Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

13 Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar brangkasan, bobot segar akar, bobot kering akar, bobot polong, dan bobot biji kedelai. Selanjutnya data tersebut dianalisis ragam. Pada faktor yang berpengaruh nyata selanjutnya dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan.

3.5 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Persiapan penelitian dilakukan pengambilan contoh bahan Trass dari Desa Girimulya, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan bahan tanah Podsolik dari Jasinga. Bahan Trass dijemur hingga kering, lalu dihaluskan dan diloloskan dengan ayakan 100 mesh, sedangkan untuk bahan tanah diangin-anginkan saja hingga kering udara kemudian diloloskan dengan ayakan 5 mm. Bahan tanah ditimbang sebanyak 6 kgpot BKM dan dicampurkan bahan amelioran dan pupuk P sesuai perlakuan. Pot-pot yang telah diberikan perlakuan kemudian disiram hingga keadaan kapasitas lapang 49 dan kemudian diinkubasi di dalam ruangan tertutup selama tujuh hari. Setelah masa inkubasi pot-pot tersebut ditempatkan secara acak di lapang dan ditanam dengan benih kedelai. Benih kedelai ditanam sebanyak 4 biji di dalam dua buah lubang tanam. Penanaman sebanyak 4 biji pada setiap pot bertujuan untuk menjaga apabila terdapat biji yang tidak dapat tumbuh sempurna sehingga dapat dipilih tanaman yang pertumbuhannya baik dan normal. Setelah kira-kira 7-14 hari dilakukan penjarangan dan dipertahankan dua tanaman yang terbaik pada setiap pot. Pemeliharaan yang dilakukan adalah pemupukan susulan, penyiraman, penyiangan gulma, dan pengajiran. Pemupukan urea dan KCl dilakukan sebanyak dua tahap yaitu pada saat tanam sebanyak setengah dosis dan sisanya dilakukan pada saat umur tanaman mencapai 28 hari. Penyiraman dilakukan sebanyak satu kali setiap harinya pada sore hari. Selain itu dilakukan pula penyiangan gulma yang tumbuh di antara pot-pot perlakuan dan selanjutnya dilakukan pengajiran, hal ini dilakukan untuk menopang kedelai agar tidak rebah apabila terjadi hujan yang lebat serta angin kencang. Tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan tanah hingga ujung daun terpanjang, sedangkan jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah 14 sempurna. Pengukuran dilakukan satu kali setiap minggu dari minggu ke 3 sampai minggu ke-12. Kedelai dipanen pada saat berumur tiga belas minggu setelah tanam. Pemanenan dilakukan dengan cara dipisahkan akar dengan brangkasan batang dan daun setalah polongnya diambil terlebih dahulu. Akar dibersihkan dari tanah yang menempel hingga bersih dan dianginkan. Setelah tiris, akar ditimbang untuk mendapatkan bobot segar dari akar, sedangkan brangkasan dan polongnya langsung ditimbang setelah dipisahkan dari akarnya untuk mendapatkan bobot segarnya. Setelah semua bagian dipanen lalu brangkasan dan akar dioven dengan suhu 70 o C selama 48 jam, sedangkan untuk polongnya hanya dilakukan penjemuran hingga kering. Setelah dioven selama 48 jam, brangkasan dan akarnya ditimbang untuk mengetahui kadar air pada brangkasan dan akarnya, sedangkan untuk polongnya dikupas lalu ditimbang untuk mengetahui berapa bobot biji yang didapat.

3.6. Analisis Tanah dan Tanaman