Rasio Keuangan 1 Return On Equity ROE 2 Return On Asset ROA 3 Earning Per Share EPS

25 3.2. Metode Penelitian 3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian untuk penulisan skripsi ini dilaksanakan pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, sedangkan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data kurang lebih selama 3 bulan Juni-Agustus 2010.

3.2.2 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT Bank Muamalat, Tbk tahun 2008-2009. Laporan yang digunakan adalah laporan Laba Rugi dan Neraca Keuangan tahun 2008-2009. Data dari studi pustaka dan kajian literatur juga dapat menunjang dalam penyusunan skripsi. Data tersebut diperoleh dari Perpustakaan Institut Pertanian Bogor IPB, Internet, dan Media komunikasi lainnya. Data dan informasi yang telah dikumpulkan dari penelitian kemudian diolah secara manual dengan menggunakan MS excel.

3.2.3 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diolah dengan menggunakan alat analisis Economic Value Added EVA dan pengolahan data menggunakan perangkat lunak MS Excel.

a. Rasio Keuangan

Pada umumnya rasio keuangan digunakan untuk mengidentifikasikan beberapa kelemahan dan kekuatan keuangan perusahaan. Selain itu, rasio keuangan juga dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dengan melihat tingkat keuntungan atau laba yang dicapai perusahaan. Rasio keuangan juga merupakan laporan keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas keuntungan dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Rasio keuangan dibedakan maenjadi: Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, dan Rasio Solvabilitas. Adapun rasio keuangan berbasis pendekatan laba profitabilitas, yaitu seperti Return On Equity ROE, Return On Asset ROA, dan Earning Per Share EPS. 26

a.1 Return On Equity ROE

Rasio ini membandingkan antara laba bersih terhadap ekuitas modal sendiri. Kenaikan rasio ini terjadi kenaikan dari laba bersih dari bank yang bersangkutan, dan kenaikan tersebut menaikkan harga saham. Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin baik pula kinerja perusahaan dalam menciptakan keuntungan atas modal yang diserahkan investor. ROE merupakan pengukuran efektivitas perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan modal perusahaan yang dimiliki. ..................5

a.2 Return On Asset ROA

Return On Asset ROA merupakan perbandingan antara laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan terhadap total aset yang dimiliki. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas aset atau aktiva yang dikelola dalam kegiatan operasional sehari-hari atau laba secara keseluruhan. ...............................6

a.3 Earning Per Share EPS

Earning Per Share EPS merupakan metode pengukur tingkat keuntungan yang dapat dihasilkan perusahaan bagi pemegang sahamnya. EPS adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan yang tersedia bagi pemegang saham terhadap jumlah rata-rata saham yang beredar. Rasio ini menggambarkan keuntungan per lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, maka menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena dapat menciptakan laba per saham bagi investor yang tinggi. .............7 ROE = ℎ − 100 ROA = 100 EPS = ℎ ℎ − ℎ 27

b. Analisis Economic Value Added EVA