Biaya Utang Biaya Saham Biasa Cost of Common Stock

17

2.3.5 Biaya Modal sebagai komponen EVA

Biaya modal adalah tingkat pengembalian minimum atas modal yang dibutuhkan untuk mengganti pinjaman dan ekuitas investor. Dengan kata lain, biaya modal adalah suatu biaya kesempatan yang mencerminkan pengembalian yang diharapkan investor dari investor lain dengan tingkat resiko yang serupa Young O’byrne, 2001. Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang harus dicapai oleh perusahaan agar dapat menutup beban keuangan atas penggunaan sumber dana jangka panjangnya. Penilaian biaya modal ini harus dilakukan dengan cepat dan teliti, karena penilaian perusahaan sangat peka terhadap penggunaan biaya modal ini. Kalkulasi biaya modal dihitung dari cara pembiayaan yang digunakan yaitu pada pos-pos yang terdapat disisi kanan neraca misal utang, saham preferen dan saham biasa. Besarnya biaya modal menentukan besarnya biaya secara riil harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber, dimana daya beli masyarakat terhadap suatu jenis investasi juga akan mempengaruhi biaya modal yang dipengaruhi oleh keadaan ekonomi makro yang sedang terjadi jika keadaan ekonomi masyarakat membaik, maka daya beli masyarakat akan naik, sehingga tingkat pengembalian akan turun dan akan dapat menekan biaya. Adapun komponen biaya modal adalah berbagai jenis utang, saham biasa, dan saham preferen.

a. Biaya Utang

Biaya utang umumnya diukur berdasarkan tingkat bunga yang dibayarkan kepada kreditur, karena bunga dapat dibebankan dalam perhitungan laba kena pajak tax deductible, maka perhitungan biaya utang perlu disesuaikan dengan pajak adjusted for tax. Besarnya biaya utang yang harus dibayar perusahaan ditentukan oleh tingkat suku bunga diperuntukkan bagi utang dengan suku bunga mengambang, resiko kegagalan yang meningkat, dan keuntungan pajak yang berhubungan dengan adanya utang karena beban bunga mengurangi pajak. Dengan demikian, perhitungan biaya modal adalah perkalian antara bunga yang harus dibayar oleh perusahaan dengan faktor koreksi 1-t, dimana t adalah tingkat pajak perusahaan. 18

b. Biaya Saham Biasa Cost of Common Stock

Menurut Keown 2001, saham biasa menunjukkan kepemilikan perusahaan, dimana pemegang obligasi dapat dipandang sebagai kreditur. Saham biasa tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo, tetapi sebagai pemilik selama perusahaan berdiri. Adapun ciri dan karakteristik saham biasa tersebut adalah tagihan terhadap pendapatan dan aktiva, hak suara pemegang saham, hak didahulukan preemptive rights, dan pentingnya sifat tanggung jawab terbatas. Dalam menilai saham biasa, terdapat dua metode yang digunakan untuk mengestimasi tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang saham, yaitu sebagai berikut : 1. Faktor Pertumbuhan Perusahaan mengalami pertumbuhan biasanya melalui penggunaan sumber pembiayaan baru, penerbitan saham baru atau utang, dimana pertumbuhan direalisasikan melalui masuknya modal baru dan tumbuh pada tingkat yang konstan, dengan rumus: = + ……………………………………. . …………………. …. 2 Keterangan : Ks = Harga saham biasa Di = Deviden tahun ke-i Po = Nilai harga saham biasa g = Tingkat pertumbuhan yang diharapkan 2. Periode Pemegang Tunggal Single Holding Period Pada periode ini, nilai saham para investor haruslah sama dengan nilai sekarang, baik dividen yang diharapkan diterima dalam satu tahun, dimana bagi seorang investor mempunyai waktu selama satu tahun, dengan rumus : = + …............................................……………….3 Keterangan : Vcs = Nilai sekuritas D 1 = Nilai sekarang dividen yang diterima dalam satu tahun P 1 =Nilai sekarang dari harga pasar yang diterima dalam satu tahun K cs =Tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh pemegang saham biasa 19

c. Biaya Saham Preferen