
2
naik sebesar 90. Pada perlakuan Kaptan, pengaruhnya terhadap kadar silikat relatif kecil. Pada perubahan dosis dari K
ke K
1
terjadi kenaikan sebesar 15 lalu pada perubahan dosis dari K
ke K
2
hanya terjadi kenaikan sebesar 13.
25
4.2. Pembahasan